Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan penawaran umum berkelanjutan obligasi V dengan target dana Rp 5 triliun.Pada tahap I 2023, PT Medco Energi Internasional Tbk akan terbitkan obligasi Rp 1 triliun.
Obligasi yang ditawarkan perseroan memiliki tiga seri yakni seri A. seri B dan seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali sertifikat jumbo yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Advertisement
Untuk seri A, obligasi yang ditawarkan berjangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal emisi. Sedangkan seri B berjangka waktu lima tahun, dan seri C berjangka waktu tujuh tahun.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan sejak tanggal emisi, sesuai dengan dengan tanggal pembayaran bunga obligasi, pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada 7 Oktober 2023, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi pada 7 Juli 2026 untuk seri A, seri B pada 7 Juli 2028, dan seri C pada 7 Juli 2030 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok obligasi dari masing-masing seri pokok obligasi.
Perseroan menyatakan pemakaian dana penawaran obligasi untuk memberikan pinjaman kepada Medco Platinum Road Pte Ltd yang merupakan perusahaan anak yang sahamnya dimiliki seluruhnya secara tidak langsung oleh perseroan.
Dana tersebut untuk membeli surat utang USD dari pemegang surat utang melalui pasar sekunder yang diterbitkan oleh Medco Platinum Road Pte Ltd sebagai tujuan pelunasan sebagian.
Jadwal Penawaran Obligasi
Obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sementara itu, penawaran umum obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh. Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk.
Jadwal Penawaran Obligasi:
Masa penawaran awal pada 16-22 Juni 2023
Tanggal efektif pada 30 Juni 2023
Masa penawaran umum pada 3-4 Juli 2023
Tanggal penjatahan pada 5 Juli 2023
Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Juli 2023
Tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 7 Juli 2023
Tanggal pencatatan efek pada Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2023
Advertisement
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional (Persero) Tbk (MEDC) mengumumkan hasil kinerja hingga akhir 2022. Perseroan membukukan pendapatan USD 2,31 miliar atau Rp 34,77 triliun (asumsi kurs Rp 15.038 per dolar AS), melesat 84,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,25 miliar.
Mengutip laporan keuangan Medco Energi Internasional, ditulis Minggu (2/4/2023), hingga akhir 2022, Medco Energi Internasional mengantongi laba bersih sebesar USD 530,88 juta atau Rp 7,98 triliun, angka tersebut meningkat 1.029 persen dari tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mencatatkan laba bersih USD 47,01 juta.
Beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya hingga akhir 2022 mencapai USD 1,06 miliar atau naik 51,99 persen dari realisasi sebelumnya sebesar USD 701,46 juta.
Dengan demikian, laba bruto Medco Energi Internasional melesat 126,28 persen menjadi USD 1,24 miliar pada 2022 dari periode yang sama 2021 sebesar USD 550,64 juta.
Sementara itu, aset perseroan senilai USD 6,93 miliar hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar USD 5,68 miliar. Kemudian, liabilitas MEDC USD 5,18 miliar hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 4,45 miliar. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar USD 1,74 miliar hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu USD 1,22 miliar.
Bayar Utang, Medco Energi Kantongi Kucuran Modal Setara Rp 6,5 Triliun
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) raih fasilitas pinjaman senilai USD 420 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun (kurs Rp 15.714,05 per USD).
Sekretaris Perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk, Siendy K. Wisandana menerangkan, perseroan menandatangani perubahan dan pernyataan kembali perjanjian fasilitas (amended and restated facility agreement) dengan beberapa entitas sebagai pemberi pinjaman awal (original lenders) pada 23 Desember 2022.
Entitas pemberi pinjaman antara lain Australia and New Zealand Banking Group Limited, Cabang Singapura, PT Bank ANZ Indonesia, ING Bank N.V. Singapore Branch (ING) dan Societe Generale Singapore Branch (SG).
"Tujuan pinjaman untuk pelunasan sisa hutang berdasarkan perjanjian sebelumnya, dan untuk pembiayaan operasi dan biaya modal,” kata Siendy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (28/12/2022).
Adapun pinjaman jatuh tempo pada 31 Desember 2028. Siendy mengatakan tidak ada dampak khusus atas penyampaian aksi ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. Penyajian informasi tersebut merupakan pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi. Itu berdasar peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 31.
Advertisement