Liputan6.com, Jakarta - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menambah kepemilikan atas saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 13 Juni 2023, emiten milik Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir itu melakukan pengambilalihan 1.041.666.700 lembar saham ENRG dari PT Bakrie Kalila Investment.
Advertisement
Usai transaksi, kepemilikan Trimegah Sekuritas atas saham ENRG bertambah menjadi 1.552.926.622 lembar atau setara 6,26 persen dari sebelumnya 511.259.922 lembar atau mewakili 2,06 persen. Sedangkan kepemilikan PT Bakrie Kalila Investment atas saham ENRG susut menjadi 43,77 persen atau setara 10.864.456.365 lembar, dari sebelumnya 47,97 persen atau 11.906.123.065 lembar.
Saham ENRG ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 220 saat aksi tersebut diumumkan 13 Juni lalu. Sehari setelahnya, saham ENRG naik 4,55 persen ke posisi 230. Sayangnya, penguatan itu tak bertahan lama.
Saham ENRG ditutup turun 2,61 persen ke posisi 224 pada perdagangan hari ini, Kamis 15 Juni 2023. Saham ENRG dibuka pada posisi 232 dan bergerak pada rentang 224-234.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham ENRG tercatat sebanyak 2.376 kali. Volume saham yang diperdagangkan yakni 46,78 juta lembar senilai Rp 10,67 miliar. Dalam sepekan, harga saham Energi Mega Persadanaik 0,09 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham ENRG juga tercatat naik 0,9 persen.
Kinerja Keuangan Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023.
Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba. Laba bersih perusahaan meningkat sebesar 72 persen, dari USD 10,2 juta di pada kuartal I 2022 menjadi USD 17,4 juta atau sekitar Rp 256,78 miliar (kurs Rp 14.673,55 per USD).
Sementara, dari sisi pendapatan perseroan mengalami sedikit penurunan sebesar 8 persen dari USD 112 juta pada kuartal I 2022 menjadi USD 102 juta pada kuartal I 2023.
Direktur Utama & CEO PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra S. Bakrie menuturkan, penurunan tersebut terjadi dikarenakan oleh penurunan produksi gas dan harga jual minyak yang lebih rendah.
"Produksi gas EMP turun sebesar 25 persen dari 211 juta kaki kubik gas per hari pada kuartal I 2022 menjadi 157 juta kaki kubik gas per hari pada kuartal I 2023. Selanjutnya fluktuasi harga minyak dunia juga berdampak terhadap penurunan harga jual minyak EMP yang sebesar USD 79,23 per bbl pada kuartal I 2023, dibandingkan dengan harga jual minyak yang tinggi di level USD 103,40 per bbl pada kuartal I 2022," jelas Syailendra dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Produksi gas yang lebih rendah tersebut disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, penurunan produksi gas dari aset Kangean dikarenakan kontrak jual beli gas yang sedang dalam proses pembaruan dengan para pembeli di Jawa Timur.
Setelah proses pembaruan kontrak jual beli gas tersebut diselesaikan, harapannya produksi gas dari Kangean akan meningkat secara bertahap.
Advertisement
Aset Perseroan
Kedua, penghentian sementara atas produksi gas dari aset gas Sengkang sambil menunggu penyelesaian perpanjangan dan pembaruan kontrak jual beli gas dengan pembeli di Sulawesi.
"Kontrak jual beli gas untuk Sengkang sudah diselesaikan. Sengkang telah memulai kembali produksi gasnya, dan pasokan gas dari Sengkang diharapkan akan meningkat pada kuartal II 2023," imbuh Syailendra.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar USD 1,2 miliar, naik dari USD 1,19 miliar pada 31 Desember 2022.
Liabilitas turun menjadi USD 668,22 juta dari USD 679,4 juta pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjad USD 532,22 juta dari USD 514,93 juta pada Desember tahun lalu.