Tertarik Terjun ke Industri Web3? Berikut Tantangan yang Perlu Diperhatikan

Di tengah Web3 digadang-gadang sebagai masa depan internet yang terdesentralisasi, ada tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Jun 2023, 21:08 WIB
Web3 digadang-gadang sebagai masa depan dari internet yang lebih terdesentralisasi dengan menggunakan teknologi yakni blockchain, artificial intelligence (AI) dan machine learning. (Credit: Glenn Carstens-Peters/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Web3 digadang-gadang sebagai masa depan dari internet yang lebih terdesentralisasi dengan menggunakan teknologi yakni blockchain, artificial intelligence (AI) dan machine learning. Istilah dan teknologi ini telah menjadi bahasan terhangat dalam dunia teknologi sejak beberapa tahun lalu. 

Kemajuan teknologi ini tak hanya memberikan inovasi dan kemudahan bagi masyarakat, tetapi mengandung tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan. 

Founder dan CTO Paras, marketplace NFT buatan Indonesia, Rahmat Albariqi, membagikan berbagai tantangan yang perlu diperhatikan para developer atau pelaku industri Web3

Albariqi menjelaskan, salah satu tantangan pelaku industri atau developer yang ingin terjun ke dunia Web3 harus memberikan pengalaman pelanggan atau user experience yang terbaik. 

"Karena dalam Web3 semuanya terdesentralisasi dan dapat diakses oleh semua orang dari berbagai kalangan, maka para developer harus memberikan user experience terbaik agar masyarakat bisa mudah memahami apa yang kita berikan,” kata Albariqi dalam acara Demo Day Web3 Weekend Indonesia, di Jakarta, Sabtu (17/6/2023). 

Albariqi menambahkan, menurut data Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat literasi rendah, ini menjadi tantangan bagi para pelaku industri bagaimana caranya bisa memberikan literasi terkait industri Web3.

“Untuk menanggulangi risiko, kita harus punya media atau komunitas untuk memberi literasi terkait risiko di Web3,” lanjut Albariqi. 

Karakter yang paling menonjol dari Web3 adalah sistemnya yang terdesentralisasi dan dapat diakses siapa saja menggunakan teknologi blockchain. Terkait hal ini, Albariqi mengimbau agar masyarakat melakukan riset sendiri dan tidak hanya terpengaruh tren. 

“Jadi kita jangan hanya mengikuti tren seperti membeli kripto Pepe Coin hanya untuk mencari untung tapi tidak melakukan Do Your Own Research (DYOR). Begitupun, para developer untuk bisa memberikan user experience terbaik,” pungkas Albariqi.


Wadahi Developer Web3 Indonesia, Coinvestasi dan BlockDevID Adakan Web3 Weekend Asia

Demo Day Web3 Weekend Indonesia, Sabtu (17/6/2023). (Foto Liputan6.com/Gagas Y.P)

Sebelumnya, Web3 adalah masa depan dari internet yang lebih terdesentralisasi dengan menggunakan blockchain, artificial intelligence (AI) dan machine learning. 

Istilah dan teknologi ini telah menjadi bahasan terhangat dalam dunia teknologi sejak beberapa tahun lalu. Melihat potensi besar Web3 dan sebagai bentuk untuk memajukan industri dan talenta developer Web3 di Indonesia, Coinvestasi dan BlockDevID, mengadakan Web3 Weekend Asia atau W3W. 

Web3 Weekend adalah kompetisi Web3 berbasis komunitas pertama di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong inovasi di ekosistem Web3 Indonesia. Bukan hanya kompetisi, acara ini juga menyediakan sesi mentoring dan coaching dari pakar web3 di Indonesia agar para peserta bisa belajar langsung bagaimana membangun proyek web3 yang valid. 

Kompetisi Web3 Weekend ini menyediakan total hadiah senilai 50 juta rupiah bagi para pemenang. Pendaftaran acara telah dibuka sejak 12 April-31 Mei 2023, kemudian dilanjutkan dengan acara workshop pada 11-17 Mei. 

Setelah itu para peserta dengan idenya dikurasi menjadi Top 30 dan Top 6 selama 1-3 Juni dan menjalani pembinaan oleh para coach pada 5-9 Juni 2023. Demo Day menjadi puncak acara Web3 Weekend pada 17 Juni 2023 di mana para finalis Top 6 akan mempresentasikan ide proyek mereka di depan para juri pilihan.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Ingin Industri Web3 Berkembang

Co-founder sekaligus CTO Indodax, serta Founder BlockDevID, William Sutanto mengatakan acara ini dilakukan karena antusias developer Web3 di di Indonesia cukup besar. 

“Kalau kita ingin industri Web3 di Indonesia berkembang, kita butuh developer yang bagus juga. Semoga hal yang kita inisiasi ini bisa jadi katalis industri Web3 di indonesia,” kata William dalam sambutannya di acara, Demo Day Web3 Weekend Indonesia, Sabtu (17/6/2023). 

Menurut William selama ini, pembahasan blockchain atau Web3 lebih condong terkait kripto, pergerakan harga, tetapi sedikit sekali yang membahas blockchain secara mendalam, Padahal, dalam praktiknya, teknologi blockchain bisa digunakan di berbagai kasus penggunaan. 

Di sisi lain, Chief Investment Officer BRI Ventures, Markus Liman Raharja penggunaan mudah dari teknologi blockchain adalah semudah dengan bagaimana menyimpan data sendiri, menyimpan aset sendiri sebagai kustodian, dan penggunaan lain.

“Di Web3 kita harus melihat menggunakan kacamata lain. Web3 juga tidak lantas mengubah Web2 atau cara tradisional, tetapi Web3 memberikan cara-cara baru dalam menyelesaikan use case yang sama karena infrastrukturnya berbeda,” pungkas Markus. 

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya