Liputan6.com, Jakarta - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) menunjuk bangsawan Inggris untuk mengisi salah satu kursi di jajaran Komisaris. Berkebangsaan Inggris, nama Lord Sarfraz tercatat menjabat sebagai Komisaris VKTR sejak 2022.
Melansir laman resmi perusahaan, Senin (19/6/2023), saat ini Lord Sarfraz juga menjadi Anggota House of Lords of the Parliament of United Kingdom sejak 2020, Perdana Menteri Trade Envoy to Singapore sejak 2022, Penasihat C3 AI (AI) sejak 2022, Penasihat LiveRamp (RAMP) sejak 2022, Venture Partner di Draper Associates sejak 2019, dan Founder NetZeroAg sejak 2011.
Advertisement
Sebelumnya dia juga menjabat sebagai Managing Director Electrum Group Ltd dari 2006 hingga 2015. Lord Sarfraz pernah juga menjadi Analis di 3i Group dari 2005 hingga 2006. Lord Sarfraz memperoleh gelar Master of Science di bidang Sistem Informasi dengan Distinction dari London School of Economics dan Bachelor of Science di bidang Administrasi Bisnis dan Manajemen dari Boston University. Lahir di London, Inggris, Lord Sarfraz menghabiskan tahun-tahun awalnya di New York, sebelum keluarganya pindah ke Islamabad tempat dia dibesarkan.
Keluarganya memiliki tradisi dinas militer yang sudah berlangsung lama - kedua kakeknya adalah perwira di British Indian Army, dan bertempur di Perang Dunia II. Ayahnya adalah seorang perwira angkatan laut, ditugaskan di Britannia Royal Naval College, dan kemudian memiliki karir yang sukses di bidang perkapalan.
Lord Sarfraz mengisi jajaran Komisaris VKTR Teknologi Mobilitas bersama Anindya Novyan Bakrie yang menjabat Komisaris Utama. Kemudian Komisaris Independen diisi oleh Dr. Dino Patti Djalal, dan Komisaris Independen Yukki Nugrahawan Hanafi.
Resmi Tercatat di BEI, Bagaimana Rencana VKTR Teknologi Mobilitas Selanjutnya?
Sebelumnya, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 19 Juni 2023. Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebutkan, perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-43 di Bursa pada 2023.
Iman mengapresiasi langkah manajemen perusahaan yang telah bekerja keras untuk melaksanakan aksi pencatatan saham ini dan menjadi awal bagi perseroan untuk tumbuh lebih besar lagi.
“Dengan resmi menjadi perusahaan tercatat dan perusahaan publik, perseroan menjadi perusahaan dengan skala yang lebih besar atau naik kelas. Pencapaian ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan namun tentu saja juga disertai dengan tanggung jawab yang besar,” kat aIman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham VKTR Teknologi Mobilitas, Senin (19/6/2023).
Sebagai perusahaan terbuka, VKTR diharapkan dapat melaksanakan janji perusahaan yang termaktub dalam prospektus IPO, terutama mengenai alokasi penggunaan dana. Tak kalah penting, Iman berpesan agar perusahaan juga memperhatikan kepentingan pemegang saham dengan senantiasa melakukan keterbukaan informasi mengenai perkembangan perusahaan.
“Kami titip kepada manajemen PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk agar terus tingkatkan kinerja, governance, dan kita berharap ini brikan keterbukaan. Kinerja perusahaan tidak selalu baik, naik turun, tapi bagi investor yang diperlukan adalah keterbukaan informasi,” ujar Iman.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, Anindya Bakrie berkomitmen membawa perusahaan untuk turut mengakselerasi dekarbonisasi di Indonesia.
Armada Perseroan
Dengan 30 armada bus yang dimiliki perseroan saat ini, telah terjadi penghematan sebanyak 5,5 juta kg karbon. angkah ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik (EV), baik di lingkup pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sejalan dengan PERPRES No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
“Kita melihat memang bukan saja dari pemerintah pusat, tapi pemerintah daerah juga sangat mendukung. Mulai dari Pemda Jakarta, nanti ke daerah lain. Sehingga kami bisa memulai upaya kami untuk melakukan dekarbonisasi ini… Dengan 30 bus kami ini saja mempunyai penghematan CO2 sampai 5,5 juta kg selama 14 bulan. Itu sama saja menanam 250.000 pohon setiap tahunnya,” kata Anin.
Advertisement
Pengembangan KBLBB
VKTR telah memilih untuk fokus dalam pengembangan KBLBB di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk. Data menunjukkan bahwa kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar.
VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama.
Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menambahkan, VKTR saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Namun, kami juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya. Fasilitas perakitan KBLBB bus kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas ini menjadi lini manufaktur yang handal, dengan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun. Dengan ini, kami berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang merupakan kebanggaan nasional,” kata dia.