Modal Rp7 Juta, Bisa Bergaya ala Sultan ke Bandung Pakai Helikopter

Belakangan, helikopter tak lagi menjadi kendaraan yang tak bisa dijangkau oleh masyarakat sipil untuk ditumpangi. Dengan memiliki nominal rupiah tertentu, warga sipil juga bisa berpindah antar kota dengan cepat dan nyaman dengan helikopter.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Jun 2023, 13:00 WIB
Belakangan, helikopter tak lagi menjadi kendaraan yang tak bisa dijangkau oleh masyarakat sipil untuk ditumpangi. Dengan memiliki nominal rupiah tertentu, warga sipil juga bisa berpindah antar kota dengan cepat dan nyaman dengan helikopter.
Belakangan, helikopter tak lagi menjadi kendaraan yang tak bisa dijangkau oleh masyarakat sipil untuk ditumpangi. Dengan memiliki nominal rupiah tertentu, warga sipil juga bisa berpindah antar kota dengan cepat dan nyaman dengan helikopter.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, helikopter tak lagi menjadi kendaraan yang tak bisa dijangkau oleh masyarakat sipil untuk ditumpangi. Dengan memiliki nominal rupiah tertentu, warga sipil juga bisa berpindah antarkota dengan cepat dan nyaman dengan helikopter.

Whitesky Aviation, salah satu perusahaan sewa transportasi heli city, mengungkapkan, belakangan ini keperluan transportasi helikopter bukan lagi diminati oleh segelintir orang saja. Seperti pejabat, perusahaan, atau pemerintahan.

Melainkan, masyarakat sipil yang menginginkan kecepatan dan kenyaman pindah antarkota, juga memilih transportasi vertical take off - landing ini. Namun tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk kenyamanan tersebut.

"Memang tidak bisa disamakan dengan harga seperti naik kereta api atau jenis transportasi lain. Tapi misalnya ke Cilegon, itu sekitar Rp 4 juta untuk sekali jalan, Bandung sekitar Rp 7 juta untuk sekali jalan," ungkap Denon Prawiraatmaja, CEO and Founder Whitesky Group.

Namun, dengan harga tersebut, heli city bisa ditumpangi 3 sampai 6 penumpang. Bahkan, pada saat mudik Lebaran di bulan April lalu, ada masyarakat yang memanfaatkan helikopter sebagai transportasi mudiknya.

Saat itu, calon penumpang dikenakan tarif mulai Rp7 hingga Rp12 juta per satu kali penerbangan. Yang mana, dalam satu kali penerbangan itu berisikan 3 penumpang.

Denon mengungkapkan, sampai Desember 2022, market retail Whitesky tumbuh sekitar 43 persen. Dengan 73 titik pendaratan heli city di Indonesia.

"Yang tadinya awalnya sama sekali enggak ada, sekarang inisiatif masyarakat terbang naik helikopter untuk berpindah misal dari Jakarta ke luar Jakarta, ke kota lainnya, naik jadi sebulan itu kita melayani 11, 12, sampai 13 penerbangan. Jadi rata-rata naik pertumbuhannya 43 persen di tahun 2022," ungkap Denon.

Malah, minat yang tumbuh itu bukan dari VIP saja atau untuk perjalanan bisnis dan pemerintahan, melainkan masyarakat umum dan medical transportation. Misalnya, dari rumah sakit di luar kota, mau ke luar negeri, pasien harus diangkut menggunakan helikopter, lalu sampai di Cengkareng Heliport (CHP), diangkut dengan ambulans untuk menuju pesawat yang akan memberangkatkan ke luar negeri untuk pengobatan.

"Jadi selama 2022 itu ada 4 penumpang yang melakukan penerbangan medic menggunakan helikopter, sisanya masyarakat umum," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya