Liputan6.com, Jakarta - Badan urusan isu anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan sedang mengadakan diskusi dengan Taliban yang berkuasa di Afghanistan mengenai “jadwal dan kepraktisan” untuk kemungkinan penyerahan program pendidikan yang diperlukan agar program tersebut dapat terus berlanjut.
Para pejabat UNICEF mengatakan bahwa Taliban telah mengisyaratkan organisasi internasional tidak boleh lagi terlibat dalam proyek-proyek pendidikan, dalam sebuah langkah yang dikritik oleh PBB tetapi belum dikonfirmasi oleh otoritas Afghanistan, dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (17/6/2023).
Advertisement
UNICEF mengatakan telah menerima jaminan dari kementerian pendidikan bahwa kelas-kelas berbasis komunitasnya, yang mendidik 500.000 siswa, akan dilanjutkan selagi mereka membahas masalah tersebut.
“Sebagai lembaga utama untuk klaster pendidikan di Afghanistan, UNICEF terlibat dalam diskusi konstruktif dengan Kementerian Pendidikan de facto dan menghargai komitmen dari menteri de facto untuk menjaga semua ... kelas tetap berjalan sementara diskusi berlangsung tentang jadwal dan kepraktisan,” kata juru bicara UNICEF di Afghanistan Samantha Mort kepada kantor berita Reuters.
Belum Ada Konfirmasi dari Taliban
Seorang juru bicara Taliban tidak menanggapi permintaan komentar. Kementerian Pendidikan belum secara terbuka mengonfirmasi kebijakan tersebut.
Taliban, yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021, telah menutup sebagian besar sekolah menengah untuk anak perempuan, menghentikan siswa perempuan menghadiri universitas dan menghentikan banyak perempuan Afghanistan yang bekerja untuk kelompok-kelompok bantuan dan PBB sesuai dengan dengan interpretasi mereka yang ketat terhadap hukum Islam.
Advertisement