Polri Rencana Rehab Makam Wali dan Ulama, Gus Fawait: Contoh Kebijakan yang Pancasilais

Gus Fawait menilai rencana Mabes Polri untuk merehab makam para wali dan ulama dalam rangka Hari Bhayangkara 1 Juli 2023, merupakan contoh kebijakan yang Pancasilais, sejalan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2023, 19:22 WIB
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Gus Muhammad Fawait. (Istimewa).

Liputan6.com, Surabaya - Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Muhammad Fawait atau Gus Fawait menilai rencana Mabes Polri untuk merehab makam para wali dan ulama dalam rangka Hari Bhayangkara 1 Juli 2023, merupakan contoh kebijakan yang Pancasilais, sejalan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Gus Fawait mengapresiasi kebijakan Polri karena ini menunjukan Polri memahami ruh masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang religius. Selain itu, juga bentuk penghormatan kepada ulama. Sebab, jasa ulama sangat besar dalam kemerdekaan bangsa ini.

"Para ulama lah yang mengajarkan tentang cinta pada tanah air adalah sebagian dari iman. Termasuk seruan jihad mempertahankan kemerdekaan adalah wajib hukumnya. Karena itu, republik ini berhutang budi pada para ulama. Mereka tidak sekedar tokoh agama tapi juga pahlawan," kata Gus Fawait, Minggu  (18/6/2023).

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menilai rencana Polri tersebut out of the box. Menurutnya, ini ide cemerlang yang sejalan dengan tradisi keagamaan di nusantara, khususnya kaum nahdliyin.

Gus Fawait mengungkapkan, peran para wali dan ulama di masyarakat sangat dominan. Ulama bukan sekedar guru agama, tapi juga pedoman dalam kehidupan keseharian masyarakat.

"Bahkan saat ulama wafat pun, ikatan emosional dengan umatnya pun tetap tersambung lewat ziarah makam," ujar pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember itu.

Bendahara GP Ansor Jawa Timur ini mengaku semakin takjub dengan rencana Mabes Polri, karena Polri tidak sekedar merehab makam wali dan ulama. Tetapi juga membina masyarakat pelaku UMKM di sekitar komplek makam.


Rezeki bagi Pelaku UMKM

Sebab, seperti diketahui khalayak umum. Makam para wali dan ulama itu juga membawa rejeki untuk masyarakat dan pelaku UMKM. Lewat para peziarah yang datang ke makam, rejeki pun mengalir untuk pedagang dan masyarakat sekitar makam.

"Makam para wali itu bukan sekedar tempat religi, tapi juga sumber rejeki bagi masyarakat sekitar. Karena itu, langkah menata dan membina pelaku UMKM tentu kami dukung. Apalagi kalau itu masuk kawasan wisata religi," pungkas anggota DPRD Jatim tersebut.

 

Infografis Ragam Tanggapan Jelang Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya