Liputan6.com, Jakarta - Tinggal hitungan hari hingga laga uji coba yang mempertemukan Indonesia vs Argentina bergulir. Pertandingan yang termasuk dalam agenda FIFA Matchday tersebut akan digelar pada hari Senin (19/6/2023) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang akan menghadapi Argentina dalam pertandingan internasional tengah tahun ini. Sebelumnya, Tim Tango telah berduel dengan Australia di Beijing, Cina pada Kamis (15/6/2023). Dalam laga tersebut Lionel Messi dan rekan-rekan berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0.
Advertisement
Meski sebelumnya Indonesia dan Argentina belum pernah bertemu dalam sebuah pertandingan internasional, negara Latin tersebut ternyata sudah pernah meninggalkan jejak pemain sepak bolanya di tanah air.
Seperti legenda sepak bola Argentina, Mario Kempes yang pernah merangkap jadi pelatih sekaligus pemain di klub Pelita Jaya (sekarang Madura United).
Kempes merupakan pemain yang tergabung dalam skuad Timnas Argentina yang menjuarai Piala Dunia 1978. Tak hanya itu, dalam edisi Piala Dunia tersebut pemain yang berposisi sebagai striker itu juga mengukuhkan dirinya sebagai top skor kompetisi dengan torehan enam golnya.
Kempes juga dikenal sebagai legenda klub Spanyol Valencia di mana ia menghabiskan sebagian besar karirnya di sana. Selama masa baktinya di Valencia, sosok kelahiran tahun 1954 itu telah mengemas 132 gol dalam 217 penampilannya di semua kompetisi.
Usai berkarir di Amerika Selatan dan Eropa, Kempes akhirnya memilih Pelita Jaya sebagai Pelabuhan terakhirnya. Di sana ia tampil sebanyak 18 kali dan mencetak 12 gol sebelum akhirnya pensiun pada tahun 1996.
Esteban Vizcarra
Berikutnya ada winger kelahiran Belen de Escobar, Argentina, Esteban Vizcarra. Hingga saat ini, Vizcarra masih aktif bermain di PSS Sleman meski usianya sudah menginjak 37 tahun.
Sebelum membela PSS Sleman, Vizcarra telah mondar-mandir di sejumlah klub Indonesia seperti Pelita Jaya, Semen Padang, Arema, Sriwijaya FC, Persib Bandung dan Madura United. Hingga akhirnya pada tahun 2018 silam, pemain dengan tinggi badan 175 cm itu resmi menjadi Warga Negara Indonesia setelah melalui proses naturalisasi.
Sayangnya sampai sekarang Vizcarra baru mencatatkan satu cap saja bersama Timnas Indonesia dan belum mencetak gol.
Advertisement
Gustavo Lopez
Selanjutnya ada Gustavo Lopez yang memiliki karir serupa dengan Esteban Vizcarra. Sosok berusia 40 tahun itu juga telah berlalu-lalang di beberapa klub Indonesia. Mulanya ia membela Persela Lamongan selama satu musim pada tahun 2006, kemudian pindah ke klub Montenegro, FK Buducnost Podgorica. Hingga akhirnya pulang ke Persela pada tahun 2011.
Setelah itu ia melanjutkan karirnya di Arema Cronus, hijrah ke klub Malaysia usai PSSI dibekukan, Terengganu I dan mengakhiri karirnya di PS TIRA pada tahun 2018.
Saat ini Lopez mengisi posisi sebagai manajer tim PSS Sleman setelah sebelumnya sempat bekerja sebagai direktur teknik Persela Lamongan.
Emanuel de Porras
Emanuel de Porras adalah pemain yang biasa beroperasi sebagai striker dan sempat membela beberapa klub besar di Indonesia. Ia mengawali karirnya di klub Argentina, Ferro Carril Oeste dan Huracan, sebelum akhirnya berlabuh ke Persija Jakarta pada tahun 2006. Porras menghabiskan dua musim bersama Macan Kemayoran hingga ia hijrah ke PSIS Semarang dan bermain di sana selama satu musim.
Setelah itu, ia pergi ke luar negeri dan berkarir di sejumlah klub Eropa dan Amerika Selatan. Porras sempat kembali ke tanah air untuk bergabung bersama Jakarta FC 1928 dan hanya menghabiskan satu musim di sana.
Advertisement
Robertino Pugliara
Terakhir ada Robertino Pugliara yang juga menghabiskan sebagian besar waktu karirnya di Indonesia. Pemain yang bermain di posisi penyerang ini mengawali karirnya di tanah air dengan memperkuat Persija Jakarta pada tahun 2007. Pugliara menghabiskan dua tahun di ibukota sebelum melanjutkan karirnya ke Persiba Balikpapan dan bermain di sana selama dua tahun pula.
Dari Balikpapan, ia kembali ke Persija kemudian berlabuh ke PSM Makassar. Sayangnya di pertengahan musim Pugliara didepak dari tim dan pindah ke Persipura Jayapura.
Ketika Piala Bhayangkara bergulir, ia ditarik oleh Bambang Nurdiansyah untuk memperkuat PS Polri. Setelahnya ia bergabung dengan Persib Bandung, Persipura dan sempat berkarir di India bersama Pune City sebelum akhirnya kembali ke Indonesia untuk membela Persebaya Surabaya.
Sayangnya ketika berseragam Persebaya ia mendapat tackle keras dari Wahyudi Hamisi dalam pertandingan melawan Borneo FC dan memaksanya absen hingga akhir musim. Hingga saat ini, Pugliara belum mendapat klub baru.