Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pangan Masih Stabil

Menjelang idul adha sejumlah kebutuhan pokok terpantau stabil, hanya beberapa komoditas saja yang mengalami kenaikan, salah satunya adalah cabai.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Jun 2023, 14:00 WIB
Para pedagang menjalankan aktivitas rutin jual beli sayur mayur di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Semua bahan pangan seperti cabai dan bawang akan stabil jelang puasa Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang idul adha sejumlah kebutuhan pokok terpantau stabil, hanya beberapa komoditas saja yang mengalami kenaikan, salah satunya adalah cabai.

Dilansir dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, Kamis (15/6/2023), harga cabai merah keriting mengalami kenaikan dari semula Rp 38.800 per kilogram menjadi Rp 39.000 per kilogram.

Kemudian, cabai rawit merah juga naik tipis menjadi Rp 45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 44.900 per kilogram. Sementara, harga cabai merah besar terpantau masih stabil di kisaran Rp 39.600 per kilogram.

Adapun komoditas yang mengalami kenaikan adalah bawang merah, yang naik menjadi Rp 39.900 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.500 per kilogram.

Disisi lain, terdapat komoditas bahan pangan yang mengalami penurunan, yakni daging ayam ras turun menjadi Rp 38.600 per kilogram dari semula Rp 38.700 per kilogram. Lalu, telur ayam juga turun menjadi Rp 31.900 per kilogram dari sebelumnya Rp 32.000 per kilogram.

Untuk komoditas yang harganya stabil diantaranya daging sapi paha belakang, gula pasir, beras premium, beras medium, kedelai impor, tepung terigu, minyak goreng curah, minyak goreng kemasan premium, dan minyak goreng Minyakita.

Berikut rincian harga kebutuhan pokok hasil Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan:

  • Beras Premium Rp 14.000 per kg
  • Beras Medium Rp 12.000 per kg
  • Gula Pasir Rp 14.700 per kg
  • Minyak Goreng Curah Rp 14.800 per liter
  • Minyak Goreng Kemasan Premium Rp 20.900 per liter
  • Minyak Goreng, MINYAKITA Rp 15.100 per liter
  • Kedelai Impor Rp 15.400 per kg
  • Tepung Terigu Rp 13.300 per kg
  • Daging Sapi Paha Belakang Rp 137.800 per kg
  • Daging Ayam Ras Rp 38.600 per kg
  • Telur Ayam Ras Rp 31.900 per kg
  • Cabai Merah Besar Rp 39.600 per kg
  • Cabai Merah Keriting Rp39.000 per kg
  • Cabai Rawit Merah Rp 45.000 per kg
  • Bawang Merah Rp 39.900 per kg
  • Bawang Putih Honan Rp 38.200 per kg

Kemendag dan Kementan Gagal Jaga Stabilitas Harga Pangan saat Idul Adha 2022

Pekerja memilih telur ayam di salah satu agen di Jakarta, Selasa (14/3/2023). Kenaikan sejumlah harga komoditas pangan salah satunya telur ayam merupakan kondisi yang terjadi setiap tahunnya atau menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) gagal menjaga stabilitas harga pangan di hari Raya Idul Adha.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri, mengatakan sudah hampir satu bulan cabai rawit dan beberapa jenis cabai lain harganya masih tinggi. Cabai rawit merah tembus di angka Rp 115 ribu per kg, bahkan sudah tembus Rp 130 ribu per kg, termasuk bawang merah tembus di angka 70 ribu sampai bahkan ada yang menjual Rp 75 ribu per kg.

Ini bukti bahwa tidak ada upaya kongkrit dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Idul Adha," kata Abdullah, Selasa (12/7/2022).

IKAPPI menyebut, dua komoditas ini memang tidak mendapatkan sentuhan maksimal dari dua Kementerian tersebut.

"Kita tahu bahwa kenaikan dua komoditas itu sudah terjadi hampir satu bulan penuh, dan IKAPPI sudah ingatkan untuk menjaga stabilitasnya beberapa bulan lalu, IKAPPI meminta kepada Kementrian Perdagangan dan Pertanian untuk kembali menjaga pasokan paskah Idul Adha, kata Abdullah.

 


Komoditas Lain

Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Realisasi inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur Pemerintah yang tidak sebesar prakiraan awal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beberapa komoditas lain yang cukup rawan antar lain tomat, kentang, sayur mayur, ayam dan beberapa komoditas lain juga kami pantau mengalami kenaikan. Komoditas pangan ini serasa tidak mendapat sentuhan dan tidak terjaga oleh kementrian terkait

"Maka Ikatan Pedagang Pasar Indonesia meminta ke semua pihak untuk fokus pada beberapa komoditas pangan yang kami sebut, tidak hanya minyak goreng yang di urus tetapi komuditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya