Bukit Asam Tebar Dividen Rp 1.094 per Saham, Simak Jadwalnya

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen sebesar Rp 12,56 triliun untuk tahun buku 2022 yang telah ditetapkan pada RUPST Perseroan, 15 Juni 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Jun 2023, 09:30 WIB
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen sebesar Rp 12,56 triliun untuk tahun buku 2022. (Foto: Bukit Asam)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen sebesar Rp 12,56 triliun untuk tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 1.094 per lembar saham. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (20/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Juni 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 12,56 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 13,73 triliun serta total ekuitas senilai Rp 28,91 triliun.

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 23 Juni 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 26 Juni 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 27 Juni 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 28 Juni 2023
  • Recording date: 27 Juni 2023
  • Pembayaran dividen: 14 Juli 2023

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 12,6 triliun atau 100 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bukit Asam pada Kamis, 15 Juni 2023.

Dalam RUPS ini, para pemegang saham juga menyetujui usulan perubahan susunan pengurus perseroan. RUPS PTBA mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Agus Suhartono sebagai Komisaris Utama dan Devi Pradnya Paramita sebagai Komisaris. 

RUPST juga menyetujui pengangkatan Irwandy Arif sebagai Komisaris Utama, Kurnia Toha sebagai Komisaris Independen, dan Rahmat Hidayat Pulungan sebagai Komisaris Independen. Seiring dengan disetujuinya perubahan tersebut, maka susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Irwandy Arif

Komisaris Independen : Kurnia Toha

Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan

Komisaris Independen : Andi Pahril Pawi

Komisaris : E Piterdono HZ

Komisaris : Carlo Brix Tewu

Dewan Direktur

Direktur Utama : Arsal Ismail

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Farida Thamrin

Direktur Pengembangan Usaha : Rafli Yandra

Direktur Operasi dan Produksi : Suhedi

Direktur Sumber Daya Manusia : Suherman

 

 

 


Bukit Asam Bagikan Seluruh Laba 2022 untuk Dividen, Berapa per Lembar Sahamnya?

Bukit Asam

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan membagikan dividen tunai senilai Rp 12,6 triliun. Besaran dividen itu setara 100 persen laba bersih perseroan tahun buku 2022. Rencana pembagian dividen ini telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan Kamis, 15 Juni 2023.

Pada 2022, PTBA sukses mencatatkan sejarah tertinggi untuk kinerja keuangan dan operasional. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun atau naik 159 persen dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 7,9 triliun. Laba per saham dasar yakni Rp 1.094 per lembar, yang seluruhnya akan dibagikan sebagai dividen.

Capaian laba bersih itu sejalan dengan pendapatan perseroan yang tercatat sebesar Rp 42,64 triliun, meningkat 45,72 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,26 triliun. Menyusul pengumuman itu, saham PTBA langsung melejit. PTBA ditutup naik 4,31 persen ke posisi 3.630 pada perdagangan Kamis, 15 Juni 2023.

Penguatan berlanjut pada hari ini, Jumat 16 Juni 2023. Hingga sesi pertama perdagangan, saham PTBA ditutup naik 8,26 persen ke posisi 3.939. Saham PTBA dibuka pada posisi 4.000 dan bergerak pada rentang 3.910-4.060.

Melansir data RTI, Frekuensi perdagangan saham Bukit Asam pada periode tersebut tercatat sebanyak 36.105 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebesar 185,18 juta lembar senilai Rp 734,06 miliar. Dalam sepekan, harga saham PTBA telah naik 16,27 persen. Sedangkan dalam setahun terakhir, harga saham PTBA terkoreksi 11 persen.

 


Genjot Ekspansi, Bukit Asam Serap Belanja Modal 20 Persen hingga Kuartal I 2023

Kendaraan tambang PT Bukit Asam (PTBA) yang memiliki daya penggerak berupa listrik

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 6,4 triliun pada 2023. Dana tersebut telah diserap sekitar 20 persen hingga kuartal I 2023.

"Sudah terserap 20 an persen sudah kita realisasikan baik rutin maupun pengembangan," kata Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail dalam paparan publik, Kamis (15/6/2023).

Arsal Ismail mengatakan, pihaknya akan konsisten melakukan ekspansi meski terdapat sejumlah tantangan. Salah satunya ekspansi di bidang energi baru terbarukan (EBT).

"Ekspansi kami nanti lebih banyak di kembangkan EBT dan tambah kapasitas eksisting produksi yang ada sekarang. Pada 2022 produksi kami 37 juta metrik ton (MT), 2023 kami memproyeksikan 41 juta MT," kata dia.

Jika dilihat dari sisi pegembangan, pada 2023 akan mulai dilakukan penjajakan kerja sama dengan kereta api.

"Pengembangan angkutan dengan kereta api yang kami targetkan 2024 nanti akan ada penambahan produksi 20 juta MT. Kami memulai kajian, Insya Allah kuartal IV kami mulai bisa kerjakan fisiknya," ujar dia.

Di samping itu, ia menyebut, dari sisi yang lain untuk pengembangan PLTS, perseroan sudah melakukan kerja sama dengan Jasa Marga dalam mengembangkan EBT untuk jalan tol.

"Kami sudah menyelesaikan yang di Bali dan sekarang proses ke Timur lagi di daerah Balikpapan, Samarinda, Manado dan akan kami kembangkan jalan tol Jasa Marga," imbuhnya.

Tak hanya itu, perseroan juga melakukan ekspansi hilirisasi guna mendukung program pemerintah dengan meneken MOU dengan perusahaan Prancis untuk alihkan hidrogen.

 


Belanja Modal 2023

Tambang Batu Bara milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (dok: PTBA)

Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 6,4 triliun pada 2023. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk investasi.

"Belanja modal untuk 2022 target investasi Rp 2,9 triliun. Tetapi, kami ada sedikit peningkatan belanja. Ini di beberapa area meliputi investasi rutin perushaaan anak dan investasi yang sifatnya pengembangan, pada 2023 target investasi Rp 6,4 triliun," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Farida Thamrin dalam konferensi pers, Kamis (9/3/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, pihaknya akan melakukan ekspansi secara selektif.

"PTBA tetap mau ekspansi tp selektif karena kita sendiri memiliki resources yang kurang lebih sampai sekarang lebih dari 5 miliar metrik ton (MT) dan yang sudah mineable reservenya atau terukur kurang lebih 3 miliar ton," kata Arsal.

Selain itu, Bukit Asam juga tengah mendukung program pemerintah dalam menggenjot hilirisasi. "Kami fokus dengan eksisting, yang eksisting ini untuk bagaimana dengan yang ada kita optimalkan enggak hanya jual batu bara tapi dukung program pemerintah hilirisasi," ujar dia.

Di samping itu, Bukit Asam juga mulai melakukan diversifikasi, salah satunya terjun ke energi baru terbarukan (EBT).

"Kemudian folus lain kami juga harus sesuaikan karena net zero emission tidak bisa dihindari maka kami mulai diversifikasi peluasan enggam ke fosil tapi ke EBT termasuk hilirisasi. Ekspansi ini kami tetap selektif ketika nanti ada penugasan atau kesemptan yang diberikan pemerintah kami juga tenunya akan masuk ke sana," ujar dia.

"Bukit Asam menggunakan yang sudah ada dan jika memiliki kesempatan akan ekspansi tapi tentunya dengan kajian dan analisa dan lakukan eksplorasi," ia menambahkan.

 


Transformasi Bisnis

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejalan dengan visi PTBA, ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan terus bergulir. PTBA terus melakukan transformasi melalui diversifikasi bisnis untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang terintegrasi dan berkelanjutan. 

Salah satunya dengan masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT). Wujud konkret dukungan PTBA dalam upaya pengurangan emisi karbon global juga ditandai dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group. 

Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022 lalu, berjalan dengan sangat baik sehingga menghasilkan manfaat positif berupa efisiensi energi dan biaya operasional, serta tentunya turut mendukung Presidensi G20 Indonesia pada November 2022, yang salah satunya berfokus pada isu transisi energi.

Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, PTBA berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional. 

"Rencana tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017," imbuhnya.

Kemudian, PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP) membangun PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x660 MW, atau dikenal juga sebagai PLTU Tanjung Lalang. 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya