Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin (19/6/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia yang melemah dan mayoritas sektor saham menguat.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.698,54. Pada pukul 09.19 WIB, IHSG melemah 0,05 persen ke posisi 6.695. Indeks LQ45 susut 0,39 persen ke posisi 948,51. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.705,03 dan terendah 6.682,43. Sebanyak 237 saham menguat dan 184 saham melemah. 226 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 233.985 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.981.
Mayoritas sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham transportasi melonjak 1,29 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham energi menguat 0,05 persen, sektor saham basic menanjak 0,07 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,12 persen dan sektor saham siklikal menanjak 0,19 persen. Selain itu, sektor saham properti bertamabh 0,35 persen.
Sementara itu, sektor saham industri terpangkas 0,23 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,28 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,17 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,64 dan sektor saham infrastruktur susut 0,19 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham BSDE melambung 1,78 persen, saham SMRA stagnan di posisi Rp 685 per saham, saham DILD menguat 0,83 persen ke posisi Rp 242 per saham. Sedangkan saham ASII melemah 0,73 persen, saham INDF naik 1,37 persen. Saham pendatang baru yakni saham VKTR naik 14 persen ke posisi Rp 114 per saham.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 6.698 pada Jumat, 16 Juni 2023. Sektor saham teknologi menguat antara lain saham BUKA bertambah 3,7 persen, saham ISAT naik 1,1 persen dan saham GOTO melonjak 1 persen.
Sedangkan kinerja saham bank besar beragam dengan saham BBRI naik 0,5 persen, saham BMRI bertamabh 0,5 persen dan saham BBNI melemah 0,8 persen. Sementara itu, saham PTBA menguat 5,2 persen usai pengumuman pembayaran dividen 100 persen. Saham MDKA naik 0,3 persen, saham ADRO menguat 0,9 persen dan saham ITMG susut 0,1 persen.
Top Gainers-Losers pada 19 Juni 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham VKTR melambung 21 persen
- Saham PUDP melambung 16,38 persen
- Saham FMII melambung 15,23 persen
- Saham PGUN melambung 15,04 persen
- Saham LRNA melambung 9,58 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SINI merosot 14,34 persen
- Saham HOMI merosot 14,74 persen
- Saham INPS merosot 14,56 persen
- Saham BEBS merosot 14,46 persen
- Saham DEWI merosot 10,91 persen
Saham-saham teraktif berdasakan frekuensi antara lain:
- Saham VKTR tercatat 40.342 kali
- Saham BWPT tercatat 24.907 kali
- Saham SAGE tercatat 9.746 kali
- Saham PSAB tercatat 8.645 kali
- Saham KPIG tercatat 8.258 kali
Saham-saham teraktif berdasakan nilai antara lain:
- Saham VKTR senilai Rp 162,1 miliar
- Saham CARE senilai Rp 105,8 miliar
- Saham PTBA senilai Rp 88,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 50,9 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 38,9 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bergerak variasi pada perdagangan Senin, 19 Juni 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.670-6.740.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas, ari tanah air, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai kisaran 4,7% hingga 5,5%. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi pemerintah yang telah sepakat dengan DPR RI pada kisaran 5,1% hingga 5,7% pada 2024.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan bahwa proyeksi BI yang lebih konservatif tersebut mengingat ketidakpastian global yang masih sangat tinggi. Situasi inflasi yang masih tinggi di AS juga mendorong suku bunga kebijakan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang (higher for longer). Meskipun demikian, menurut Destry ada angin segar dari perbaikan ekonomi China dan India.
Dari mancanegara, Produksi Industri di Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 0,2% YoY pada Mei 2023, menyusul kenaikan 0,4% yang direvisi naik pada April 2023. Sektor pertambangan melonjak 5% namun sektor utilitas turun 3,8% dan manufaktur turun 0,3%.
Dari Asia, Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga jangka pendek tidak berubah pada -0,1% dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Jepang selama 10 tahun di sekitar 0%. BOJ juga tidak membuat perubahan pada batas 0,5% yang ditetapkan untuk pembelian obligasi. Namun di sisi lain, Investasi obligasi oleh Jepang di luar negeri sampai dengan 10 Juni 2023 meningkat sebesar 14,70 miliar Yen.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas
1.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Buy : 1.800
TP : 1.855
Stop loss: <1.740
Saham MAPI dalam major trend bergerak bullish, dalam jangka pendek berpotensi adanya bullish reversal dengan candlestick dragonfly doji. Stochastic oscillator di area oversold dan MACD line di atas centerline.
Angka inflasi tahunan pada Mei 2023 yang terjaga di level 4% menjadi pendorong penguatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2023 yang tercatat di level 128,3 poin, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 126,1 poin.
Saham MAPI terus melakukan ekspansi dengan menambah jumlah gerai dengan target 700 gerai baru pada 2023. Ekspansi ini topang oleh belanja modal (capex) senilai Rp400 miliar dari total CAPEX sebesar Rp2 triliun di tahun 2023.
2.PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Buy : 2.020
TP : 2.070
Stop loss: <1.980
Saham EXCL dalam jangka pendek bergerak sideways tertahan diatas MA-20. Indikasi menguat ditopang oleh stochastic oscillator di area oversold, serta MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Pada 2023, EXCL menganggarkan belanja modal (capex) senilai Rp8 triliun. Per Maret 2023 total capital expenditure (capex) yang terealisasikan senilai Rp1,4 triliun yang dialokasikan untuk menambah 11 ribu BTS dan membangun infrastruktur jaringan. Jika di total jumlah BTS milik EXCL sebanyak 147 ribu.
3.PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Buy : 2.720
TP : 2.780
Stop loss: <2.650
MYOR dalam major trend bergerak bullish diatas MA-20 dan MA-100. Stochastic oscillator berpotensi golden cross dan MACD bar dalam momentum positif.
MYOR akan membagikan dividen sebesar Rp782,5 miliar atau setara dengan Rp35 per saham. Harga komoditas yang melandai jadi katalis positif untuk MYOR karena beban Cost of Good Manufactured (COGM) akan turun. Adapun MYOR menargetkan penjualan tumbuh 10% YoY di tahun 2023 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang meningkat.
Advertisement