Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melayat kepada eks Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof. Sri Adiningsih di rumah duka Perkumpulan Urusan Kematian Jogja (PUKJ).
Dalam kesempatan melayat tersebut, Sri Mulyani bertemu dengan suami almarhum Sri Aningsih yang akrab disapa Nining, yakni Dr Kunta Setiaji, dan putri tunggal almarhum untuk menyampaikan duka cita.
Advertisement
"Melayat Prof Dr Sri Adiningsih MSc di Rumah Duka PUKJ - Yogyakarta pagi ini. Saya bertemu suami Bu Nining - Dr Kunta Setiaji SpB.Onk - putri tunggal Stri Nariswari Setiaji dan menantu Gregorius Ryan Aditya untuk menyampaikan rasa duka cita mendalam dan menceritakan persahabatan kami yang sudah sangat lama dan panjang," tulis Sri, dikutip dari instagram pribadinya @smindrawati, Minggu (18/6/2023).
"Selamat jalan sahabatku, selamat menghadap Sang Khalik. Sungguh banyak kebaikan dan kepedulian yang telah engkau berikan kepada sesama. Istirahatlah dengan damai," tambah Sri.
Dalam unggahan sebelumnya, Bendahara negara ini bercerita dirinya sangat kehilangan sosok sahabat karibnya. Nining (sapaan akrab Bu Sri Adiningsih) adalah sahabat sejak Sri Mulyani saat menjadi mahasiswa tahun 1980an.
Nining dari FE-UGM dan Sri Mulyani dari FEUI. Mereka berjumpa dalam berbagai kegiatan mahasiswa masa itu seperti lomba debat mahasiswa.
"Duka cita mendalam dan rasa pedih kehilangan seorang sahabat baik saya, Prof DR Sri Adiningsih MSc yang telang berpulang ke haribaan Sang Pencipta," ujarnya.
Sama-Sama Meneruskan Sekolah
Lebih lanjut, kata Menkeu, mereka bersama-sama meneruskan sekolah Master dan PhD Economics di University of Illinois Urbana -Champaign Amerika Serikat. Mereka pernah bersama dalam beberapa kuliah.
"Nining adalah teman yang menjemput kedatangan saya pertama kali di AirPort Urbana. Sekembali di Indonesia - kami aktif dalam berbagai kegiatan advokasi publik pada saat krisis ekonomi dan perbankan melanda Indonesia dan bersama aktif membangun dan mengisi periode awal Reformasi Indonesia - termasuk tim perumus amandemen UUD menyangkut pasal 33 tentang ekonomi," ungkap Sri Mulyani.
Menkeu mengaku, banyak sumbangan baik yang telah Almarhum Nining curahkan untuk membangun Indonesia.
"Indonesia berterima kasih padamu. Terimakasih atas pertemanan yang hangat dan penuh kasih. Beristirahatlah dengan tenang dan damai disisi Sang Pencipta," pungkasnya.
Advertisement
Mantan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih Meninggal Dunia
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dan sekaligus Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Adiningsih meninggal dunia.
Beredar informasi melalui pesan singkat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden 2014-2019 Sri Adiningsih tutup usia. Ia meninggal dunia pada usia 62 tahun.
“Telah berpulang Ibu Prof.Sri Adiningsih, PhD. (Ketua Dewan Pertimbangan Presiden 2014-2019). Mohon dimaafkan segala kesalahan. Doa kita yg terbaik buat mba Nining. Semoga keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan dan penghiburan,” demikian mengutip dari pesan singkat tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membenarkan kabar tersebut. “Benar. Semoga Alm mendapat tempat terbaik di sisi Allah. Alm sangat smart dan baik kepada semua,” ujar Diwkorita saat dihubungi Liputan6.com lewan pesan singkat, Sabtu (17/6/2023).
Mengutip laman UGM, Sri Adiningsih menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi UGM pada 1985. Ia melanjutkan S2 di University of Illinois pada 1989, dan gelar Doktor pada 1996 di kampus yang sama di University of Illinois.
Raih Gelar Doktor
Mengutip laman Merdeka, setelah mendapatkan gelar doktor, ia menjadi dosen pascasarjana di UGM. Ia lalu menjadi Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Sri Adiningsi dipercaya sebagai Adviser/Principal Economist at Exim Securities (1997), anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas pada 1998.
Perempuan kelahiran 11 Desember 1960 ini juga menjadi anggota pada OMBUDSMAN Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak 1999 serta menjadi Tim Ahli Panitia Ad hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 2001.
Dikutip dari laman Setneg, Sri diangkat menjadi anggota Wantimpres pada 2015. Ia bersama Abdul Malik Fadjar, Ahmad Hasyim Muzai, Jan Darmadi, M.Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana, Sidarto Danusubroto, Subagyo Hadi Siswoyo, dan Suharso Monoarfa terpilih sebagai anggota Wantimpres.
Advertisement