Ridwan Kamil Ungkap 7 Ribu Alquran Hilang dari Masjid Al Jabbar, UAS Berharap Diganti yang Lebih Baik

Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan ceramah setelah Ridwan Kamil mengumumkan ada sekitar 7.000 Alquran menghilang dari Masjid Al-Jabbar.

oleh Henry diperbarui 18 Jun 2023, 11:55 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan kembali tampil di film Dilan. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar miris datang dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia mengumumkan, sekitar tujuh ribu Alquran disebut hilang sejak pertama kali Masjid Al Jabbar dibuka untuk umum. Hal ini diungkapkan, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan usai sholat Subuh di Masjid Raya Al Jabbar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/6/2023).

"Hilang entah ke mana. Mungkin saja itu saking cintanya jemaah pada Alquran jadi dibawa pulang," kata Ridwan Kamil, melansir kanal Youtube tribunjabar video, Minggu (18/6/2023). Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berharap agar jemaah tak lagi membawa pulang Alquran dari Masjid Al Jabbar.

Informasi ini disebut di hadapan sekitar 25 ribu jamaah dan Ustaz Abdul Somad (UAS) yang datang untuk menjalani sholar Subuh berjamaah dan memberikan ceramah di masjid tersebut. Pada kesempatan itu, UAS juga mengomentari curhatan Ridwan Kamil tentang hilangnya 7.000 Alquran dari Masjid Al Jabbar.

"Rasa-rasanya baru di Masjid Al Jabbar ini ada 7.000 Alquran hilang,,” ucap UAS sambil tersenyum. "Mudah-mudahan Allah ganti dengan yang lebih baik,” tambahnya.

Melansir laman resmi Masjid Raya Al Jabbar, UAS membahas makna Al Jabbar, salah satu Asmaul Husna yang dijadikan nama masjid, soal kubah masjid, dan arah pembangunan menuju negeri baik yang penuh ampunan Allah SWT (baldatun thayibatun wa rabbun ghafur). Ia juga membahas soal umat Islam agar jangan sembarangan memilih pemimpin, dan bahaya riba. Usai ceramah di Masjid Raya Al Jabbar, UAS juga akan memberikan ceramah di Masjid Al-Ukhuwah Kota Bandung.

 

 


Masjd Al-Jabbar Sempat Ditutup Sementara

Ridwan Kamil Curhat ke UAS Ada 7 Ribu Alquran Hilang dari Masjid Al-Jabbar.  foto: https://masjidaljabbar.com/

 

Masjib Raya Al Jabbar telah diresmikan pada Jumat, 30 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sejak pembukaan awal, masjid ini sempat menjadi sorotan akibat permasalahan sampah yang menumpuk. 

 

Masjid yang berlokasi di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat tersebut mengumumkan penutupan sementara untuk penataan dan pemeliharaan. Masjid Raya Al Jabbar ditutup 27 Februari hingga 13 Maret 2023.

Namun pemeliharaan kawasan dan Masjid Raya Al Jabbar diperpanjang hingga 1 Ramadhan 1444 H yang jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Pembukaan kembali masjid telah diumumkan melalui akun Instagram resmi Masjid Raya Al Jabbar.

"Assalamualaikum. Mulai 1 Ramadan 1444H Masjid Raya Al-Jabbar dibuka kembali untuk para jemaah yang akan beribadah di bulan suci ramadan. Sebelum berangkat pastikan menggunakan pakaian muslim, menaati aturan dan menjaga kebersihan yaa Wargi," demikian bunyi keterangan dalam unggahan yang dibagikan pada Rabu, 22 Maret 2023.

Masjid Raya Al-Jabbar sebelumnya juga telah membagikan unggahan tentang aturan yang perlu dipatuhi. Berikut sembilan aturan memasuki kawasan masjid tersebut:

 

 

 


1. Perhatikan batas suci

6 Potret Masjid Raya Al Jabbar yang Dirancang Ridwan Kamil, Megah dan Indah (Sumber: Twitter/@siska16284484)

2. Tidak makan dan minum di area masjid.

3. Tidak tidur di area masjid.

4. Pastikan wargi membawa plastik untuk sepatu/sandal.

5. Dilarang menginjak rumput di area Masjid Raya Al-Jabbar

6. Kolam tidak untuk berenang.

7. Tidak merusak fasilitas yang ada di area Masjid Raya Al-Jabbar.

8. Tidak membuang sampah sembarang atau bawa sampahmu hingga menemukan tempat sampah.

9. Mohon lebih memerhatikan barang bawaan pribadi dan anak saat berkunjung.

 

Masjid Raya Al Jabbar adalah rancangan Ridwan Kamil saat masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Disebut juga Masjid Terapung Gedebage, masjid mengandung filosofi dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al Jabbar yang artinya Maha Perkasa.

Proses pembangunan masjid ini tentu dilatarbelakangi oleh gotong royong atau kerukunan untuk bergerak hingga bisa berdiri kokoh dan tegak. Proses pembangunannya memakan waktu cukup lama, yaitu hampir tujuh tahun.

Bukan sekadar tempat ibadah, laman resmi Pemprov Jabar melaporkan bahwa Masjid Al Jabbar juga mempunyai fungsi edukasi, wisata, dan sosial. Nama masjid ini mengandung filosofi dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al Jabbar yang artinya Maha Perkasa. Proses pembangunan masjid yang memakan waktu hingga tujuh tahun.

 


Museum dan Pameran di Masjid Al-Jabbar

Salat Jumat pertama di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022). (Foto: Biro Adpim Jabar).

Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jabar, Gunawan, menuturkan bahwa Masjid Al Jabbar dapat jadi ruang edukasi keislaman. Selain museum Nabi Muhammad, terdapat pula taman-taman tematik.

"Fasilitas di Masjid Al Jabbar, pertama, tentunya sarana beribadah, area untuk sholat. Kemudian yang kedua, area untuk pameran. Jadi, kita punya museum terkait perkembangan Islam, mulai dari zaman Nabi Muhammad sampai (menyebar) ke Indonesia," tuturnya.

Gunawan menyambung, "Kemudian, ada juga area untuk lanskap. Ini area yang mengelilingi masjid di luar dari embung atau retensi. Ada taman-taman yang memiliki tema. Contohnya, ada taman Nabi Adam, ada taman Nabi Nuh, ada taman Nabi Ibrahim, kemudian ada juga taman Nabi Yunus. Di situ menggambarkan bagaimana kisah nabi-nabi."

Sebagai arsitek Masjid Al Jabbar, Kang Emil mengaku takjub karena hasilnya melebihi imajinasinya, menurut kanal Regional Liputan6.com. "Antara yang saya sketsa dengan yang jadi, lebih keren jadinya. Makanya saya suka merinding pas masuk," ucapnya. Masjid Al Jabbar juga diakui Ridwan Kamil sebagai masjid tersulit dan terkompleks yang pernah ia rancang.

Infografis: Masjid-Masjid Besar di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya