Wapres Ma’ruf Amin Ajak Masyarakat Toleransi Terkait Perbedaan Hari Raya Idul Adha

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin menanggapi terkait perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Jun 2023, 16:34 WIB
Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin menanggapi terkait perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana diketahui, Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.

Ketetapan pemerintah ini berbeda dengan penetapan Muhammadiyah dalam perayaan Idul Adha 2023. Sebelumnya, Muhammadiyah telah memutuskan Idul Adha 1444 H jatuh pada Rabu 28 Juni 2023.

"Soal Lebaran itu memang sudah lama kita ada perbedaan, perbedaan dalam kriteria menetapkan awal Ramadhan, awal Syawal, dan awal Zulhijjah, ini karena ini momen-momen yang biasanya ada perbedaan. Sudah lama diupayakan untuk membuat suatu kriteria tapi belum bisa," kata Ma'ruf Amin kepada awak media di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023).

Dengan demikian, ia mengajak masyarakat agar menyikapi hal tersebut dengan toleransi dan saling memahami adanya perbedaan.

"Di mana perbdaan terjadi, kalau tinggi hilal kurang dari 2 derajat, itu pasti beda, itu pasti beda karena beda kriteria. Tapi kalau di atas 2 derajat, itu pasti sama," imbuhnya.

Selain itu, untuk jatuhnya libur nasional, ia memastikan pemerintah memberikan toleransi bagi Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023.

"Ya saya kira pemerintah mentoleransi untuk lebarannya itu, saya kira itu sudah, sudah ada kan hari-harinya itu sudah dimasukkan, liburnya sudah ada dengan menghitung Lebaran kemungkinan dua itu," kata dia.

 


Hasil Sidang Isbat: Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Kamis 29 Juni 2023

Ilustrasi Hari Raya Idul Adha Credit: pexels.com/Chattarapal

Sebelumnya, Pemerintah resmi menetapkan 1 Dzulhijah 1444 Hijriah/2023 Masehi jatuh pada Selasa (20/6) 2023, dengan demikian Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis (29/6) 2023, setelah diputuskan lewat sidang isbat pada Ahad (18/6).

"Hisab sudah di atas ufuk tapi belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) serta laporan hilal juga tidak terlihat. Secara mufakat 1 Zulhijah jatuh pada Selasa, tanggal 20 Juni 2023 Masehi," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi saat konferensi pers penetapan awal Zulhijah 1444H di Jakarta, Ahad, dikutip Antara.

Wamenag mengatakan keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dan laporan rukyatul hilal. Dari 99 titik di 34 provinsi pemantauan hilal, tidak ada satupun yang melaporkan telah melihat hilal.

Berdasarkan hasil pemaparan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama saat Magrib, 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 menit sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.

Sementara kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Dengan ditetapkannya Idul Adha pada Kamis (29/6) 2023, maka terjadi perbedaan dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Rabu (28/6).

Keputusan PP Muhammadiyah tersebut tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.

Dengan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah, bulan kamariah baru dimulai apabila pada hari ke-29 berjalan saat matahari terbenam terpenuhi tiga syarat berikut secara kumulatif, yaitu telah terjadi ijtimak.

Kemudian, ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam dan pada saat matahari terbenam Bulan (piringan atasnya) masih di atas ufuk.

 


Hasil Sidang Isbat: Idul Adha 1444 H Jatuh pada 29 Juni 2023, Kemenag Imbau Masyarakat Bertoleransi Hargai Perbedaan

Ilustrasi Lebaran Idul Adha/ Freepik.

Sebelumnya, hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Dengan demikian, pelaksanaan ibadah kurban dan Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan 29 Juni 2023 kalender Masehi (10 Dzulhijjah 1444 H).

"Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia, sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS serta ketiadaan laporan melihat hilal, Sidang Isbat secara mufakat bahwa 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Selasa, tanggal 20 Juni 2023 Masehi dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023 Masehi," Wakil Menteri Agama Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi mengumumkan hasil sidang isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Minggu, 18 Juni 2023.

Dasar Musyawarah dalam Sidang Isbat

Kementerian Agama, kata Zainut, dalam menentukan awal bulan Qamariyah, khususnya Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah menggunakan mekanisme sidang isbat untuk bermusyawarah dengan para pakar falak, astronomi, wakil rakyat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan ormas Islam di Indonesia.

"Dasar musyawarah dalam sidang isbat tersebut adalah berdasarkan kepada hasil hisab dan rukyah yang telah dilaksanakan oleh Tim Hisab Rukyah Kementerian Agama Republik Indonesia serta telah dikonfrimasi sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah yang kita tempatkan tidak kurang di 99 titik di seluruh wilayah Indonesia," jelas Zainut mengenai sidang isbat guna menentukan Hari Raya Idul Adha 1444 H. 

 

Infografis Vaksinasi PMK Hewan Ternak Digencarkan Jelang Idul Adha. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya