Liputan6.com, Jakarta - Setiap musim liburan tiba, orangtua kadang berpikir keras, bagaimana membuat anak supaya tidak melulu main gadget? Apalagi di zaman sekarang, gawai atau gadget dianggap cepat menjadi penghiburan anak untuk bermain.
Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima tak menampik bahwa anak kerap bosan sehingga gadget menjadi pilihan utama yang terpikirkan dimainkan saat liburan. Namun, masih ada ternyata pilihan kegiatan menyenangkan berupa holiday program yang bisa diikuti anak.
Advertisement
"Kegiatannya dibalance (diseimbangi) aja, suka ada holiday program atau kayak tempat-tempat playground biasanya kalau musim liburan itu open (buka) kan dan itu bisa dimainin. Itu bisa jadi opsi sih," kata Saskhya saat acara media launch NERF Challenge di Mal Gandaria City, Jakarta beberapa hari lalu.
"Sama anaknya lagi minat apa kita bisa explore di situ."
Main Bareng di Waktu yang Sama
Yang paling penting, ada yang menemani anak saat bermain. Orangtua bisa menghabiskan waktu liburan dengan bermain bersama anak.
"Yang paling penting kita ada yang nemenin juga, kan kita biasanya mungkin persepsi rileksnya anak-anak sama kita tuh beda. Misalnya, kalau kita pas weekend, rileksnya pengen duduk," lanjut Saskhya.
"Terus anak-anak malah pengen lari. Jadi persepsi beda, yang penting bisa main bareng di waktu yang sama."
Bikin Kegiatan yang Menyenangkan
Apabila anak tetap main gadget, menurut Saskhya Aulia Prima, orangtua dapat menerapkan aturan (rules) kepada anak. Yakni mengingatkan anak soal durasi atau lama bermain.
"Mungkin kalau liburan, kita punya aturan atau rules ya sendiri. Walaupun longgar, tetap kita harus punya fix-nya berapa gitu. Misalnya gini, kita mintanya ya enggak berhenti dadakan," imbuhnya.
"Pas anak lagi main, kita bilang 10 menit sebelumnya, Kak bentar lagi udahan ya, abis ini kita ada kegiatan lain. Jadi ada semacam transisi untuk kegiatan berikutnya yang asik juga. Supaya jangan pas mereka udah selesai, gadgetnya mati, terus dia bilang abis ini ngapain dong?"
Bawa Buku dan Mainan Anak
Dittopercussion, seorang seniman menyampaikan, rencana liburan keluarga bersama anak juga harus membawa buku dan mainan anak.
"Kalau kita punya plan (rencana) liburan jelas selain travelling, strateginya adalah membawa buku dan mainan, yang itu udah pasti gitu," ujarnya.
"Karena ternyata sekarang, salah satu pengganti dari gadget juga, buku yang bergambar seperti komik lagi suka gitu. Kadang-kadang memang mainan itu harus dibawa sesuai dengan yang dia butuhkan. Dia lagi sukanya apa."
Advertisement
Selalu Berpikir buat Anak
Rizky Kinos, seorang podcaster juga menuturkan, bila ingin liburan, konsepnya adalah selalu berpikir buat anak, what they need (apa yang mereka butuhkan), bukan what I need (apa yang saya butuhkan) termasuk menentukan destinasi.
"Kadang kita suka mikirin jauh gitu, ah ke Singapura, Universal Studio atau Hong Kong ke Disneyland. Tapi suka balik nanya, emang anaknya happy (senang)? Anaknya mainnya enggak di sana gitu," tuturnya.
"Kadang mikir, anak saya aja main air doang udah happy banget. Enggak usah jauh-jauh, paling kita staycation di hotel, main air. Dari pada ke Dunia Fantasi (Dufan), liat bapak ibunya main kora-kora sama halilintar, mereka kan cuman kepanasan doang."
Liburan Bikin Anak-anak Happy
Kinos menekankan, yang penting adalah menghabiskan liburan agar anak-anak senang.
"Kita kan liburan pengen bikin anak anak anak happy, bukan bikin orangtuanya happy," pungkasnya.