Liputan6.com, Yogyakarta - Jalur Cinomati berada di perbatasan Kapanewon Pleret di Kabupaten Bantul dan Patuk di Gunungkidul. Jalan yang terkenal esktrem ini menyimpan kisah misteri karena banyak memakan korban.
Jalan ini melintasi wilayah Bukit Cinomati. Ujung dari jalan ini berada di pertigaan Cegokan, Wonolelo, Pleret dan di perempatan Tugu Terong, Dlingo.
Mengutip dari berbagai sumber, nama Jalan Cinomati diberikan karena sebelumnya ada pengendara beretnis Tionghoa yang kecelakaan dan meninggal dunia di jalan ini. Selain kecelakaan tersebut, beberapa kecelakaan lain juga pernah terjadi di kawasan ini.
Baca Juga
Advertisement
Tanjakan yang curam dan membahayakan pun menambah kesan 'horor' bagi para pengguna jalan. Selain kecelakaan, beberapa pengendara juga kerap sulit menanjak, sehingga menyebabkan kendaraan melorot turun hingga mengalami rem blong.
Tanjakan di Jalan Cinomati ini juga terdapat jurang. Adanya jurang tersebut membuat jalan di tanjakan ini sempit dan rawan longsor.
Dahulu, pernah terjadi peristiwa longsornya tebing dengan tinggi sekitar 10 meter yang menyebabkan jalanan tertimbun material longsor. Peristiwa itu menyebabkan jalanan menjadi licin.
Jalan ini juga sempat dihapus dari Google Maps. Pasalnya, beberapa pengendara kerap diarahkan melewati jalan ini saat terjadi kemacetan.
Untuk menghindari adanya kecelakaan, juga terdapat rambu dan petunjung yang berisi peringatan untuk para pengendara. Beberapa orang mengaitkan banyaknya peristiwa yang terjadi di jalur ini dengan gangguan mistis. Namun, ada juga yang hanya mengaitkannya dengan kondisi jalan yang tidak mendukung.
Meski menyimpan misteri dan bahaya, tetapi jalur di Jalan Cinomati memiliki panorama alam yang indah karena berdekatan dengan lereng bukit yang tinggi. Terdapat gardu pandang untuk melihat pemandangan indah dari ketinggian.
Penulis: Resla Aknaita Chak
