Summarecon Agung Tebar Dividen Rp 7 per Saham, Cek Jadwalnya

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan bagikan dividen 2023 Rp 115,56 miliar. Keputusan pembagian dividen itu telah ditetapkan dalam RUSPT pada 15 Juni 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Jun 2023, 12:36 WIB
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 115,56 miliar atau Rp 7 per lembar saham. (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 115,56 miliar atau Rp 7 per lembar saham. Rencana pembagian dividen itu telah disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Juni 2023.

Pembagian dividen itu merujuk pada data keuangan perseroan tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 625,38 miliar. Laba bersih Summarecon Agungmelonjak 93,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 323,70 miliar.

Raihan laba pada 2022 sejalan dengan pendapatan neto yang tercatat sebesar Rp 5,71 triliun, meningkat 1,06 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,56 triliun. Hingga 31 Desember 2022, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 658,28 miliar.

Sementara ekuitas sampai dengan 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp 11,75 triliun. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal lengkap pembagian dividen PT Summarecon Agung Tbk:

  • Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 Juni 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 26 Juni 2023
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 27 Juni 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 28 Juni 2023
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 27 Juni 2023 pukul 16.00 WIB
  • Tanggal pembayaran dividen: 14 Juli 2023

Summarecon Agung Raup Marketing Sales Rp 1,1 Triliun hingga April 2023

Summarecon Bogor

Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat marketing sales atau prapenjualan Rp 1,1 triliun hingga April 2023.

Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk Jemmy Kusnadi menuturkan, prapenjualan itu 22 persen dari target perseroan Rp 5 triliun pada 2023. Kontribusi terbesar dari penjualan rumah sebesar 49 persen. Adapun bisnis Summarecon dikelompokkan berdasarkan tiga aktivitas berbeda antara lain pengembangan properti, investasi dan manajemen properti, serta rekreasi, hospitality dan lainnya.

“Penjualan (rumah-red) dari lokasi existing, Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Bogor, Makassar dan Crown Gading,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, dikutip Jumat (12/5/2023).

Terkait suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang mencapai 5,75 persen, Jemmy menilai sentimen suku bunga acuan sejauh ini tidak ada pengaruh. Dengan demikian tahun politik. “Kami tidak melihat ada pengaruhnya terhadap kinerja keuangan pada 2023 dan 2024,” ujar dia.

Kinerja Keuangan Kuartal I 2023

Sepanjang kuartal I 2023, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat kinerja keuangan positif. PT Summarecon Agung Tbk membukukan pendapatan bersih Rp 1,49 triliun hingga kuartal I 2023. Pendapatan naik 2,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.

Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp 725,86 miliar hingga kuartal I 2023 atau naik 14,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 636,22 miliar.

Sementara itu, laba kotor tercatat Rp 773,47 miliar hingga kuartal I 2023. Laba kotor  turun 7,18 persen menjadi Rp 773,47 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 833,38 miliar.

 

 


Lonjakan Laba

Summarecon Bogor me-launching produk komersial perdananya, yakni Graha Boulevard yang terjual habis hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.

Beban umum dan administrasi perseroan naik menjadi Rp 211,54 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 190,79 miliar. Beban penjualan bertambah menjadi Rp 91,25 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode kuartal I 2022 sebesar Rp 76,9 miliar.

Sementara itu, laba usaha merosot 17,17 persen menjadi Rp 472,22 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 570,11 miliar. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 271,71 miliar hingga kuartal I 2023. Laba tersebut naik 58,12 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 175,04 miliar.

Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 16,46 hingga kuartal I 2023 dari periode kuartal I 2022 sebesar Rp 10,60.

Total ekuitas naik menjadi Rp 12,03 triliun hingga kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 11,75 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 16,78 triliun hingga Maret 2023 dari Desember 2022 Rp 16,6 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 28,82 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 3,26 triliun hingga 31 Maret 2023.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya