Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kembali menuai sorotan publik Tanah Air. Kali ini, Prabowo Subianto bersama jajaran Kemhan kedapatan membeli pesawat jet tempur bekas Qatar sebanyak 12 unit. Pesawat tempur RI Mirage 2000-5 itu dibelinya dengan biaya US$792 juta atau nyaris Rp12 triliun.
Menariknya, kabar Indonesia melalui Kementerian Pertahanan membeli 12 pesawat jet tempur buatan Prancis itu mendapat sorotan media internasional. Salah satu yang kami temukan adalah artikel di Channel News Asia, Rabu (14/6/2023).
Advertisement
Di judul artikel media tersebut, dimasukkan angka 800 US dollar sebagai biaya untuk pembelian 12 pesawat jet tempur ini meskipun di dalamya, dijelaskan rincian angkanya. Selain Channel News Asia, kabar ini juga disampaikan oleh Reuteurs.
Diketahui pembelian 12 pesawat tempur ini menuai kritik dari sejumlah anggota DPR lantaran unitnya yang sudah terlalu tua. Pembelian dilakukan pada Januari 2023 melalui agensi perdagangan dari unit perusahaan pertahanan bernama Ceko Czechoslovak Group (CSG) bernama Excalibur International.
Pemerintah Indonesia Masih Harus Menunggu Penerimaan Barang
Namun begitu, pengiriman 12 unit pesawat tempur bekas ini baru akan dikirimkan selama 24 bulan sejak tanggal pembeliannya. Alhasil pada hari ini, saat kabar ini disusun, pesawat tempur masih belum dikirimkan.
Edwin Adrian Sumantha, juru bicara Kementerian Pertahanan, menyampaikan alasan dibelinya 12 unit pesawat jet tempur bekas Qatar ini. Alasan itu disampaikan dalam sebuah keterangan tertulis.
Advertisement
Alasan Kemhan RI Membeli 12 Unit Pesawat Bekas Qatar
"Adapun alasan Kemhan RI melaksanakan pengadaan pesawat Mirage 2000-5 eks Angkatan Udara Qatar adalah karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery (pengiriman) secara cepat," terang Edwin Adrian Sumantha.
"Untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru," sambungnya.
Mencegah Penurunan Kesiapan Tempur
Sebelumnya, disampaikan pihak Kemhan bahwa pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar, sebagai upaya dari Pemerintah untuk mencegah turunnya kesiapan tempur TNI Angkatan Udara. Pasalnya, sejumlah pesawat jet tempur yang tersedia, kini memasuki fase habis masa pakai.
"Pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan tertulis.
Advertisement