3 Alasan Kucing Berkelahi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Mengapa kucing berkelahi satu sama lain dan bagaimana cara mengatasinya?

oleh Tiara Laninda diperbarui 18 Jun 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi kucing berkelahi dan cara mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Kucing yang berkelahi satu sama lain terkadang menjengkelkan dan membuat pemilik ingin segera melerainya. Selain gaduh, kucing yang berkelahi juga bisa membuat porak-poranda lingkungan sekitar. 

Menurut para ahli, ada beberapa alasan mengapa kucing berkelahi satu sama lain, mulai dari sikap agresif saat bermain.

Perkelahian antara kucing menandakan bahwa konflik telah mencapai titik di mana keduanya saling menunjukkan agresi langsung.

Dalam situasi ini, anabul akan saling menggeram, mencakar, dan menggigit, dan tidak akan berhenti. Keadaan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian pada salah satu kucing.

Lantas, apa alasan kucing berkelahi satu sama lain dan bagaimana cara mengatasinya?

Agresi saat Bermain

Ada saat di mana permainan kucing berujung pada perkelahian. Menurut dokter hewan Hannah Hart, kucing bisa cenderung agresif saat bermain dengan kucing lain jika mereka kurang diajak bersosialisasi saat masih kecil.

Kurang bermain atau tidak diberikan kesempatan bermain yang sesuai juga berpotensi menimbulkan dampak yang sama.

“Ini bisa menyebabkan luka jika kucing yang agresif terlalu serius dalam mengintai, melompat, dan menggigit kucing lain,” tutur Hart, seperti melansir PetMD.

Meskipun agresi saat bermain lebih umum terjadi pada anak kucing, tetapi bisa juga terjadi pada kucing yang berusia di bawah 2 tahun dan belum pernah memiliki teman bermain kucing lainnya.

Penting bagi pemilik untuk memahami perbedaan antara cara anabul bermain yang benar dan perilaku berkelahi.

Menurut Hart, tanda bermain yang benar adalah telinga mereka menghadap ke depan, gerakan tubuh mereka santai, menggigit dengan lembut dan saling menggosok, serta mereka mengambil jeda kecil saat bermain.

Sedangkan, kucing yang mengambil ancang-ancang untuk berkelahi mungkin akan menggerakkan ekornya, merapatkan telinganya, bulunya menjadi mengembang, atau memiliki pupil yang melebar. Dengan demikian, kurang bermain ketika kecil menjadi salah satu alasan kucing berkelahi


Agresi karena Ketakutan

Ilustrasi Kucing Berkelahi/https://unsplash.com/Loan

Situasi lain yang bisa membuat kucing berkelahi adalah ketika mereka merasa takut. Misalnya, ketika kucing bertemu dengan kucing yang tidak dikenal di lingkungannya tanpa melalui proses perkenalan yang baik.

Menurut Hart, agresi karena ketakutan juga bisa terjadi saat kucing yang berani dan ramah mendekati kucing yang secara alamiah pemalu dan takut, atau saat kucing dominan mencoba membully kucing yang lebih diam.

“Dalam kasus-kasus seperti itu, kucing yang pemalu dan patuh mungkin akan melawan kucing yang ramah atau dominan,” tutur Hart.

Kucing yang merasa takut juga mungkin akan diam sambil mengambil posisi membungkuk ke tanah sebelum melakukan respons yang lebih agresif.

Apabila merasa sangat terancam, kucing yang takut bisa menjulurkan telinganya ke depan dan melompat ke arah kucing lain, kemudian memulai pertengkaran.


Agresi Wilayah atau Teritorial

Ilustrasi Kucing/https://unsplash.com/Mikhail Vasilyev

Kucing juga bisa berkelahi karena urusan wilayah, yang melibatkan agresi karena teritorial.

Pertarungan teritorial bisa terjadi segera setelah kucing berkenalan untuk pertama kalinya. Pertarungan juga bisa terjadi seiring berjalannya waktu ketika ada perasaan bermusuhan yang tumbuh secara perlahan.

Tidak jarang bagi kucing untuk memiliki wilayah sendiri dan melindungi sumber daya penting, seperti tempat bersantai, kotak pasir, mainan, serta makanan dan air.

“Misalnya, jika hanya ada satu tempat bersantai yang bagus bagi kucing untuk melihat pemandangan luar rumah, kucing-kucing tersebut mungkin akan berkelahi untuk mendapatkan tempat itu,” jelas Hart.


Cara Menghentikan Perkelahian Kucing

Ilustrasi kucing/credit: unsplash.com/Ilse

Untuk menghentikan perkelahian kucing, pemilik perlu mengalihkan perhatian mereka. 

“Anda bisa melakukannya dengan membuat suara tiba-tiba yang singkat, seperti mendesis menggunakan kaleng udara bertekanan atau mengalihkan perkelahian mereka dengan mainan, seperti tongkat,” kata Hart.

Hart menyarankan untuk tidak menggunakan hukuman fisik, berteriak, atau membuat suara keras dan berkelanjutan.

Alih-alih menghentikan perkelahian, hal ini justru dapat meningkatkan rasa takut, kecemasan, dan perilaku agresif pada kucing.

Selain itu, hindari menyentuh bagian tubuh apapun di antara kucing yang sedang berkelahi atau mencoba memisahkan mereka. Hal ini hanya akan membuat Anda terluka.

Infografis Kinderjoy

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya