Cegah Stunting pada Anak, Generasi Muda Harus Sadar Gizi dan Punya Pola Hidup Sehat

Kurangnya asupan nutrisi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi kronis yang berakibat anak stunting.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 16 Jun 2023, 13:48 WIB
Plt Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Infokom PMK) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Nursodik Gunarjo, saat membuka forum Genbest Talk, di Pandeglang, Kamis (15/6/2023).

Liputan6.com, Pandeglang Salah satu kunci penting dalam pencegahan stunting adalah pemenuhan kecukupan nutrisi. Pasalnya, kurang asupan nutrisi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi kronis yang berakibat anak stunting. Jika tidak segera ditangani, stunting akan berpengaruh ke perkembangan kognitif dan rentan terkena penyakit degeneratif yang akhirnya membuat anak-anak sulit bersaing di masa depan.

“Kunci utamanya adalah di generasi muda saat ini untuk mencegah anak-anak di masa depan terkena stunting. Oleh karena itu, diharapkan melalui forum Genbest Talk, para peserta yang mayoritas adalah mahasiswa ini dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk dalam mengonsumsi makanan bergizi,” ujar Plt Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Infokom PMK) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Nursodik Gunarjo, saat membuka forum Genbest Talk, di Pandeglang, Kamis (15/6/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan generasi milenial dan gen Z harus paham dan sadar stunting sejak dini karena merekalah yang akan menjadi calon orang tua dan menghasilkan calon-calon sumber daya manusia di masa mendatang.

“Jadi kalau pabriknya tidak sehat, tidak sadar gizi, tidak peduli akan stunting, akan menghasilkan generasi yang stunting juga. Ini karena gizi dari si ibu tidak akan tercukupi sehingga menciptakan anak yang stunting,” ujar Dewi saat menjadi narasumber di Genbest Talk Pandeglang: Generasi Sadar Gizi, Masa Depan So Easy.

 


Sadar Gizi Bisa Cegah Stunting

Berdasarkan data SSGI tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Pandeglang sebesar 29,4 persen, lebih tinggi dari angka prevalensi stunting nasional sebesar 21, 6 persen. Angka ini pun masih tinggi bila dibandingkan sengan standar WHO yakni di bawah 20 persen.

Dewi Setiani mengatakan masih tingginya angka stunting di Pandeglang dipicu oleh beberapa faktor antara lain pernikahan usia dini dan masalah gizi. Menurut Dewi, banyak kasus malnutrisi yang dialami oleh remaja dan anak di bawah umur.

“Jika generasi saat ini sadar gizi, berarti menghindari memproduksi anak-anak stunting dan akan mempermudah kehidupan mereka di masa mendatang. Hal ini karena mengurus anak-anak stunting akan lebih sulit, menghabiskan banyak biaya kaena anak sering sakit sehingga harus ke dokter. Padahal seharusnya anak-anak di masa depan menjadi tumpuan orang tua dan menjadi calon pemimpin,” ujar Dewi.


Cukupi Kebutuhan Gizi Seimbang

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Mario Johan yang juga hadir sebagai pembicara menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana cara mencegah stunting sejak dini dengan mencukupi kebutuhan gizi dengan gizi seimbang.

“Kalau dulu kan kenalnya 4 sehat 5 sempurna, tapi ini sudah ketinggalan zaman. Sekarang itu idealnya sebaiknya diganti jadi gizi seimbang. Gampangnya adalah gizi seimbang itu adalah Isi piringku. Jadi dari piring dibagi menjadi dua. Dari setengah bagian, tiga perempatnya adalah makanan pokok atau karbohidrat, lalu seperempatnya adalah lauk pauk protein seperti ikan, ayam, dan telur. Setengah bagian dari piring lainnya adalah buah dan sayuran,” ujar dr. Mario.

dr. Mario juga menambahkan agar masyarakat memperhatikan pula masukan nutrisi harian khususnya gula, garam dan lemak untuk tetap terjaga dan tidak berlebih.

“Gula itu maksimal 4 sendok makan, atau 50 gram per hari. Gula ini tidak hanya gula tambahan saja, tetapi juga termasuk gula yang ditambahkan di makanan dan minuman. Kalau garam itu sekitar 5 gram atau 1 sendok teh per hari, dan lemak itu 5 sendok makan per orang per hari atau sekitar 67 gram,” tambah dr. Mario.

Genbest Talk merupakan bagian dari Kampanye Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) yang telah dijalankan oleh Kemkominfo sejak tahun 2019 lalu. Genbest menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung dan berpartisipasi dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Indonesia. Genbest Talk Pandeglang merupakan rangkaian dari kampanye forum Genbest di tahun 2023, setelah sebelumnya mengunjungi Kabupaten Tangerang.

Tak hanya melalui forum, Genbest juga menghadirkan informasi tentang stunting, kesehatan, gizi, tumbuh kembang anak, kebersihan, kesiapan menikah dan reproduksi remaja melalui website Genbest.id dan media sosial @genbestid yang dapat diakses dengan mudah oleh generasi muda.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya