WHO Cabut Status Pandemi COVID-19, India Tetap Pasok Vaksin ke 42 Negara di Afrika

Meski status pandemi COVId-19 telah dicabut oleh WHO, India tetap memasok vaksin COVID-19 'Made in India' ke 42 negara di benua Afrika.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Jun 2023, 16:04 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 Covaxin kepada seorang pria di sebuah pusat kesehatan di New Delhi, Kamis (21/10/2021). India pada 21 Oktober telah 1 miliar dosis vaksin Covid-19, hanya beberapa bulan setelah lonjakan kasus corona yang membuat sistem kesehatan hampir runtuh. (Prakash SINGH/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Meski status pandemi COVID-19 telah dicabut oleh WHO, India tetap memasok vaksin COVID-19 'Made in India' ke 42 negara di benua Afrika.

Menteri Luar Negeri S Jaishankar mengatakan pada Rabu (14/6) dalam pidatonya di Konklaf Bank CII-EXIM ke-18, Jaishankar mengatakan; "Selama pandemi, India terus melanjutkan keterlibatannya dengan Afrika. Konklaf CII-Bank Afrika edisi ke-15 dan ke-16 sebenarnya diadakan, meskipun diadakan secara virtual."

"Ini untuk mendukung teman-teman kita di Afrika. Jadi India memberikan dukungan medis ke sejumlah negara."

"Dari Januari 2021 hingga Maret 2023 kami memasok vaksin Covid 'Made in India

' ke 42 negara di benua itu. Ini sejalan dengan visi Perdana Menteri kami tentang One Earth One Health."

India juga mendorong produsen farmasi dan produsen vaksin di negaranya untuk mengeksplorasi fasilitas manufaktur bersama di negara-negara Afrika.

"Sama pentingnya, kami telah berjuang di WTO bersama dengan mitra Afrika kami untuk meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin," tambahnya, dikutip dari laman ANI, Senin (19/6/2023).

Jaishankar juga menginformasikan bahwa India meluncurkan jaringan e-VidyaBharti dan e-ArogyaBharti pada tahun 2019 untuk pendidikan jarak jauh dan pengobatan jarak jauh.

Di bawah prakarsa ini, lebih dari 14.000 pemuda dari 22 negara Afrika telah mendaftar untuk berbagai program gelar dan diploma.

India telah bermitra dengan negara-negara Afrika dalam mempromosikan transformasi digital melalui pendirian Pusat TI, Pusat Pengembangan Pengusaha Taman S&T (EDC), dan lain-lain.

 


Update COVID-19 Global per 15 Mei - 11 Juni 2023: Kasus Positif Tambah 1,5 Juta, Meninggal 7,3 Ribu

Petugas medis membawa pasien dari ambulans yang tiba di Rumah Sakit Columbus Covid 2 di Roma, Italia, Selasa (17/3/2020). Hingga Jumat (20/3/2020), jumlah kasus virus corona COVID-19 di Italia sudah mencapai 41.035 dengan total kematian sebanyak 3.405 orang. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Sementara status pandemi dicabut, kasus COVID-19 secara global masih mengalami penambahan.

Dalam periode 15 Mei hingga 11 Juni 2023 terjadi penambahan kasus baru COVID-19 hampir 1,5 juta dan 7.300 kematian. Data ini tercantum dalam COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 147 yang dipublikasikan pada 15 Juni 2023.

Di tingkat regional, keenam wilayah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan penurunan kasus dan kematian.

Hingga 11 Juni 2023, ada lebih dari 767 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,9 juta kematian telah dilaporkan secara global.

Kasus yang dilaporkan bukanlah representasi akurat dari tingkat infeksi karena tingkat pengujian yang berkurang secara berkelanjutan dalam pelaporan secara global.

Selama periode 28 hari ini, hanya 59 persen atau 139 dari 234 negara dan wilayah yang melaporkan kasus proporsi yang secara konsisten menurun sejak pertengahan 2022.

Selain itu, data dari minggu sebelumnya terus diperbarui untuk memasukkan perubahan retrospektif dalam kasus COVID 19 yang dilaporkan dan kematian yang dibuat oleh negara. Oleh karena itu, data yang disajikan dalam laporan ini tidak lengkap dan seharusnya ditafsirkan dengan hati-hati.

Beberapa negara terus melaporkan beban COVID-19 yang tinggi, termasuk peningkatan kasus baru yang dilaporkan. Termasuk pula soal peningkatan rawat inap dan kematian.

WHO menyajikan perubahan tren epidemiologi menggunakan interval 28 hari. Data terpilah masih dapat diakses di dasbor COVID-19 WHO, tempat kumpulan data lengkap tersedia untuk diunduh.

 


Update Kasus Positif COVID-19 di Tingkat Regional

Sejumlah warga mengenakan masker untuk membantu melindungi diri dari penyebaran virus corona COVID-19 di Taipei, Taiwan, Senin (12/7/2021). Kasus COVID-19 di Taiwan naik ke level tiga. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Di tingkat regional, jumlah kasus COVID-19 selama 28 hari terakhir menurun di seluruh wilayah WHO. Berikut rinciannya:

  • Wilayah Asia Tenggara kasus barunya menurun 81 persen
  • Wilayah Amerika mengalami penurunan kasus baru 69 persen
  • Wilayah Mediterania Timur kasus positifnya turun 67 persen
  • Wilayah Eropa melaporkan penurunan kasus baru sebanyak 47 persen
  • Wilayah Afrika penurunan kasus barunya sebanyak 30 persen
  • Wilayah Pasifik Barat mengalami penurunan kasus baru sebanyak 19 persen.

 


Update Kasus Meninggal Akibat COVID-19 di Tingkat Regional

Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kasus kematian akibat COVID-19 di tingkat regional dalam 28 hari terakhir juga mengalami penurunan di enam wilayah WHO dengan rincian sebagai berikut:

  • Wilayah Mediterania Timur mengalami penurunan kasus meninggal sebanyak 77 persen dibanding periode sebelumnya
  • Wilayah Amerika kasus meninggalnya turun 76 persen
  • Wilayah Eropa melaporkan penurunan 56 persen kasus meninggal
  • Wilayah Afrika kasus meninggalnya turun 55 persen dibanding 28 hari sebelumnya
  • Wilayah Asia Tenggara melaporkan kasus meninggal yang turun 51 persen
  • Wilayah Pasifik Barat penurunan kasus meninggalnya 41 persen.
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya