Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (19/6/2023).
Pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Juni 2023, IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 6.698. Namun, penutupan IHSG masih mampu berada di atas moving average (MA) 20 harian.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.680 sebagai support terdekat, posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave v dari wave (i) dari wave (iii) yang berarti IHSG akan menguat untuk menguji rentang 6.764-6.819 pada label hitam.
“Namun, waspadai apabila IHSG break 6.660 maka IHSG akan membentu wave b dari wave (i) dari wave (iii) yang akan membawa IHSG terkoreksi terlebih dahulu ke 6.614-6.641,” tutur dia.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.660-6.578 dan level resistance 6.744-6.772 pada awal pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih shaam PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Sementara itu, Ajaib Sekuritas prediksi selama sepekan, IHSG masih sideways. IHSG akan bergerak di kisaran 6.660-6.700.
Adapun sejumlah sentimen yang bayangi IHSG yakni Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI). Dalam riset Ajaib Sekuritas menyebutkan, Bank Indonesia akan tetap tetap pertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen. Suku bunga pada level 5,75 persen tersebut telah berjalan sejak Januari 2023.
“Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish,” tulis riset Ajaib Sekuritas.
Sentimen yang Bayangi IHSG
Langkah the Fed yang masih belum dovish tersebut juga meski melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4% YoY pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33% YoY, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2-4%.
Selain sentimen suku bunga BI, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi AS kedepan.
"Sektor yang menarik dicermati adalah sektor consumer primer dan non primer ditengah landainya harga komoditas dan inflasi yang terjaga,” demikian dikutip dari keterangan tertulis Ajaib Sekuritas.
Sementara itu, menurut Ajaib Sekuritas, sektor saham basic materials juga menarik dalam jangka pendek. Hal ini dikarenakan Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan seven-day reverse repurchase rate sebesar 10 bps ke level 1,9%.
Pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat menjadi asa untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi China, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor non migas nasional.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) - Spec Buy
Saham AGII terkoreksi 0,3 persen dan ditutup ke 1.895 dengan volume yang tergolong kecil.
"Selama AGII masih mampu bergerak di atas 1.880 sebagai stoplossnya, maka posisi AGII saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c] sehingga AGII berpeluang untuk berbalik menguat," tutur dia.
Spec Buy: 1.885-1.895
Target Price: 1.985, 2.050
Stoploss: below 1.880
2.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness
Saham ARTO ditutup terkoreksi ke 2.920 dan masih disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Kami perkirakan, posisi ARTO saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 1, sehingga ARTO masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia,
Buy on Weakness: 2.780-2.910
Target Price: 3.300, 3.620
Stoploss: below 2.670
3.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) - Buy on Weakness
Saham INTP terkoreksi 1,8 persen dan ditutup ke 9.750 disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Selama masih mampu berada di atas 9.450 sebagai stoplossnya, maka posisi INTP diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i]," ujar dia.
Buy on Weakness: 9.625-9.725
Target Price: 9.900, 10.125
Stoploss: below 9.450
4.PT Samator Indo Gas Tbk (LPPF) - Buy on Weakness
Saham LPPF terkoreksi 2,2 persen dan ditutup ke 3.570 disertai munculnya volume penjualan.
"Selama LPPF masih mampu bergerak di atas 3.450 sebagai stoplossnya, maka posisi LPPF saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii]," tutur dia.
Buy on Weakness: 3.490-3.550
Target Price: 3.740, 4.040
Stoploss: below 3.450
Penutupan IHSG pada 16 Juni 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Jumat, (16/6/2023). Koreksi IHSG seiring mayoritas sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,23 persen ke posisi 6.698,54. Indeks LQ45 turun 0,01 persen ke posisi 962,15. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi. Jelang akhir pekan ini, IHSG beada di level tertinggi 6.726,45 dan terendah 6.669,33.
Sebanyak 313 saham melemah sehingga menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 213 saham menguat dan 204 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.182.227 kali dengan volume perdagangan 19,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.946.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melemah kecuali sektor saham basic naik 0,42 persen, sektor saham industri bertambah 0,02 persen dan sektor saham teknologi naik 2,74 persen, dan catat penguatan terbesar.
Selain itu, sektor saham energi melemah 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,47 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,42 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,66 persen, sektor saham keuangan susut 0,14 persen.
Selanjutnya sektor saham properti merosot 0,42 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,90 persen dan sektor saham transportasi susut 0,20 persen.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham sebesar Rp 880 miliar pada Jumat, 16 Juni 2023. Selama 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 17,75 triliun.
Advertisement