Liputan6.com, Jakarta - Final Liga Champions adalah salah satu pertandingan olahraga terbesar di dunia, dengan menampilkan beberapa pemain terbaik.
Para pemain yang telah bekerja keras keras sepanjang musim hingga bisa tiba di partai puncak ajang kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut pastilah akan merasa gugup.
Advertisement
Namun, beberapa pemain cukup hebat untuk mengontrol dirinya sendiri hingga bisa menampilkan performa yang luar biasa di final, bahkan dianugerahi penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan tersebut.
Berikut ini adalah lima pemain terbaik dari lima final Liga Champions terakhir yang paling menonjol dan berkontribusi besar untuk kemenangan timnya.
Manchester City 1 – 0 Inter Milan (2023): Rodri
Final Liga Champions 2023 menghadirkan duel taktik yang menarik dan Inter Milan mungkin merasa mereka memiliki peluang yang lebih besar. Namun, sayangnya mereka kalah di pertarungan lini tengah dari Rodri. Di samping itu, Inter juga gagal memanfaatkan semua peluang yang mereka miliki.
Dengan ketidakhadirannya di dalam starting eleven final Liga Champions dua tahun lalu ketika Manchester City berhadapan dengan Chelsea, itu menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan penggemar. Pasalnya, ia adalah sosok gelandang bertahan yang bisa diandalkan di dalam skuad Pep Guardiola.
Sejak awal tahun ini, Rodri selalu berada di dalam tim utama Man City. Dan di final menjadi pemain dengan intersepsi tertinggi, mencatatkan akurasi operan 92,4 persen serta 20 operan ke sepertiga akhir lapangan lebih dari pemain lain di final.
Ditambah ia mencetak satu-satunya gol di final dengan penyelesaian yang sangat baik dari luar area kiper, sedikit melengkungkan bola di sekitar dua bek Inter Milan di depannya.
Liverpool 0 – 1 Real Madrid (2022): Thibaut Courtois
Sulit untuk menyimpulkan final Liga Champions 2022 karena di satu sisi Liverpool sangat dominan. Mereka mencatatkan 24 tembakan sementara Real Madrid hanya empat, di antara ke-24 tembakan tersebut, sembilan di antaranya tepat sasaran. Namun, kehadiran Thibaut Courtois di bawah gawang Los Blancos lah yang akhirnya tidak memberikan The Reds kesempatan untuk menang.
Kiper Belgia itu menutup musim 2021/2022 dengan performa paling epic yang pernah disaksikan di final Liga Champions. Berkali-kali ia melontarkan tubuhnya yang besar ke arah tembakan Liverpool dan mengirimnya ke tempat yang aman.
Courtois juga menjaga clean sheets sambil melakukan lebih banyak penyelamatan daripada yang pernah dilakukan kiper manapun di final Liga Champions.
Setiap kali ada momen di mana kelihatannya Liverpool akan mengklaim keunggulan mereka, Courtois merebut momen itu dari mereka dan mengubah momen itu menjadi sorotan untuk dirinya sendiri. Tanpa kehadirannya, The Reds pasti sudah meraih kemenangan dalam pembantaian sepihak yang brutal.
Advertisement
Manchester City 0 – 1 Chelsea (2021): N’Golo Kante
Sebuah pertandingan sepak bola tidak melulu tentang gol, salah satunya adalah final Liga Champions 2021 antara Manchester City vs Chelsea. The Blues berhasil keluar sebagai juara berkat penampilan bertahan yang luar biasa yang membatalkan serangan brilian Man City dan N’Golo Kante adalah kunci dari rencana permainan itu.
Sangat tidak mungkin bagi Chelsea untuk secara konsisten mengentikan gelombang demi gelombang serangan City jika bukan karena Kante menjadi kekuatan super yang selalu ada di tengah lapangan.
Kante adalah sosok pemain bertahan yang unik karena ia tidak membutuhkan gol, assist atau penyelamatan penalti untuk terpilih sebagai man of the match.
PSG 0 – 1 Bayern Munchen (2020): Kingsley Coman
Pada tahun 2014, Kingsley Coman menjadi pemain termuda yang pernah diturunkan oleh Paris Saint-Germain (PSG). Coman kemudian dilepas dan bergabung dengan Juventus. Setelah dua tahun berkarir di Italia, ia bergabung dengan Bayern Munchen, awalnya dengan status pinjaman dan kemudian secara permanen.
Coman membalas dendam apda Juve dengan membantu Bayern menyingkirkan mereka di musim pertamanya bersama The Bavarian. Hingga akhirnya, di final Liga Champions 2020 winger Prancis itu membalaskan dendamnya kepada PSG dengan mencetak gol kemenangan untuk menyegel treble kedua Bayern.
Advertisement
Liverpool 2 – 0 Tottenham Hotspur (2019): Virgil van Dijk
Liverpool vs Tottenham Hotspur perlu diakui bukanlah final yang berkesan karena kedua tim terlihat gugup dan tidak bermain dengan totalitas. Namun, setidaknya ada bagian yang menarik untuk disaksikan yaitu pertahanan yang sangat baik dari bek tengah The Reds, Virgil van Dijk.
Bek termahal di dunia itu membuktikan kemampuannya dengan mendominasi serangan Spurs. Di udara, di tanah, berlari di belakang atau mengatur pertahanan bola mati, tidak ada pertanyaan yang bisa diajukan oleh pihak Mauricio Pochettino yang Van Dijk tidak punya jawabannya.