Liputan6.com, Jakarta - Ternyata, memahami hidup itu bisa dengan cara yang sangat sederhana. Tidak perlu njlimet ini dan itu.
Dari yang ada di dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan dari sambal sekalipun.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang merupakan Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 dalam salah satu kajiannya memberikan gambaran tantangan kehidupan dengan filosofi sambal.
“Ada keripik yang kalau naik level, maka pedasnya makin pedas,” ujar UAH dalam shorts Youtube di kanal Adi Hidayat Official ini.
Baca Juga
Advertisement
“Level satu, standar. Level dua, agak pedas. Level tiga, pedas banget,” ujarnya penuh senyum, dikutip Sabtu (18/6/2023).
Simak Video Pilihan Ini:
Kenikmatan Bisa Dirasakan Ketika Telah Melewati Tantangan
Menurutnya, kalau pedas sama dengan tantangannya. Dan kenikmatannya dirasakan setelah muncul pedasnya.
Secara singkat menurutnya, bahwa kita tahu sambal itu pedas, namun tetap dimakan dan dinikmati. “Sambal itu sudah tahu pedas, tapi kok dimakan juga, gitu kan?,” ujarnya.
Bahkan, meski pedas, jika nasi masih dan sambal habis, maka akan tambah sambal lagi, dan juga sebaliknya.
“Aduh, abis nih nasinya, tinggal sambalnya. Ih abis sambalnya tinggal nasinya. Tambah sambal lagi, gitu ya? Dan itu kan level pedasnya tinggi, tapi dinikmati juga,” ujar UH kembali dengan senyum khasnya.
Ternyata, filosofi kenikmatan sambal itu terasakan setelah muncul pedasnya.
“Ini juga sama, jadi, cara memahami hidup tuh sederhana, begitu saja, gitu. Kalo kita mau naikkan levelnya, kita harus sadar akan menghadapi tantangannya. Dan kenikmatan di level itu bisa dirasakan ketika telah melewati tantangannya, ya sama saja,” tandasnya.
Dengan kata lain, jika ingin menikmati dihidup dengan naik level, maka tantangan yang dihadapi pun akan semakin bertambah.
Penulis: Nugroho Purbo
Advertisement