Liputan6.com, Jakarta - Ragam karya seniman legendaris van Gogh akan hadir pada 7 Juli 2023 hingga 9 Oktober 2023 mendatang di Mal Taman Anggrek. Jika kamu penggemar seni pastikan untuk tidak melewatkannya.
Baca Juga
Advertisement
Informasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara melalui laman vangogh.co.id. Pameran yang sudah menarik jutaan pengunjung di seluruh dunia itu bisa dinikmati mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam.
Sebelum mampir ke Indonesia, Pameran Van Gogh Alive sudah lebih dulu hadir di Singapura dan Bangkok, serta 72 kota lainnya di berbagai negara. Di Singapura, tiket pameran yang digelar sejak Maret hingga Juni 2023 itu telah terjual sebanyak 80 ribu tiket.
Singapura sendiri menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menggelar pameran tersebut. Sebanyak 300 karya pelukis Belanda itu pun dihadirkan, termasuk The Starry Night dan Sunflowers, yang kemudian diproyeksikan secara digital ke layar setinggi 10 meter di Resort World Santosa.
Harga Tiket Pameran Van Gogh Alive
1. Super Early Bird
Preferential Ticket: Rp 182.400
Weekday Ticket: Rp 152.000
2. Early Bird
Preferential Ticket: Rp 212.800
Weekday Ticket: 182.4003.
Open Offer
Preferential Ticket: Rp 243.200, Concession (65 tahun ke atas dan 4-12 tahun): Rp 197.600
Weekday Ticket: Rp 212.800, Concession (65 tahun ke atas dan 4-12 tahun) Rp 197.600
Weekday Bundle (4-9 orang): Rp 820.000 (untuk 4 orang)
Weekday Bundle (10 orang ke atas): Rp 1.976.000 (untuk 10 orang)
Untuk anak-anak di bawah 4 tahun dengan tinggi 83 cm tidak dikenakan biaya alias gratis.
Advertisement
Profil Vincent van Gogh
Buat para penggemar seni, nama Vincent van Gogh memang terdengar tidak asing. Selama 10 tahun sejak tahun 1880 hingga 1890, seniman legendaris itu menghasilkan banyak karya.
Sebelum menjadi pelukis, van Gogh berharap bisa jadi seorang pengkhotbah. Dia bahkan sempat bekerja sebagai misionaris dan mencoba menjual karya seni.
Vincent van Gogh sendiri lahir di Zundert, Belanda, pada 1853. Dia belajar menggambar di Akademi Brussels dan pergi ke Belanda pada 1881.
Pada 1886, van Gogh hijrah Paris dan tinggal bersama saudaranya, Theo. Di tempat barunya itu, dia bertemu dengan pelukis terkemuka, termasuk Henri de Toulouse-Lautrec, Paul Gauguin, Camille Pissarro, dan Georges Seurat, yang kemudian membawa pengaruh pada lukisan-lukisan van Gogh.
Kelelahan mental yang dialami van Gogh dimulai pada 1888. Dia yang merasa menjadi beban saudaranya memutuskan untuk meninggalkan Paris dan menempati rumah di Arles, bagian tenggara Perancis.
Dalam sebuah insiden, van Gogh memotong telinga kirinya setelah bertengkar dengan sesama artis, Paul Gauguin. Van Gogh kemudian ditemukan meninggal karena luka tembak pada tahun 1890 di usianya yang ke-37 tahun. Banyak orang meyakini, pelukis tersebut telah mengakhiri hidupnya sendiri.
Sebagai seorang seniman, van Gogh memang tidak terkenal semasa hidupnya. Dia bahkan hanya menjual satu karya lukisnya. Meski begitu, van Gogh dikenal sebagai seniman yang menginspirasi dan hari kelahirannya, yaitu 30 Maret kemudian diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia, lantaran dirinya didiagnosis mengidap gangguan bipolar secara anumerta.