Liputan6.com, Jakarta - Binus University melakukan penandatanganan MOU dengan Kementerian Investasi/BKPM dan luncurkan aplikasi BRIDGE (Binus Research & Innovation Development and Global Engagement) dalam acara Research and Innovation Expo 2023 di Kampus Binus, Kota Tangerang, pada Kamis (15/6/2023).
Research and Innovation Expo 2023 merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Divisi Research & Technology Transfer Office Binus University yang bertujuan mengembangkan kolaborasi, budaya penelitian dan inovasi, serta menjalin kemitraan yang berdampak pada masyarakat dan mendorong perubahan positif.
Advertisement
Selain penandatanganan MOU dan peluncurkan aplikasi BRIDGE, acara ini juga mengadakan Binus Joint International Conference (BJIC), yaitu sebuah acara seminar yang mempertemukan para akademisi dari berbagai disiplin ilmu. Selain itu, terdapat juga pagelaran Research Showcase yang menampilkan berbagai produk inovatif yang berpotensi mentransformasi dan memberdayakan masyarakat. Pameran ini menunjukkan dedikasi Binus University untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui riset dan inovasi.
Dalam acara ini, Binus University melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Kementerian Investasi/BPKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut menunjukkan komitmen Binus University dalam mendorong daya saing penanaman modal dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain penandatanganan MOU, acara ini juga diisi dengan peluncuran aplikasi “BINUS Research & Innovation Development and Global Engagement (BRIDGE)", dan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Dinamika Global yang Mengancam Perekonomian Indonesia
Perang dagang yang dilakukan antara China dan Amerika pada tahun 2016 cukup meruntuhkan ekonomi Indonesia. Perselisihan ini terjadi karena serangkaian kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi Amerika dan mengurangi defisit perdagangan dengan China. Perang dagang ini telah menimbulkan ketegangan ekonomi dan politik antara China dan Amerika serta mempengaruhi perekonomian global.
“Belum teratasinya perang dagang, kemudian muncul pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh negara. Hal ini meninggalkan dua problem besar yang ditinggalkan dari pasca pandemi, yaitu bagaimana cara mengatasi pandemi di Indonesia, dan bagaimana pemulihan ekonomi pasca pandemi,” ujar Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, dalam Orasi Ilmiah, Kamis (15/6/2023).
Selain perang dagang antara China dan Amerika, serta Pandemi Covid-19, perang antara Rusia dan Ukraina juga menjadi salah satu faktor dinamika global yang mengancam perekonomian Indonesia. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh Eropa, namun semua negara termasuk Indonesia.
Advertisement
Hilirisasi Menjadi Kunci Perekonomian Indonesia
Di masa depan, Indonesia akan mendorong mengenai cara membangun hilirisasi. Hilirisasi menjadi kunci untuk mengubah Indonesia dari negara berkembang menuju negara maju dengan meningkatkan nilai tambah, mengembangkan industri dalam negeri, dan mendorong inovasi.
“Pendekatan kita ke depan adalah bagaimana memberikan nilai tambah dengan mengedepankan green energy dan green industry. Hal ini merupakan suatu hal yang penting. Contohnya, pada tahun 1017, ekspor nikel Indonesia sebesar 3.3 Miliar USD, dan ketika ekspor nikel tersebut dihentikan pada tahun 2022 menjadi 27.8 Miliar USD,” jelas Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, dalam Orasi Ilmiah pada acara Research and Innovation Expo 2023.