Liputan6.com, California - Tepat hari ini, 55 tahun lalu, seorang atlet Afrika-Amerika memecahkan rekor dunia dan menjadi orang pertama yang berhasil menyelesaikan lari 100 meter dalam waktu kurang dari sepuluh detik.
Jim Hines, sprinter Afrika-Amerika, berhasil menyelesaikan lintasan lari sepanjang 100 meter dalam waktu 9,9 detik di semifinal kejuaraan nasional AS di Sacramento, California, pada 20 Juni 1968.
Advertisement
Catatan waktunya itu membuatnya menjadi orang pertama yang berhasil memecahkan rekor lari 100 meter dalam waktu kurang dari sepuluh detik, mengutip CBS News, Senin (19/6/2023).
Penghitungan waktu Hines pada saat itu menggunakan hand timer. Hingga pada tahun 1977, penggunaan penghitung waktu elektronik diwajibkan dalam ratifikasi rekor.
Dengan rekor waktunya, Hines berhasil lolos untuk mengikuti Olimpiade di Mexico City, Meksiko.
Berkat olimpiade tersebut, laman Guinness World Record menyebut Hines sebagai "manusia tercepat di dunia".
Untuk kedua kalinya, di Meksiko, Hines kembali berhasil melewati jarak 100 meter dalam waktu kurang dari sepuluh detik, yaitu 9,95 detik penghitungan secara elektronik.
Rekor tersebut otomatis menjadikan Hines sebagai peraih medali emas dalam olimpiade tersebut.
Rekor dunia yang diraihnya tersebut bahkan bertahan selama 15 tahun, merupakan rekor dunia 100 meter terlama yang dipegang oleh siapa pun di era waktu elektronik.
Tak hanya itu prestasi Hines dalam olimpiade tersebut, ia juga berhasil menyelesaikan estafet 4x100 meter hanya dalam waktu 8,2 detik.
Meninggal di Usia 76 Tahun
Kabar duka untuk seluruh penggemarnya, Hines diberitakan meninggal dunia pada hari Sabtu, 4 Juni lalu, di usia 76 tahun. Penyebab kematian sang legenda sprinter itu masih belum diungkap.
Hines lahir di Arkansas dan dibesarkan di Oakland, California.
Sejak kecil, bakatnya dalam multisport sudah terlihat. Ia bermain bisbol sejak belia hingga seorang pelatih melihat dan menyadari kemampuan berlarinya.
Mengutip CNN, Hines berkuliah di Texas Southern University, tempatnya mulai berkompetisi di lintasan, dan dilantik menjadi Hall of Fame pada tahun 1986.
Kurang dari seminggu setelah kemenangannya di Olimpiade Meksiko, Hines menandatangani kontrak dengan tim NFL Miami Dolphins.
Namun, ia hanya memainkan beberapa pertandingan sebelum pindah ke Kansas City Chiefs, di mana Hines hanya pernah tampil satu kali.
Tak lama setelah Hines mencetak sejarah rekor dunia, ia dikabarkan kehilangan medali olimpiadenya.
Seorang pencuri mengambil medali emas tersebut, beserta perhiasan istrinya, dan televisinya dari kediamannya di Houston, menurut The Guardian.
Advertisement
Lari Maraton ke 106 dalam 106 Hari, Akankah Pasangan Ini Pecahkan Rekor Dunia?
Tak hanya sekedar berlari, pasangan berikut ini berniat pecahkan rekor dengan melakukan 106 maraton dalam waktu 106 hari.
Pasangan Skotlandia secara tidak resmi memecahkan Rekor Dunia Guinness ketika mereka berdua berlari di 106 maraton dalam 106 hari.
Fay Cunningham (35) dan Emma Petrie (26) keduanya dari Aberdeen, berlari maraton pertama dari upaya mereka pada 19 Februari dan berlari dengan jarak yang sama -- 26,2 mil -- setiap hari berturut-turut hingga lari terakhir mereka.
Duo ini mengumpulkan uang selama upaya rekor mereka untuk aktivitas amal demensia MND & Macmillian, demikian dikutip dari laman UPI, Rabu (8/6/2022).
Para wanita itu mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh ayah Cunningham, Alan, yang meninggal setelah berjuang melawan demensia.
"Kami berdua tahu bahwa hidup ini singkat dan kemampuan untuk berlari atau berjalan tidak selamanya bersama Anda," kata Cunningham kepada Running Magazine.
Pecahkan Rekor Dunia, Nenek 82 Tahun Lari Maraton 125 Km dalam 24 Jam
Usia sering kali menjadi hambatan bagi para atlet untuk meneruskan karir olahraganya, tak terkecuali Hines. Namun, wanita berikut ini justru berhasil pecahkan rekor dunia di usianya yang menginjak 82 tahun.
Barbara Humbert, nenek berusia 82 tahun dari Val d'Oise, Prancis, baru-baru ini mencetak rekor dunia baru setelah berlari sejauh 125 km (78 mil) dalam waktu 24 jam. Pada akhir bulan lalu, selama Kejuaraan Prancis yang diadakan di Brive-la-Gaillarde, Barbara Humbert memecahkan rekor dunia untuk lari jarak terjauh dalam 24 jam untuk kategori usianya.
Seorang wanita Jerman telah berlari sejauh 105 kilometer (65,2 mil) di aspal beberapa tahun yang lalu, dan Barbara ingin memecahkan rekor itu dengan berlari lebih jauh 15 kilometer.
Namun, dia melampaui harapannya sendiri, memecahkan rekor dunia lama dengan rekor jarak 125 kilometer yang ditempuh dalam 24 jam. Tidak buruk untuk seorang nenek berusia 82 tahun, bukan?
Advertisement