Gunung Mayon Erupsi, Polisi Filipina Gelar Patroli di Zona Bahaya

Aktivitas vulkanik Gunung Mayon yang melonjak sejak minggu lalu membuat polisi Filipina melakukan patroli di "zona bahaya permanen" untuk memeriksa pengungsi yang kembali atau masih tinggal di rumah mereka. Ribuan warga telah meninggalkan sebagian besar komunitas petani miskin dalam radius 6 kilometer (3,7 mil) dari kawah Gunung Mayon.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 16 Jun 2023, 12:35 WIB
Gunung Mayon Erupsi
Aktivitas vulkanik Gunung Mayon yang melonjak sejak minggu lalu membuat polisi Filipina melakukan patroli di "zona bahaya permanen" untuk memeriksa pengungsi yang kembali atau masih tinggal di rumah mereka. Ribuan warga telah meninggalkan sebagian besar komunitas petani miskin dalam radius 6 kilometer (3,7 mil) dari kawah Gunung Mayon.
Polisi melakukan patroli di "zona bahaya permanen" untuk memeriksa pengungsi yang kembali atau masih tinggal di rumah mereka di Desa Calbayog, Kota Malilipot, Provinsi Albay, Filipina, Kamis (15/6/2023). (AP Photo/Aaron Favila)
Ribuan warga telah meninggalkan sebagian besar komunitas petani miskin dalam radius 6 kilometer (3,7 mil) dari kawah Gunung Mayon. (AP Photo/Aaron Favila)
Warga dievakuasi secara paksa sejak aktivitas vulkanik Gunung Mayon melonjak minggu lalu. (AP Photo/Aaron Favila)
Polisi meminta warga yang masih tinggal di "zona bahaya permanen" untuk segera meninggalkan pergi, sementara mereka yang akan memasuki lokasi akan ditanya-tanya. (AP Photo/Aaron Favila)
Hampir 14.000 orang terpaksa mengungsi di Filipina utara akibat Gunung Mayon yang terus memuntahkan lava dan menimbulkan kekhawatiran. (AP Photo/Aaron Favila)
Penduduk Provinsi Albay yang tinggal di dekat zona bahaya permanen dalam radius enam kilometer terpaksa mengungsi ke pusat evakuasi. (AP Photo/Aaron Favila)
Gunung Mayon saat ini berada pada level tiga dari lima tingkat sistem peringatan Filipina yang memprediksi erupsi eksplosif. (AP Photo/Aaron Favila)
Mayon merupakan satu di antara 24 gunung berapi yang aktif di Filipina. Gunung itu terakhir kali meletus pada 2018, mengakibatkan sekitar 90.000 orang terpaksa mengungsi. Erupsi sebelumnya pada 1993 menewaskan lebih dari 70 orang. (AP Photo/Aaron Favila)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya