Liputan6.com, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan membagikan dividen sebesar USD 10 juta untuk tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 1,59 per lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (15/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Juni 2023.
Advertisement
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD 1,75 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 293,65 juta serta total ekuitas senilai USD 3,72 miliar.
Jadwal
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 20 Juni 2023
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 21 Juni 2023
Cum dividen di pasar tunai: 22 Juni 2023
Ex dividen di pasar tunai: 23 Juni 2023
Recording date: 22 Juni 2023
Pembayaran dividen: 14 Juli 2023
Pada perdagangan saham Kamis, 15 Juni 2023, saham BRPT naik 0,67 persen ke posisi Rp 750 per saham. Saham BRPT dibuka stagnan di Rp 745 per saham. Saham BRPT berada di level tertinggi Rp 755 dan terendah Rp 740 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.310 kali dengan volume perdagangan 155.007 saham. Nilai transaksi Rp 11,6 miliar.
Sebelumnya, Prajogo Pangestu kembali naik menduduki posisi ke-lima sebagai orang terkaya RI. Ia menggeser posisi pemilik grup Harita, Lim Hariyanto Wijaya.
Melansir data real time billionaire Forbes, Senin, 8 Mei 2023, kekayaan Prajogo Pangestu tercatat sebesar USD 6 miliar atau sekitar Rp 88,24 triliun (kurs Rp 14.707 per USD).
Posisi Prajogo Pangestu berada di bawah Sri Prakash Lohia yang menempati posisi ke-empat dengan total kekayaan USD 7,4 miliar. Sebelumnya, posisi Prajogo sempat digeser oleh bos Harita Group, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang menempati peringkat ke-5. Saat ini, peringkat Lim berada tepat di bawah Prajogo atau di posisi ke-enam dengan kekayaan mencapai USD 5,9 miliar atau sekitar Rp 86,77 triliun.
Prajogo Pangestu diketahui memiliki beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Gozco Plantation Tbk (GZCO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang baru saja debut pada Maret lalu.
Sementara Lim Hariyanto Wijaya Sarwono melalui Grup Harita memiliki mayoritas perusahaan tambang bauksit yang terdaftar, Cita Mineral Investindo Tbk (CITA). Perusahaan pemrosesan nikel terintegrasi milik Lim, Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) juga baru saja menyelesaikan IPO senilai Rp 10 triliun belum lama ini, menjadi salah satu yang terbesar di BEI pada 2023.
Barito Pacific Alihkan 372,24 Juta Saham Treasuri Jadi Saham Bonus
Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melaporkan hasil pelaksanaan pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) untuk periode 27 September-27 Desember 2016 melalui mekanisme pembagian saham bonus kepada seluruh pemegang saham yang berhak.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (30/1/2023), pada 12 Januari 2023 perseroan melaksanakan pengalihan 372.236.309 lembar saham hasil buyback atau saham treasuri dengan harga rata-rata Rp 770 per lembar.
Usai aksi tersebut, saham hasil buyback atau saham treasuri yang belum dialihkan saat ini berjumlah 17.719.608 lembar. Sesuai dengan informasi dalam keterbukaan informasi sebelumnya, sisa saham treasuri akan digunakan sebagai bagian dari pelaksanaan program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan.
Perseroan telah melaksanakan pembelian kembali (buyback) atas saham-saham yang telah diterbitkan oleh perseroan sebanyak 392.506.000 lembar saham yang dilakukan selama periode 27 September 2016 sampai dengan 27 Desember 2016.
Perseroan berencana melakukan pengalihan hasil buyback itu (saham treasuri) dengan cara pembagian saham bonus kepada seluruh pemegang saham Perseroan sebagaimana diatur dalam POJK No. 27/2020. Rencana tersebut telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada pada 9 Desember 2022.
Dengan dilaksanakannya pembagian saham bonus kepada seluruh pemegang saham Perseroan, diharapkan akan dapat meningkatkan likuiditas saham Perseroan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perdagangan saham perseroan di BEI.
Prajogo Pangestu masuk 50 jajaran orang terkaya Indonesia versi Forbes. Ia berada di posisi tujuh di antara 50 orang terkaya Indonesia dengan kekayaan USD 5,6 miliar per 29 Januari 2023. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama BRPT.
Advertisement
Komisaris BRPT Prajogo Pangestu Raup Saham Bonus
Sebelumnya, Komisaris PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Prajogo Pangestu mendapat keuntungan usai Perseroan menyelesaikan aksi korporasi melalui pemberian saham bonus bagi pemegang sahamnya.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Senin (23/1/2023), Prajogo Pangestu mendapatkan saham bonus sebanyak 279.674.203 atau 0,29 persen dari seluruh saham Barito Pacific dengan harga Rp 770 per saham pada 12 Januari 2023.
Dengan demikian, dalam aksi korporasi ini Prajogo Pangestu meraup dana sekitar Rp 215,34 miliar. Usai transaksi tersebut, Prajogo Pangestu menggenggam 66.702.798.673 saham BRPT atau sekitar 71,15 persen.
Selain Prajogo Pangestu, Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mendapatkan 1.571 saham BRPT dengan harga Rp 770 per saham pada 12 Januari 2023. Sehingga, Agus Salim menggenggam 374.901 saham BRPT atau senilai Rp 1,2 juta.
Tak hanya itu, Komisaris Barito Pacific Lim Chong Thian mendapatkan 1.684 saham BRPT dengan harga Rp 770 per saham pada 12 Januari 2023. Usai aksi korporasi ini, Lim memiliki 501.684 saham BRPT.
Adapun Prajogo Pangestu masuk deretan 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Adapun kekayaan Prajogo Pangest tercatat USD 5,1 miliar yang berasal dari industri petrokimia. Prajogo Pangestu berada di posisi 7 dari 50 orang terkaya di Indonesia.
Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membagikan saham bonus untuk tahun buku 2022. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 14 Desember 2022, Barito Pacific akan mengalihkan saham hasil pembelian kembali (saham treasury) dengan membagikannya sebagai saham bonus sebanyak Rp 39,23 miliar.
Tawarkan Obligasi Rp 1 Triliun
Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menerbitkan obligasi berkelanjutan III dengan target dana Rp 3 triliun. Pada tahap I 2023, PT Barito Pacific Tbk menawarkan obligasi Rp 1 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/1/2023), PT Barito Pacific Tbk menerbitkan obligasi Rp 1 triliun yang terdiri dari tiga seri. Pertama, obligasi seri A berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi. Kedua, seri B berjangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi. Ketiga, seri C berjangka waktu tujuh tahun sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi dengan bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 8 Mei 2023. Sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan pada 8 Februari 2023 untuk obligasi seri A, 8 Februari 2028 untuk seri B dan 8 Februari 2030 untuk obligasi seri C.
Adapun obligasi tersebut tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik barang bergerak dan tidak bergerak, baik yang telah ada dan yang akan ada di kemudian hari sesuai ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 kitab undang-undang hukum perdata.
Obligasi yang ditawarkan perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan single A+_dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat obligasi yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Advertisement