Aman, Stok Hewan Kurban Idul Adha 2023 Capai 2,7 Juta Ekor

Kementan mencatat ketersediaan hewan kurban Idul Adha 2023 secara nasional baik sapi, kerbau, kambing maupun domba mencapai 2.737.996 ekor.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jun 2023, 15:00 WIB
Hewan kurban Idul Adha. (Ilustrasi: AFP/ISSOUF SANOGO)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan hewan kurban secara nasional dalam kondisi aman dan sehat sehingga masyarakat yang ingin berkurban tidak perlu khawatir.

Hal tersebut ia sampaikan saat mengecek langsung ketersediaan hewan kurban di Kandang Kelompok Ternak milik PT. Bima Jaya Farm yang berlokasi di Kota Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, ketersediaan hewan kurban saat ini dalam kondisi cukup bahkan surplus. Kementan mencatat ketersediaan hewan kurban Idul Adha 2023 secara nasional baik sapi, kerbau, kambing maupun domba mencapai 2.737.996 ekor, sementara kebutuhan hewan kurban tahun ini diproyeksikan sebanyak 1.743.051 ekor atau meningkat 2 persen dari tahun sebelumnya.

“Kami hari ini melakukan pengecekan on the spot, tempat-tempat yang dipersiapkan untuk menampung sapi, kerbau dan hewan lainnya dalam rangka persiapan Idul Kurban yang sebentar lagi akan berlangsung” jelas Mentan SYL usai mengecek kandang bersama jajarannya di Bogor, dikutip dari Antara, Selasa (20/6/2023).

Depo Sapi Qurban Bima Jaya Farm yang di cek langsung Mentan SYL menampung 900 ekor sapi yang 90 persen diantaranya berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 150 kambing / domba.

Berdasarkan informasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) seluruh hewan kurban disini dipastikan telah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Bahkan usai meninjau depo ini, Mentan menyebut bahwa semua hewan kurban dalam kondisi sehat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“Hari ini saya cek ear tag, jadi semua hewan kurban yang dari daerah, NTT, NTB maupun Sulawesi harus ada ear tag, dan saya cek tadi yang disini, ada semua,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menekankan pihaknya bersama dengan pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota senantiasa berkoordinasi untuk mempersiapkan hewan kurban tahun ini dalam segala aspek. Ia mengaku telah membentuk tim gugus tugas yang setiap minggunya melaporkan kesiapan hewan kurban di tingkat daerah.

“Tahun ini, saya pastikan Kementan mempersiapkan hewan kurban dengan jauh lebih baik dalam segala aspek, tentu Kementan bersama dengan kabupaten dan provinsi yang ada di Indonesia,” terangnya.

 

 


Idul Adha, Pasokan Hewan Kurban di Jakarta Capai 82 Ribu Ekor

Petugas bersiap menyembelih hewan kurban Idul Adha di RPH Pulogadung, Jakarta, Jumat (31/7/2020). RPH Pulogadung menyembelih 50 sapi dan puluhan kambing dengan proses pemotongan sesuai syariat Islam dan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, sekitar 82 ribu pasokan hewan kurban diperkirakan bakal masuk ke Ibu Kota jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H.

"Kurang lebih 82.000 (Hewan kurban)," kata Eli kepada Liputan6.com, dikutip Selasa (20/6/2023).

Oleh sebab itu, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas KPKP melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban di tempat penampungan atau penjualan hewan kurban di wilayah DKI Jakarta.

"Petugas juga melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pemilik/penjual hewan kurban terkait pencegahan penularan penyakit hewan, penerapan biosecurity, dan pelaporan jika ditemukan adanya dugaan kasus penyakit hewan menular," jelas Eli.

Menurut dia, pihaknya juga melakukan penilaian kelayakan tempat penjualan dan penampungan hewan kurban, antara lain mengecek fasilitas penunjang seperti atap peneduh, pagar pengaman, kandang karantina dan isolasi, penampungan limbah, serta area disposal.

Eli menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta menerapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 untuk prosedur lalu lintas hewan kurban yang masuk ke wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, lanjutnya Dinas KPKP juga telah melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan serta Pejabat Otoritas Veteriner daerah yang menjadi pemasok hewan kurban.

"Diharapkan upaya ini dapat menjamin hewan kurban yang masuk ke DKI Jakarta aman dan sehat," ucapnya.

Lebih lanjut, Eli mengungkapkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan di tempat penampungan hewan kurban (TPnHK) di lima wilayah kota per 19 Juni 2023 dengan jumlah lokasi 261 TPnHK.

Rinciannya, sudah ada 22.695 ekor hewan yang diperiksa terdiri dari 14.144 ekor sapi, 58 ekor kerbau, 6.993 ekor kambing, dan 1.302 ekor domba.


Panitia Distribusi Hewan Kurban di Jakarta Diimbau Pakai Wadah Ramah Lingkungan

Warga membuang sampah di dekat kawanan kambing ternak di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (12/6/2022). Minimnya kesadaran peternak di kawasan tersebut menyebabkan kawanan kambing berburu makanan di tempat pembuangan sampah yang dapat membahayakan kesehatan hewan, terlebih akan dijual untuk kurban Idul Adha. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengajak masyarakat terutama yang terlibat menjadi panitia kurban untuk menerapkan prinsip Ecoqurban saat Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023.

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, ecoqurban diharapkan dapat diterapkan mulai dari proses penyembelihan hewan kurban yang tidak mencemari lingkungan, hingga distribusi hewan kurban kepada penerima dengan menggunakan wadah yang ramah lingkungan.

"Panitia kurban hingga masyarakat umum bisa berkontribusi dalam penerapan prinsip ecoqurban ini, seperti menjaga kebersihan tempat kurban, tidak membiarkan limbah hewan berceceran, dan menggunakan wadah ramah lingkungan," kata Asep dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).

Asep menuturkan, untuk pendistribusian daging kurban diharapkan panitia dapat menggunakan wadah yang ramah lingkungan atau wadah yang terbuat dari bahan yang dapat diurai oleh alam, seperti daun pisang, daun talas, daun jati, besek bambu, besek daun kelapa, dan besek daun pandan.

Dia menerangkan, penggunaan wadah ramah lingkungan ini merupakan tindak lanjut Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan.

"Banyak alternatif pengganti plastik kresek atau plastik sekali pakai, salah satunya bongsang atau keranjang dari anyaman bambu," ungkap Asep.

  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya