Liputan6.com, Bali - Seorang anak di Buleleng, Bali, dikabarkan meninggal usai terkena gigitan dari anjing peliharaannya. Anjing tersebut ternyata terinfeksi rabies, sehingga menular kepada bocah berusia 5 tahun tersebut.
Kabar ini dibagikan oleh akun TikTok Kadek Susiani. Dalam videonya yang viral tampak sang anak sudah pada tahap hydrophobia.
Hydrophobia adalah efek rabies yang menyebabkan penderitanya takut dengan air. Namun, takut yang dimaksud bukan sejenis trauma, melainkan kejang yang tidak disengaja dan rasa menyakitkan di tenggorokan saat minum atau sekadar berpikir untuk minum air.
Tahap ini merupakan tahap akhir infeksi virus rabies karena bisa mengakibatkan penderitanya dehidrasi hingga kematian. Rabies merupakan infeksi virus otak dan saraf yang bisa berakibat fatal.
Baca Juga
Advertisement
Virus ini bisa menular melalui gigitan atau cakaran hewan yang telah terinfeksi, seperti anjing, kelelawar, hingga rubah. Beberapa pencegahan bisa dilakukan lebih dini saat seseorang tanpa sengaja tergigit anjing.
Mengutip dari rsud.bulelengkab.go.id, berikut langkah pertolongan pertama digigit anjing:
1. Bersihkan luka
Saat kena gigitan anjing, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan lukanya. Pembersihan luka ini bisa dilakukan dengan cara membilasnya dengan air hangat dan sabun di air mengalir.
Simak Video Pilihan Ini:
2. Keluarkan darah
Jika luka gigitan anjing belum berdarah, sebaiknya pegang luka dengan lembut agar mengeluarkan darah. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri agar tidak masuk ke luka.
3. Hentikan aliran darah
Jika luka pada gigitan anjing sudah berdarah atau bahkan merobek kulit, maka hentikan pendarahannya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menekan luka menggunakan kain bersih yang berfungsi untuk menghentikan keluarnya aliran darah.
4. Oleskan salep antibiotik
Langkah selanjutnya adalah mengoleskan salep antibiotik pada luka. Diamkan sebentar hingga mengering, kemudian balut luka dengan perban atau kain kasa bersih.
5. Pantau tanda infeksi
Meski sudah melakukan pertolongan pertama, penting untuk memantau apabila luka gigitan anjing menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan dan pembengkakan, rasa nyeri lebih dari 24 jam, luka mengeluarkan cairan atau nanah, sensasi rasa hangat di sekitar gigitan, kesulitan menggerakkan area tubuh yang terkena gigitan, demam, menggigil, hingga berkeringat di malam hari.
6. Periksakan ke rumah sakit atau puskesmas setempat
Setelah digigit anjing, langkah paling tepat adalah pergi ke rumah sakit atau puskesmas setempat agar mendapatkan penanganan medis yang tepat. Selanjutnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dengan melihat bagian tubuh yang digigit anjing. Dokter juga akan memberikan beberapa obat, antibiotik, atau bahkan serangkaian vaksinasi rabies.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement