Laporan dari Florida: Satelit Satria-1 Telan Biaya Rp 8 Triliun, Bakal Layani Internet Wilayah 3T Secara Gratis

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama dengan Bakti Kominfo akan meluncurkan Satelit Republik Indonesia atau satelit Satria-1 pada 18 Juni 2023 dari markas SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jun 2023, 10:20 WIB
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) siap meluncurkan Satelit Satria-1 dari roket Falcon 9 di markas SpaceX, Florida, Amerika Serikat (dok; PSN)

Liputan6.com, Florida PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama dengan Bakti Kominfo akan meluncurkan Satelit Republik Indonesia atau satelit Satria-1 pada 18 Juni 2023 dari markas SpaceX di Florida, Amerika Serikat. Ini akan meningkatkan pelayanan internet di berbagai wilayah Indonesia.

Plt Direktur Utama Bakti Kominfo Arief Tri Hardiyanto menjelaskan, proyek Satelit Satria 1 ini mulai direncanakan sejak 2017. Satelit satria-1 diproduksi oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space (TAS). Proses produksi satelit berlangsung dari September 2020 hingga Mei 2023.

Tak tanggung-tanggung, pembuatan satelit yang akan menjadi terbesar di Asia dan nomor lima di dunia ini mencapai USD 540 juta atau setara dengan Rp 8 triliun (kurs 14.961/ dolar).

 

"Ini merupakan proyek KPBU, jadi pembangunannya dari Badan Usaha, sementara nanti penggunaannya oleh pemerintah. Nilai capex untuk Satelit Satria-1 ini mencapai USD 540 juta," ucap Arief di Florida, Amerika Serikat, Minggu (18/6/2023).

Kapasitas 150 Gbps

Satelit Satria-1 nantinya memiliki kapasitas hingga 150 Gbps dan akan mengorbit pada slot 146 derajat Bujur Timur (BT), yang tepat berada di atas Papua, Indonesia.

Satelit ini juga diperkuat dengan 116 Spot Beam sehingga layanan internet dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, terutama kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Satelit ini diharapkan mampu memfasilitasi sambungan internet pada layanan publik, seperti fasilitas pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan di daerah 3T secara gratis," tegas Arief.

 


Persiapan Peluncuran

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) akan meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Ahad, 18 Juni mendatang (dok: PSN)

Kurang dari 24 jam, Indonesia akan mencatat sejarah baru di dunia teknologi satelit bagi dunia. Satelit Republik Indonesia (SATRIA) 1 akan meluncur ke ruang angkasa dari markas SpaceX di Florida, Amerika Serikat.

Sejarah baru, karena SATRIA 1 menjadi satelit multifungsi terbesar di Asia dan nomor lima di dunia. Adapun total kapasitas transmisi SATRIA 1 mencapai 150 Gbps.

SATRIA 1 dijadwalkan akan meluncur melalui roket Falcon 9 pada 18 Juni 2023 pukul 18.02 waktu Florida, atau pukul 05.02 WIB.

"Persiapan peluncuran satelit ini sejauh ini berjalan baik. Pada pukul 20.00 waktu setempat, satelit akan mulai dibawa keluar hanggar untuk di bawa ke lokasi peluncuran. Dan pada 23.20 akan mulai diposisikan horisontal, lalu kemudian instalasi elektrikal. Setelah itu mulai hitung mundur," kata Deputy Project Director SATRIA 1 Heru Dwikartono di Florida, Ameriak Serikat, Sabtu (17/6/2023) (-red USA)Tidak ada masalah berarti dalam persiapan peluncuran SATRIA 1. Tinggal menunggu perkembangan cuaca di lokasi peluncuran.

"Untuk kondisi cuaca, sampai saat ini masih seperti prediksi SpaceX, pagi mungkin akans sedikit hujan, namun sore sudah mulai clear," tambah pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jaringan PT Pasifik Satelit Nusantara.

Sementara itu, infrastruktur pendukung seperti pusat kontrol utama (Primary Satellite Center) dan pusat jaringan (Network Operation Center) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta stasiun kontrol cadangan yang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah dalam kondisi 100 persen.

 


Punya 11 Stasiun Bumi

Satelit SATRIA 1 tengah disiapkan untuk meluncur ke ruang angkasa di markas SpaceX, Florida, Amerika Serikat. (dok: PSN)

Dalam proyek Satelit SATRIA 1, PSN menyiapkan 11 stasiun bumi (gateway). Selain di Cikarang dan Banjarmasin, stasiun bumi lainnya berada di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

PSN menjalin kerja sama dengan The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE) untuk membangun antena yang digunakan pada 11 stasiun bumi tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya