Cerita Redaksi: Menemani Ellyas Pical Menonton Tinju di Bengkel Space SCBD

Yoshua Marcellos Muliardo ditantang untuk menggelar kejuaraan tinju yang lebih besar lagi di GBK, Senayan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Jun 2023, 09:00 WIB
Suasana Bengkel Space saat Byon Combat Showbiz volume 1 berlangsung, Rabut (14/6/2023). (Marco Tampubolon/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Byon Combat Showbiz sukses menghidupkan kembali atmosfer tinju profesional yang sudah lama terasa mati suri. Setidaknya untuk malam itu, saat lima duel eksibisi berlangsung di Bengkel Space, SCBD, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Kejuaraan ini juga dihadiri oleh mantan juara dunia tinju kelas bantam yunior versi IBF, yakni Ellyas Pical.

Berlangsung di weekdays atau hari kerja, Byon Combat Showbiz volume 1 tetap mampu menyedot penonton. Padahal tiket masuk untuk menyaksikan partai tiga ronde itu tidak murah. Untuk kelas VIP Sofa, pengunjung dikenai harga hingga Rp25.500.000. Sementara untuk kelas berdiri jadi yang termurah, dijual seharga Rp 200 ribu.

Menurut panitia, seluruh tiket terjual habis. Jumlah penonton lebih dari 500 orang. Yoshua Marcellos Muliardo atau yang akrab disapa Cellosxyz selaku CEO Byon Combat dan promotor duel sempat mengkonfirmasi hal ini lewat pengumuman di sela-sela pertandingan.

Malam itu, suasana di dalam Bengkel Space memang sesak. Baik yang punya tempat duduk atau yang karcis berdiri, semuanya penuh. Asap dari rokok konvensional maupun vape (rokok elektrik) mengepul di beberapa tempat.

Menariknya, sebagian besar penonton adalah anak muda. Kalau dikelompokkan berdasarkan istilah zaman sekarang, mereka mayoritas adalah milenial.

Tidak melulu laki-laki. Wanita juga banyak yang hadir dengan dandanan menawan seperti kalau hendak party di kelab malam. Wang-wangi tentu saja. Suasana yang sangat jauh berbeda saat saya kerap meliput secara langsung acara tinju yang pernah rutin tayang di Indosiar dan TVRI beberapa tahun lalu.

Sofa-sofa terisi penuh. Penghuninya kalangan muda juga. Youtuber, para kreator konten beken, hingga pelawak seperti Marshel Widianto terlihat duduk di bangku terdepan. Santai, menyantap makanan dan minuman sembari meyaksikan tinju!

Penyanyi Roy Ricardo yang juga pernah naik ring terlihat hadir malam itu. Begitu juga dengan aktor Ricky Harun hingga Bastian Steel eks Coboy Juniors.

Ring ditaruh di tengah dengan latar belakang layar LED raksasa. Dentuman musik dengan beat yang cepat mengiringi langkah para petinju yang naik ring. Acara dikemas meriah. Dua ring announcer, Arif Firmansyah dan Ruben terdengar berapi-api.

Namun tidak ada suara khas Syamsul Anwar Harahap sebagai komentator. Posisi ini diisi oleh dua anak muda dengan gaya berbeda.

Mereka tidak mengenakan jas seperti komentator tinju biasanya. Celoteh keduanya kadang ‘nyeleneh’ dan sesekali diwarnai oleh tawa cengegesan.


Bertemu Juara Dunia, Ellyas Pical

Juara Dunia Tinju Kelas Bantam Yunior veris IBF, Ellyas Pical bersama promotor Byon Combat Showbiz, Yoshua Marcellos Muliardo. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Di Bengkel Space, saya tidak menemukan rekan-rekan jurnalis yang dulu sering liputan bareng. Pun demikian dengan insan-insan tinju kenalan saya. Keberadaan mereka sulit ditemukan, kontras dengan acara tinju yang saya hadiri selama ini.

Di parkiran, saya sempat melihat mobil milik KPJ Bulungan, Jakarta. Tapi saya tidak menemukan pelatihnya yang legendaris, Little Homes. Belakangan saya tahu, dia ternyata hadir karena salah satu petinjunya tampil pada malam itu.

Saat rutin liputan gelar Tinju Indosiar dulu, saya sering bertemu Little Homes. Saya juga masih sempat menyambangi KPJ Bulungan, 2019 lalu untuk liputan.

Little Homes bukan nama sebenarnya. Pria asal Malang itu aslinya bernama Misyanto. Dia merupakan mantan petinju yang sudah lama beralih jadi pelatih.(Baca beritanya di sini).

Di atas ring, pertandingan kedua baru saja usai saat saya tiba. Saya kemudian mencari tempat duduk perangkat pertandingan yang biasanya ada di bawah ring.

Saya biasa melakukan ini agar mudah mendapatkan hasil resmi usai laga. Byon Combat Showbiz Volume 1 ternyata menggunakan perangkat pertandingan dari Komite Tinju Profesional Indonesia (KTPI). Saya kemudian bertemu Nus Ririhina, wasit senior yang sudah lama saya kenal. Sosoknya sedikit berubah.

Lebih berisi. Meski lama tak bertemu, dia masih paham dengan kebutuhan saya. “Nanti, hasilnya saya kasih ya. Ke sini saja setelah pertandingan,” ujarnya.

Selain itu, Djufrison Pontoh dan RA Nadeak juga masih bertugas. Senang juga melihat orang-orang ‘lama’ tinju ternyata masih ada di tengah semakin langkanya partai profesional belakangan ini. Mereka ternyata masih setia dengan profesinya.

Dari Nus, saya baru tahu kalau petinju legendaris Tanah Air, Ellyas Pical juga hadir. Dia kemudian menunjukkan posisi tempat duduk mantan juara dunia itu.

Ellyas Pical ternyata ditempatkan di kelas festival depan pintu masuk. Di depannya terdapat dua sofa yang penuh dengan anak muda. Mereka asyik menikmati malam dengan berbagai jenis minuman sembari menonton tinju.

Ellyas Pical tampil santai dengan mengenakan sweater hijau dan topi. Dia ditemani anak sulungnya, Lorinly Pical yang duduk di sebelahnya.

Saya pun segera menghampiri dan menyapa petinju asal Saparua tersebut. Kebetulan saat itu sedang jeda setelah pertandingan Ardham aka Unclekong_ vs Pattra aka Si_pattra. Duel ini dimenangkan Ardham dengan TKO ronde 2. Dua teman dari Rondeaktual dan Seju juga ikut nimbrung. Kami lalu berfoto bersama.

Pical sudah berusia 66 tahun. Namun pria yang dijuluki The Exocet tersebut masih terlihat bugar. “Saya diundang untuk hadir. Sudah lama juga tidak nonton tinju,” ujar Ellyas Pical mengawali perbincangan kami pada malam itu.

Elly sebenarnya tengah terlibat dalam pembuataan film dokumenter perjalanan kariernya. Dia mengaku baru menyelesaikan proses shoting hingga punya waktu untuk hadir. ”Sudah selesai. Mungkin sebentar lagi bakal tayang,” katanya.

Tidak lama berselang, Celloszxs lewat dan mampir sebentar untuk foto bersama. Dia berhenti setelah teman dari Seju memanggil dan mengajaknya berfoto.

Tidak banyak yang menyadari kehadiran Elly. Penonton yang mayoritas kalangan milenial sepertinya kurang akrab dengan pria yang pernah 3 kali juara dunia kelas kelas bantam yunior versi IBF tersebut. Mereka lebih tertarik dengan kehadiran sosok Youtuber atau kreator konten yang malam itu ramai berkeliaran.

Meski hanya partai eksibisi, Elly sangat menikmati pertunjukan di depannya. Dia juga senang melihat suasana Bengkel Space, SCBD yang penuh sesak. Menurutnya atmosfer seperti ini baik untuk membangkitkan tinju profesional. Matanya selalu menatap cermat setiap gerakan petinju yang tampil di atas ring sembari sesekali menyampaikan komentarnya.   

Elly ramah dan mudah senyum. Dia bahkan bersedia menjawab pertanyaan polos penonton yang ada di belakangnya terkait aturan pertandingan. "Kalau menggunakan pelindung kepala itu masuk amatir, kalau tidak pakai itu pro," ujarnya mendengar kebingunan penonton itu akan perbedaan tampilan petinju yang tengan tampil di atas ring. 

Penonton yang sama juga bertanya mengenai mekanisme teguran wasit kepada petinju dan Elly bersedia menjawabnya.    

Elly menyaksikan seluruh pertandingan yang tersaji malam itu. Sayang pada partai puncak yang mempertemukan Paris Pernandes dan Jakson Karmela, pandangan Elly terhalang para penonton yang berdiri di dekat ring.

Elly sampai harus berteriak untuk meminta mereka kembali duduk, tapi tidak digubris sama sekali.

Elly akhirnya ikut berdiri dan menyaksikan duel lewat celah-celah badan penonton. Laga ini dimenangkan oleh Jakson lewat TKO pada ronde kedua. Elly juga ikut senang melihat Jakson digendong penonton usai pertandingan.

Adegan ini seakan mengingatkannya pada selebrasi kemenangan yang dilakukannya usai memukul jatuh petinju Korea Selatan, Ju-do Chun di Istora Senayan, 3 Mei 1985 lalu. Kemenangan itu mengantar Elly jadi juara dunia kelas bantam junior versi IBF. Laga penutup ini, sekaligus mengakhiri kebersamaan saya dengan Ellyas Pical malam itu. 

Bersama anaknya, Lorinly, Elly segera pulang usai laga terakhir. "Sampai bertemu lagi ya," ujarnya berpamitan.   

 


Jalannya Partai Utama

Tinju eksibisi Byon Combat Showbiz Volume 1 (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Sementara itu, Youtuber asal Binjai, Sumatera Utara, Paris Pernandes harus mengakui keunggulan lawannya, Jakson Karmela atau akrab dipanggil Kkajhe, pada partai utama Byon Combat Showbiz di Bengkel Volume 1. Bertarung di kelas Super Lightweight, pria yang dikenal dengan slogan ‘Salam dari Binjai’ tersebut hanya mampu bertahan hingga ronde kedua.

Wasit menyatakan Paris kalah TKO setelah kembali tersungkur pada menit ke-2 usai menerima dua hook kanan keras dari Kkajhe. Dengan kekalahan ini, Paris pun gagal mempertahankan kemenangan yang diraihnya atas Kkajhe pada pertandingan Holywings Sport Show, tahun lalu.

Pada pertemuan episode kedua, Paris sudah tertekan sejak ronde pertama. Kkjhe yang unggul jangkauan tampil sangat agresif. Sebaliknya, gerakan Paris yang memiliki kemampuan dasar tinju justru terlihat lebih lambat dan tidak bertenaga.

Belum semenit sejak bel ronde pertama dibunyikan, Paris sudah tersungkur oleh jab kanan Kkajhe yang tepat mengenai rahang.

Paris berhasil bangkit sebelum hitungan ke-10. Namun baru beberapa detik laga berjalan, Paris kembali dipaksa mencium kanvas. Kombinasi jab dan uppercut kanan Kkajhe bahkan memaksanya jatuh hingga ke luar ring. Namun paris masih mampu melanjutkan pertandingan dan bertahan hingga ronde pertama usai.

Kkahe semakin percaya diri di ronde kedua. Pria asal Papua itu akhirnya berhasil menuntaskan perlawanan Paris lewat hook kanan yang keras pada menit pertama. Paris kembali tersungkir dan darah tampak mengucur dari pelipis kanannya. Setelah Paris diperiksa dokter dokter, wasit Djufrison Pontoh dari KTPI menghentikan duel dan menyatakan Kkajhe sebagai pemenang.

Sementara itu, pada laga lainnya petinju amatir asal DKI Jakarta, Ali Haidar menang angka mutlak atas lawannya, Don Sulaiman pada partai eksibisi 3 ronde kelas welter. Dalam laga ini Ali yang pernah memenangi Kejurnas tinju amatir pada tahun lalu tampil mendominasi sepanjang ronde.

Partai eksibisi yang tak kalah menarik disuguhkan oleh duel Ardham melawan Pattra di kelas super middle weight. Duel antarsesama pegiat media sosial itu berakhir dengan kemenangan TKO Ardham pada ronde kedua.


Ditantang Menpora Bikin Kejuaraan Tinju di GBK

Menpora Dito Ariotedjo memberikan sambutan saat Penyambutan Timnas Voli SEA Games 2023 Kamboja dan Perkenalan Pengurus Pusat PBVSI masa Bakti Tahun 2023-2027 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (24/05/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Yoshua Marcellos Muliardo terkenal lewat kontennya yang konyol. Pemilik akun Youtube Cellosxyz tersebut kerap menghadirkan tontonan berupa tantangan-tantangan ekstrem, entah itu dilakukan sendiri ataupun melibatkan orang lain.

Namun kali ini, Cellosxyz tampil dengan sentuhan berbeda. Pria yang baru berusia 22 tahun itu ‘nekat’ menjadi promotor pertandingan tinju eksibisi yang diberi nama Byon Combat Showbiz Volume 1. Acara ini tidak hanya menghadirkan ratusan penonton ke Bengkel Space. Di Youtube, pertarungan Byon Combat Showbiz juga sudah disaksikan lebih dari 10 juta kali. Sedangkan saat live streaming, berlangsung, acara ini disaksikan lebih dari satu juta kali.Meski dibalut oleh kemasan hiburan, Cellos selaku promotor sekaligus CEO Byon Combat mengaku sangat ketat dalam memilih dan mempersiapkan petinju.

Sejak awal, dia tidak ingin menjadikan partai eksibisi ini hanya hiburan belaka. ”Kami pastikan tidak ada yang bercanda atau lari-larian di atas ring. Tidak ada fight-fight yang sekadar isian saja untuk menghibur atau melecehkan tinju itu sendiri. Tinju adalah olahraga yang luar biasa,” kata Cellosxyz di sela-sela acara.

”Kita akan cari lagi the next Chris John, the next Daud Yordan, dan the next Ellyas Pical. Kita akan punya juara dunia lagi,” beber pria berkelapa plontos itu.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo juga ikut menyaksikan partai puncak Byon Combat Showbiz. Usai menyerahkan sabuk juara kepada Kkajhe, Dito menantang Cellosxyz untuk menggelar kejuaraan di Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

"Saya sangat mengapresiasi adinda kita Cellos dan kawan-kawan Byon Combat, dan nanti ke depan harus lebih besar. Nanti tempatnya harus lebih besar ya di GBK, seperti di Indonesia Multifunction Stadium, ini challenge (tantangan) lagi untuk bisa menghadirkan penuh penonton," ujar Dito kepada Celoss di atas ring.

Cellos menyanggupi tantangan tersebut. Berbeda dengan Bengkel Space, Indonesia Multifunction Stadium memiliki kapasitas penonton hingga 17 ribu.

Terakhir, Dito menyampaikan kalau Kemenpora selalu mendukung kegiatan positif anak muda, termasuk tinju. "Yang penting ini tinju lebih dimasifkan, agar anak-anak mudanya tidak lagi berantem tawuran di jalanan tetapi berganti menyalurkan energi positif di atas ring dengan penuh sportivitas," tutupnya.


Hasil Lengkap Pertandingan

Berikut ini adalah hasil lengkap Byon Combat Showbiz Volume 1

1. Welter weight, 3 ronde eksebisi:

Juan (INA) vs Yunus Sasmita (INA) Menang Angkat Mutlak

2. Super Middle Weight International Non Title, 4 ronde

Hasibullah (INA) Menang KO ronde 2 vs Vachayan Khamon (Thailand)

3. Super Middle Weight Eksibisi 3 ronde

Ardham (INA) Menang TKO Ronde 2 vs Pattra (INA)

4. Welter weight Eksibisi 3 ronde

Ali Haidar (INA) Menang Angka Mutlak vs Don Sulaiman (Indonesia): menang angka mutlak

5. Super lightweight eksibisi 3 ronde

Paris Pernandes (INA) vs Jakson Karmela aka Kkajhe (INA) Menang TKO Ronde 2

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya