Tersesat di Hutan Amazon, Pria Ini Terpaksa Makan Anjing Sendiri Demi Bertahan Hidup

Seorang penjelajah bernama Benedict mengungkapkan cerita dia terjebak di hutan pada usia 22 tahun.

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 20 Jun 2023, 20:10 WIB
Penjelajah Benedict Allen (kanan) saat di Papua Nugini. (Sumber: Twitter/Frank Gardner)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, sempat gempar berita mengenai empat anak yang terdampar di Amazon, Kolombia. Hal itu terjadi setelah sebuah pesawat jatuh pada awal Mei 2023.

Anak-anak muda, berusia 1 hingga 13 tahun, berjuang melewati tantangan hutan liar setelah harus meninggalkan ibu mereka yang sekarat dalam upaya untuk bertahan hidup.

Tidak lama setelah itu, seorang penjelajah asal Inggris menanggapi berita itu. 

Dia bercerita pernah membunuh dan memakan anjingnya sendiri agar tetap hidup, dan kini membagikan tipsnya untuk keluar dari hutan dengan selamat.

Perjuangan psikologis yang dialami empat saudara kandung itu dalam sebulan menjelang penyelamatan mereka adalah pengalaman yang beberapa orang tidak beruntung bisa saja hadapi - termasuk penjelajah Benedict Allen.

Benedict menghabiskan lebih dari sebulan berjalan melintasi lembah Amazon pada tahun 1983. 

Pada saat itu, dia yang masih berusia 22 tahun telah terbang ke Amerika Selatan untuk menyeberang antara Orinoco dan muara sungai Amazon, lapor MailOnline.

Dalam perjalanannya, dia diserang oleh penambang emas dengan pisau dan menghabiskan waktu berminggu-minggu mencoba keluar dari hutan berbahaya.

Kini, Benedict yang menjadi terkenal melalui buku dan serial TV-nya.

Salah satu kisahnya yang paling mengerikan adalah saat dia memberikan pukulan fatal ke bagian belakang kepala anjing adopsinya, sebelum menggorok lehernya dan memakannya.

Selama empat dekade, dia telah mempelajari penduduk asli (indigenous people) yang tak terhitung jumlahnya dan merinci dengan tepat bagaimana cara tetap aman jika Anda tersesat di hutan.

Berikut adalah tujuh tips bertahan hidup bila terjebak di hutan, yang dirangkum dari media Mirror, Selasa (20/6/2023).


1. Tandai Tempat Menetap

Suku pribumi yang mengisolasi diri di hutan hujan Amazon, Brasil (Wikimedia / Creative Commons)

Dia menyarankan untuk tetap di mana Anda berada, tetapi jika Anda memutuskan untuk pindah, tandai tempat awal Anda.

"Anda dapat mematahkan ranting sepanjang jalan – atau tandai apa saja yang Anda lihat, sehingga Anda dapat balik lagi ke tempat itu. Ini selalu tentang bali kembali jika perlu," jelasnya.

Dalam kasus seperti reruntuhan pesawat, mirip dengan anak-anak kecil di Kolombia, Anda harus "pasti tetap dengan pesawat" karena ada transponder (perangkat pemancar radio otomatis), katanya.

Dia menambahkan, "Akan ada regu pencari - seseorang akan datang mencari. Mereka kemungkinan akan melihat reruntuhan yang berserakan.

"Dalam kasus seperti itu pasti ada jalur penerbangan. Penerbangan mengatakan tujuan mereka, dan akan ada jalur penerbangan yang dilalui regu pencari untuk mencarinya."


2. Gunakan Daun Palem

Pohon tertinggi di Hutan Amazon. Dok: Imazon via AFP, ABC News

Setelah Anda membuat keputusan antara ingin menetap atau pindah, Benedict merekomendasikan untuk mulai mendirikan kemah.

Kumpulkan daun palem untuk digunakan sebagai tempat berteduh semalaman dengan menyandarkannya ke pohon dan di sepanjang lantai untuk menahan hujan dan membuat Anda tetap hangat.

Dia mengatakan pentingnya untuk membangun tempat tidur dengan daun palem, karena ini akan membantu memisahkan Anda dari semut, ular, laba-laba, dan kalajengking, yang mungkin bersembunyi di dalam tanah.

3. Jauhi Sungai

Tidur di dekat sungai dapat menimbulkan beberapa bahaya, jelas penjelajah berpengalaman itu.

Dia mengatakan banjir bandang dapat menyebabkan air naik, dan begitu dekat dengan tepi sungai dapat menarik perhatian hewan.

Benedict menambahkan, "Saya tidak berpikir Anda akan diserang oleh kaiman (reptil). Di Australia, New Guinea Anda mungkin diserang oleh buaya air asin.

"Mereka benar-benar masalah. Jauhi air."

Jika menetap di satu tempat bukan pilihan bagi Anda, maka hal yang terbaik adalah mencari sungai dan mengapung ke hilir bersamanya, kata Benedict.

 


4. Mengapung Sepanjang Sungai

Ilustrasi sungai dalam hutan. | via: krakatauvolcanotour.com

Dia berkata, "Jika bukan untuk anak-anak, apa yang akan saya lakukan, terutama jika saya memiliki ransel adalah menggunakan tas untuk mengapung ke hilir.

“Tentu saja di pesawat Anda pasti akan menemukan semacam tas."

"Masukan udara di dalamnya dengan mengayunkannya, kemudian ikat dengan sedikit kabel – kemungkinan besar akan ada semacam kabel dalam pesawat – dan jadilah semacam bantal air yang Anda bisa mengapung di atasnya sepanjang sungai.

"Ini mungkin kesempatan terbaik Anda dalam situasi apa pun. Temukan sungai dan coba mengapung di sana. Kemungkinan akan ada aliran jeram jika di suatu tempat seperti Amazon."

Dia menambahkan bahwa sungai memang dapat membawa masalah mereka sendiri, termasuk ikan pari, tapi itu "cara yang baik" untuk tidak menghabiskan terlalu banyak energi.

5. Tetap Termotivasi

Benedict menyadari banyak orang akan merasa kecewa setelah tragedi seperti itu, tetapi tetap termotivasi adalah kunci untuk bertahan hidup, jelasnya.

Benedict berkata, "Pada akhirnya kelangsungan hidup benar-benar 80 persen tentang pikiran - sikap Anda. Jika Anda memiliki sikap bertarung, Anda dapat percaya bahwa Anda dapat bertahan. Maka Anda sudah mencapai dua pertiganya."

Dia mendesak orang-orang terlepas dari situasinya untuk mencoba menenangkan diri seperti gadis berusia 13 tahun dalam kecelakaan baru-baru ini, yang tahu harus tetap tenang demi menjaga adiknya yang berusia satu tahun.

Berbicara ketika dia berada di hutan pada usia 22 tahun, Benedict berkomentar, "Saya hanya berpikir 'Saya tidak bisa mengecewakan ibu dan ayah saya' dan 'entah bagaimana saya harus terus berjalan demi mereka.'


6. Mengambil Sebisa Mungkin dari Hutan

Ilustrasi Siput Credit: pexels.com/PhotoMix

 

Salah satu hal utama yang dia lakukan untuk keluar dari hutan adalah menganggapnya sebagai sumber daya.

Dia menambahkan, "Anda harus tenang dan membuat daftar dalam pikiran apa saja yang Anda bisa miliki. Dan kemudian hutan mempunyai tepung ubi kayu (singkong).

"Mereka bisa misalnya menggunakan bensin dari pesawat. Kemungkinan besar ada bensin di sana. Jika Anda bisa membuat percikan api, Anda sudah mendapatkan api siap pakai instan".

Benedict mengatakan memakan buah beri, yang hampir semuanya dapat dimakan, adalah suatu keharusan. Meskipun mencoba menebak tanaman dan buah apa yang beracun bisa menjadi permainan yang berbahaya.

“Ada aturan dasar di sana bahwa semua buah sawit boleh dimakan,” jelasnya.

"Siput, umumnya sangat aman. Cacing, umumnya aman. Banyak kumbang kulit kayu, terutama jika Anda bisa memasaknya, larvanya bagus. Protein dan energi dalam jumlah besar."

7. Simpan Perlengkapan Kecil

Dia melanjutkan dengan mengatakan pentingnya memiliki perlengkapan bertahan hidup kecil, seperti yang dia lakukan pada tahun 1983.

Sangat membantu dan harus mencakup kail pancing, tali pancing, pisau kecil yang dapat Anda gunakan untuk memotong sesuatu atau untuk diletakkan di atas tombak.

Obor, buku catatan kecil, dan pensil juga berguna untuk dapat meninggalkan pesan yang mengatakan bahwa Anda telah meninggalkan tempat itu pada hari tertentu dan sedang menuju ke arah mana.

Hal unik lainnya yang disertakan Benedict adalah korek api tahan air dan Tampax wanita.

Penjelajah menjelaskan, "Sangat, sangat brilian untuk menyalakan api karena mereka terbuat dari kapas yang dipadatkan.

"Dan sebenarnya kondom, walaupun aneh, karena dengan kondom Anda bisa membawa banyak air."

Benedict juga mengatakan untuk lebih waspada terhadap saran dari pakar TV, karena biasanya membuat boros energi.

Dia mendesak orang untuk mencoba dan mengambil kalori sebanyak mungkin, tanpa mengeluarkan banyak, dengan memasang perangkap untuk menangkap makanan.


Insiden Terkenal Benedict Allen

Penulis buku Benedict Allen yang berhasil selamat menghadapi situasi terjebak dalam hutan. (Sumber: Benedict Allen)

Kemudian Benedict lanjut menceritakan insiden-insiden yang terjadi sepanjang perjalanannya saat itu.

"Yang terjadi adalah, saya diserang oleh penambang emas dan mereka mengejar saya di malam hari.

"Saya masih tidak tahu alasan mereka menyerang saya, tetapi mereka sedang mabuk dan mereka mungkin mengira saya telah mencuri sesuatu atau mereka khawatir saya akan melaporkan keberadaan mereka di sana.

"Mereka datang untuk saya di malam hari dengan pisau, dan saya melompat ke kano saya untuk melarikan diri. Tapi kano saya terbalik dan saya kehilangan semua perlengkapan saya, sehingga saya harus berjalan untuk keluar dari hutan.

"Dan insiden yang terkenal, saya akhirnya harus memakan anjing saya untuk bertahan hidup. Ini terjadi pada tahun 1983.

"Itu adalah hal yang mengerikan, dan saya tidak akan mengharapkannya pada siapa pun. Tetapi faktanya adalah saya menderita dua jenis malaria dan entah bagaimana saya harus keluar dari hutan. Saya tahu bahwa anjing itu sedang sekarat dan saya sedang sekarat, jadi satu-satunya kesempatan saya adalah membunuh anjing itu dan mendapatkan sedikit daging dan makanan, begitulah cara saya bertahan hidup."

Proses untuk keluar dari hutan itu panjang dan lambat. Dia menjelaskan bagaimana untuk setiap 100 langkah, dia akan menggoreskan tanda pada tongkat.

Infografis Misteri Pesawat MH370, Jatuh di Hutan Kamboja? (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya