Liputan6.com, Jakarta - Ada saja konten perjalanan yang viral di TikTok. Tidak hanya soal destinasi wisata, namun juga tips packing. Yang terbaru, Anda disarankan memakai rompi memancing.
Melansir NY Post, Kamis, 15 Juni 2023, busana ini disebut "menempatkan fungsi di atas mode" dalam tren terbaru, dengan melihat penumpang maskapai yang cerdas menggunakan rompi banyak saku ini untuk membawa barang-barang yang tidak dapat mereka taruh ke dalam tas jinjing.
Advertisement
Dalam klip dengan lebih dari 1,8 juta penayangan saat artikel ini ditulis, pengguna TikTok @cheapholidayexpert dengan hati-hati memasukkan berbagai barang ke dalam banyak saku rompi, termasuk speaker portabel, deodoran, paket kartu, dan bikini. Ia bahkan berhasil memasukkan laptop ke dalam saku yang lebih besar di bagian belakang rompi.
"Setelah menjejalkan celana saya di bantal leher dan menggunakan tas bebas bea, hanya ada sedikit waktu sebelum saya mencapai ketinggian pakaian santai yang memabukkan," candanya dalam judul video. Tips packing dengan memakai rompi memancing adalah variasi dari tips perjalanan udara lain yang telah berhasil.
Strategi sebelumnya termasuk memasukkan pakaian ekstra ke dalam bantal leher perjalanan dan mengenakan beberapa lapis pakaian di atas pesawat, semuanya demi menghindari biaya bagasi tambahan. Pembuat konten TikTok lain telah mencoba tips packing baru ini dan mengatakan bahwa itu membantu mereka menghindari biaya bagasi tambahan.
"Trik packing yang bagus untuk maskapai murah dan check-in awal," kata seorang TikToker, Hunt-Stanley, menambahkan itu membantunya "mengatasi biaya (bagasi) yang mahal.”
Pengujian Trik Packing
Hunt-Stanley yang tinggal di Inggris mengaku ia menggunakan trik tersebut "lima kali, (dalam lebih) dari delapan penerbangan dan satu perjalanan kereta api." "Ketika saya memakai (rompi) di atas pakaian hitam, itu hampir tidak terlihat," kata pelancong itu, menambahkan trik tersebut bekerja "benar-benar setiap saat."
Dalam klip itu, ia menunjukkan dirinya mengenakan rompi memancing dengan kantong kecil berisi perlengkapan perjalanan seperti charger, earphone, dan makanan ringan. Lalu, kantong yang lebih besar berisi pakaian.
Pengguna kemudian menunjukkan dirinya mengeluarkan tas jinjing dari rompi dan memasukkan rompi ke dalamnya. "Jadi, saya tidak terlihat seperti orang gila," candanya.
Dalam video lain, pengacara yang sering bepergian Julie Waters menguji teknik tersebut dengan rompi memancing untuk penerbangan Spirit Airlines. Dalam videonya, Waters mengklaim telah menyimpan pakaian selama seminggu ke dalam rompinya. Bersama barang bawaannya, ia berhasil melewati keamanan tanpa harus membayar biaya bagasi tambahan.
Advertisement
Trik Packing Tidak Selalu Sukses
"Tidak ada yang mengedipkan mata, tapi seorang teman berkomentar bahwa seseorang mungkin mengira Anda adalah orang gila tipe Unabomber sehingga itu akan jadi kerugian terbesar," kata Waters pada Wall Street Journal. "Yang benar-benar ingin saya coba adalah sarung bantal, di mana alih-alih bantal, itu penuh dengan pakaian."
Bagi Hunt-Stanley, yang sering bepergian dengan maskapai hemat seperti EasyJet dan Ryanair, ini adalah pengubah permainan. Namun, perlu dipahami bahwa trik packing yang viral di media sosial tidak selamanya datang tanpa konsekuensi.
Kasus seorang penumpang pesawat bernama Adriana Ocampo bisa jadi salah satu contohnya. Ia mencoba menghindari biaya bagasi maskapai penerbangan dengan mengenakan hampir enam kilogram pakaian. Melansir The Sun, 18 Mei 2023, Ocampo menumpuk 15 pakaian, termasuk kaus, jaket, jumper, dan celana panjang setelah menyadari barang bawaannya melebihi batas berat maksimum tujuh kilogram.
Perempuan berusia 19 tahun itu bepergian dengan maskapai penerbangan Jetstar dari Melbourne ke rumahnya di Adelaide, Australia, setelah melakukan perjalanan bersama temannya Emily Altamura pada Maret 2023. Ia menyadari bagasinya, yang beratnya 12,5 kg, hampir dua kali lipat dari batas, tapi berharap awak kabin tidak punya waktu untuk memeriksanya.
Ketika tiba waktunya untuk naik ke pesawat, mereka melihat staf menimbang barang bawaan penumpang. Jadi, Ocampo membuka kopernya dan menumpuk pakaian sebanyak mungkin untuk menghindari denda kelebihan bagasi. Altamura juga mengikuti, karena bawaannya pun melewati batas maksimal.
Tanggapan Pihak Maskapai
Sebuah video menunjukkan Ocampo dan temannya melapisi diri mereka dengan beberapa atasan dan jaket. Keduanya bahkan menjejalkan pakaian, bahkan iPad di bawah celana baggy mereka demi menghindari biaya bagasi.
Duo itu kemudian mencoba naik ke pesawat, berharap tas mereka cukup ringan untuk menghindari biaya tambahan tersebut. Tapi, tas Ocampo ternyata masih melebihi batas maksimal, lebih sekitar satu kilogram.
Meski menumpuk lebih banyak pakaian lagi, dengan Ocampo mengenakan pakaian seberat lima setengah kilo, keduanya kewalahan, dan mengakui kekalahan, mengklaim masing-masing membayar denda 65 dolar Australia (sekitar Rp640 ribu).
Ocampo mengatakan, ia dipaksa duduk dalam satu penerbangan pulang selama 80 menit "tampak seperti Augustus Gloop dari Charlie and the Chocolate Factory" sambil dibungkus dengan 15 potong pakaian. Ia berkata, "Saya berada di kamar hotel saya dan hampir tidak bisa menutup bagasi saya dan saya tahu tas saya agak melebihi batas."
"Ketika kami naik ke pesawat, kami melihat mereka mengeluarkan troli dengan timbangan," imbuhnya. "Kami pikir, satu-satunya cara kami dapat mengurangi beban tas kami adalah jika kami mengenakannya sendiri. Jadi, kami mulai mengenakan jaket dan mantel kami, tapi (bagasi) kami masih melewati batas."
Seorang juru bicara Jetstar Airways mengatakan, "Meski kami tentu saja melihat sisi lucunya, kami memiliki batasan untuk membuatnya adil bagi semua orang. Melacak seberapa berat bagasi yang dibawa penumpang berarti setiap orang memiliki ruang untuk barang-barang mereka dan kami memenuhi persyaratan keselamatan kami."
Advertisement