Ganjar-Koster Teken MoU Kerja Sama Budaya Jawa-Bali, Disaksikan Megawati

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama budaya Jawa-Bali demi melestarikan nilai-nilai kebudayaan Jawa dan Bali dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Jun 2023, 00:09 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama budaya Jawa-Bali. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama budaya Jawa-Bali demi melestarikan nilai-nilai kebudayaan Jawa dan Bali dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kerja sama ini memiliki tujuan utama membangkitkan kembali hubungan kesejarahan antara tanah Jawa dan Bali yang secara historis terbangun sejak ribuan tahun lalu," kata Koster dalam acara Temu Budaya Jawa-Bali untuk Indonesia di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (16/6/2023).

Hadir langsung dalam acara itu, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) M.Prananda Prabowo, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Daerah se-Provinsi Bali, tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Wayan Koster juga menyebut hubungan kultural Jawa-Bali bisa terlihat pada kemiripan aksara Jawa yang terdiri dari 20 huruf dan dikenal dengan Honocoroko dan aksara Bali terdiri dari 18 huruf dan dikenal dengan Hanacaraka.

Kemiripan lainnya juga terlihat pada wayang Jawa dan wayang Bali serta kemiripan pada filosofinya.

Hubungan kultural antara Jawa dan Bali telah terjalin sejak jaman Kerajaan Majapahit. Kala itu sebagian orang Bali keturunan Jawa pindah ke Bali dengan membawa budayanya dan berkontribusi terhadap peradaban dan kehidupan masyarakat Bali.

Namun kedekatan budaya tersebut harus dijaga dan dikawal agar tak tergerus arus perkembangan zaman yang sangat dinamis.

"Jangan sampai peradaban ini punah karena runtuhnya peradaban atau meruntuhkan sendi sendi kehidupan masyarakat. Dalam konteks inilah diperlukan langkah strategis untuk merajut kembali hubungan budaya Jawa dan Bali agar bisa bangkit kembali guna memperkokoh budaya nusantara yang Berbhinneka Tunggal Ika," ujar Koster.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan para pendiri bangsa pernah menyampaikan bahwa kita harus punya kekuatan untuk menjaga budaya kita sekaligus mengembangkannya.

"Kalau kita tidak pernah mengembangkan, kalau kita tidak pernah mencintai, jangan-jangan kita akan ditekan oleh kekuatan luar yang pasti akan pelan pelan menggerus," kata Ganjar.

Ganjar juga memuji ketahanan Bali sebagai benteng budaya dan hal yang sama juga diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Solo.

"Bali ini juga salah satu tempat di Indonesia menjadi bentengnya budaya, bentengnya ada di sini. Sama, kami mencoba di Jawa Tengah. Solo sebagai episentrum budaya," ujarnya.

 


Ganjar Puji Megawati, Diminta Tidak Boleh Pensiun

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati bersama Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal calon presiden Ganjar Pranowo di acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) Bidang Kesenian antara Jawa Tengah dan Bali. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Ganjar Pranowo mengungkapkan pendapatnya bahwa Megawati sepertinya tidak boleh pensiun dalam mewarnai pembangunan bangsa dan negara.

"Rasa-rasanya Ibu Mega enggak boleh pensiun," kata Ganjar saat memberi salam dalam sambutan pembukanya.

Ganjar mengatakan hal itu lantaran melihat Megawati masih memiliki banyak tugas bagi kemajuan Tanah Air. Dia pun menyebut sejumlah tugas yang sudah pernah dan masih diemban oleh Megawati hingga saat ini.

"Ibu Megawati Soekarnoputri, Pesiden Kelima RI. Yang hari ini punya tugas cukup banyak. Ya di BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) ya di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," ungkap Ganjar.

Ganjar pun melanjutkan sambutannya dengan mengajak para hadirin mengucapkan 'Salam Pancasila'. Salam ini juga dipopulerkan oleh Megawati dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.

Ganjar berharap, salam tersebut dapat terus dikumandangkan dalam setiap acara di Indonesia. Tentu, dengan harapan menggelorakan nilai-nilai Pancasila sebagai pegangan ideologi bangsa.

"Jadi salam Pancasila, tadi bagian sosialisasi yang mudah-mudahan nanti setiap event kita akan melakukan itu terus menerus. Terima kasih Ibu (Megawati) sudah hadir," jelas Ganjar.

 


Kelakar Koster, Bisa Menangkan Ganjar Pranowo

Koster berkelakar bahwa Pulau Dewata harus memenangkan bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, mendatang.

Bahkan, dia menargetkan kalau Ganjar harus menang sebesar 90 persen suara di Bali. Termasuk di wilayah Jembrana yang dipimpin seorang politikus Partai Demokrat (PD), I Nengah Tamba.

Kelakar Koster itu terjadi saat ia memberi kata sambutan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) Bidang Kesenian antara Jawa Tengah dan Bali untuk Indonesia Raya, di Ballroom Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (16/6/2023).

Hadir dalam acara itu, Presiden Kelima RI yang juga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, para Kepala Daerah se-Provinsi Bali, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Mulanya, Koster menyampaikan selamat datang kepada Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir langsung dalam acara tersebut.

"Selamat datang, kepada Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo yang menjadi calon presiden Republik Indonesia diusung oleh PDI Perjuangan," ucap Koster yang disambut meriah para tamu yang hadir.

Ganjar yang duduk di bagian depan panggung pun berdiri sambil menyapa para tamu yang hadir. Tepuk tangan meriah pun menggema di ruangan tersebut.

Koster melanjutkan salamnya dengan menyapa seluruh kepala daerah mulai dari wali kota hingga bupati yang hadir di lokasi.

Namun, suasana riuh terdengar saat Koster menyapa Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Pasalnya, I Nengah Tamba merupakan politisi Partai Demokrat. Sedangkan, seluruh kepala daerah lainnya berasal dari PDI Perjuangan.

"Saya pribadi, wali kota, Bupati Gianyar, Bupati Karangasem, Bupati Jembrana, walaupun beda warna, harus menangkan Pak Ganjar," ucap Koster yang disambut riuh tepuk tangan.

Koster kemudian melanjutkan salam dengan menyapa Bupati Tabanan. Lalu, dia meminta kepada seluruh kepala daerah untuk memenangkan Ganjar Pranowo 90 persen suara di Bali.

"Harus menang semuanya di atas 90 persen," lanjut Koster.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya