Nadiem Makarim Bungkam soal Desakan Hapus Wisuda TK hingga SMA, Malah Curhat Tak Ganti Baju

Gelombang protes hapus tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA tak kunjung ditanggapi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Nadiem Makarim malah curhat soal tak berganti baju seharian.

oleh Putu Elmira diperbarui 20 Jun 2023, 13:00 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020). Rapat membahas evaluasi program belajar dari rumah terkait subsidi kuota internet serta isu-isu kesiapan rekrutmen guru honorer tahun 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang protes hapus tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMA tak kunjung ditanggapi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Nadiem Makarim malah curhat soal tak berganti baju seharian.

Di tengah ramai protes wisuda Tk sampai SMA, Nadiem Makarim menulis keterangan di unggahan video singkat yang dibagikannya pada Senin, 19 Juni 2023. "Baju boleh nggak ganti dari pagi sampai malam, tapi semangat Merdeka Belajar jangan sampai kendur."

Lagi, kolom komentar Nadiem tak hentinya dibanjiri keluhan yang terus menyuarakan soal untuk menghapus soal tradisi wisuda tersebut. Warganet menuangkan uneg-uneg mereka dengan beragam cerita berbeda.

"iya pak wisuda sd-sma di-udahin deh pak sama acara jalan2 sd-smp juga, ke luar kota pula," tulis salah seorang warganet.

"Apus WISUDA TK sampe SMA @nadiemmakarim orang tua keberatan ni ajang cari CUAN PARA GURU loh," ungkap warganet lainnya.

"Tolong di tanggapi keluhan kami pak untuk semua pihak sekolah baik yang TK SD SMP & SMA/K di kaji lagi memang itu moment bagus buat kenang-kenangan," tulis lainnya.

Ia menambahkan, "Tapi coba dipikir bagi orangtua yang mampu si fine-fine aja mereka pada seneng dan tidak memikirkan masalah dana coba lihatlah lagi kebawah ada banyak orangtua yang kurang mampu membayar sampai mereka harus berhutang ikut gak ikut harus bayar sampai ada ijazahnya ditahan karena tidak bayar belum lagi buat pendaftar sekolah baru apa itu semua tidak memberatkan orangtua murid apa lagi ekonomi saat ini setelah korona."

Warganet itu menulis komentar yang cukup panjang dan menjelaskan bahwa walau rezeki anak sudah diatur, alangkah baiknya tidak mubazir karena wisuda. "Apa lagi setelah momen wisuda-wisudaan tadi ada pesta pensi dan jalan-jalan di sekolah diharuskan anak-anak murid membayar juga," lanjutnya soal protes tradisi wisuda.


Nadiem Makarim Malah Bahas Calistung

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat membahas penghapusan Ujian Nasional (UN) pada 2021 dan sistem zonasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masih dalam bahasan protes wisuda yang masih didiamkan, Nadiem Makarim dalam salah satu unggahan Instagramnya justru membahas soal baca, tulis, dan hitung (calistung).

"Untuk mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, mulai tahun ajaran baru mendatang kita semua harus bergerak untuk mencapai tiga target perubahan. Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD kelas awal, serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak di PAUD maupun di SD," tulis Mendikbudristek soal calistung dalam unggahannya pada 14 Juni 2023.

Ia melanjutkan, "Mari bergotong royong mentransformasi pembelajaran di satuan pendidikan PAUD dan SD untuk melahirkan calon pemimpin Indonesia Emas 2045 yang cerdas dan berkarakter."

Sementara, kolom komentar unggahan tersebut dan unggahan lainnya tiada henti dibanjiri protes soal wisuda TK hingga SMA. Para orangtua murid tak gentar menyuarakan dan mendesak tradisi wisuda itu untuk segera dihapus karena biayanya yang memberatkan.

"Hapus wisuda tk, sd, smp, dan sma pak. Hanya memberatkan orang tua. Belum biaya sekolah untuk ke jenjang berikutnya, belum pearlatan dan kelengkapan sekolah," tulis seorang orangtua murid dalam kolom keterangan.


Protes Hapus Tradisi Wisuda TK sampai SMA Dapat Banyak Dukungan

Orangtua Murid Protes ke Nadiem Makarim Minta Hapus Tradisi Wisuda TK sampai SMA: Memberatkan Biaya (Tangkapan Layar Instagram/nadiemmakarim)

Sebelumnya, protes serupa disampaikan orangtua murid melalui komentar di salah satu unggahan Nadiem. Unggahan tersebut sebenarnya berisi video singkat apresiasi Nadiem pada seorang seniman yang dibagikan pada Senin, 12 Juni 2023.

"Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara Wisuda dari TK - SMA karena hanya memberatkan biaya para orangtua. Wisuda hanya untuk lulusan Universitas aja bukan dari TK," tulis akun @mikhaylaeka2023 di kolom komentar.

Ia melanjutkan, "Terus juga masuk SD jangan dipersulit kaya sekarang lah. Kembalikan kaya ke zaman dulu. Masuk SD, SMP, SMA Negeri berdasarkan nilai, bukan berdasarkan umur atau zona dulu. Orangtua jangan dibikin susah."

Warganet lain turut mengaminkan narasi tersebut. "Iya setuju, bun. Buang-buang duit. Waktu anak saya sekolah Tk bayar perpisahan (Rp)300 ribu, padahal nanti msuk SD harus bayar pendaftaran (Rp)600 ribu untuk biaya keprluan lain, mending uangnya buat makan," demikian balas warganet tersebut.

Balasan kembali hadir dari orangtua murid lain yang juga setuju untuk meniadakan tradisi wisuda TK sampai SMA. Ia berharap curahan hati para orangtua murid ini didengarkan Mendikbudristek Nadiem Makarim.


Wisuda Anak Tambah Beban Orangtua

Emak-Emak Gigih Layangkan Protes ke Nadiem Makarim untuk Hapus Tradisi Wisuda TK sampai SMA (Tangkapan Layar Instagram/nadiemmakarim)

Keluhan lain banyak diserukan oleh emak-emak yang menyebut biaya wisuda TK hingga SMA memberatkan orangtua. "Hapuskan wisuda dari TK sampai SMA biaya sewa gedung nya mahal, belum tour ke bali atau jogja bagi yang tidak mampu diwajibkan bayar walupun tidak ikut tour. sampai orang tua minjam2 uang kesana ke sini sampai ada yang pinjem rentenir," demikian tulis akun handayani2382.

Komentar banjir dukungan dari orangtua murid lainnya. "wow setuju banget tuk TK/PAUD. Tadinya sudah di larang tapi akhir-akhir ini menjamur lagi, semua ikutan wisuda, ortu pada happy, harusnya sih ok kali ya," balas lainnya.

"bener nih seharusnya ga perlu dipaksakan juga bagi yg memang ga mampu.. jaman aku sekolah, ga ikut ya ga bayar.. ga dikucilkan jg kl ga bisa ikut.. jd ga ada tuh memaksakan sampe pinjem sana sini dan menyampingkan kebutuhan utama," jawab warganet.

Tak sedikit pula warganet yang setuju tradisi wisuda dihapus hingga membagikan pengalaman mereka dalam kolom komentar itu. "belom lagi biaya kostum printilan untuk pementasan seni sebelum wisuda," ungkap lainnya.

Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya