Liputan6.com, Jakarta - PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) berencana membagikan saham bonus dengan rasio 1:10. Artinya setiap pemegang 1 lembar saham lama perseroan, akan memperoleh 10 lembar saham bonus.
Rencana tersebut telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan 8 Juni 2023.
Advertisement
Total saham bonus yang akan dibagikan yakni 49.335.000.000 lembar senilai Rp 493,35 miliar, dengan nilai nominal yang digunakan sebagai dasar kapitalisasi saham bonus adalah Rp 10 per lembar. RUPST Impack Pratama Industri juga menyetujui pembagian dividen Rp 493,35 miliar atau Rp 10 per saham.
Dengan demikian, saham bonus yang akan dibagikan yakni senilai Rp 162,81 miliar atau Rp 33 per saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/6/2023), tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi untuk pembagian saham bonus dan dividen telah berlangsung pada 16 Juni 2023.
Begitu pula ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi kedua aksi itu telah berlangsung pada 19 Juni 2023. Sementara cum dividen di pasar tunai, baik untuk pembagian saham bonus maupun dividen berlangsung hari ini, Selasa 20 Juni 2023. Selanjutnya ex dividen di pasar tunai dijadwalkan pada Rabu, 21 Juni 2023. Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen saham maupun saham bonus adalah per hari ini, 20 Juni 2023 pukul 16.00 WIB.
Bedanya, pembagian saham bonus dijadwalkan pada 6 Juli 2023. Sedangkan pembagian dividen dijadwalkan pada 26 Juni 2023.
Pada perdagangan hari ini, Selasa 20 Juni 2023, saham IMPC terpantau naik 3,50 persen ke posisi 414 pada pukul 10.50 WIB. Saham IMPC dibuka pada posisi 400 dan bergerak pada rentang 400-416.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham IMPC tercatat sebanyak 1.080 kali. VOlume saham yang ditransaksikan yakni 6,09 juta lembar senilai Rp 2,49 miliar. Dalam sepekan, harga saham IMPC telah naik 21,12 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham IMPC naik 20,80 persen.
Pasar Ekspor Menjanjikan, Impack Pratama Industri Bakal Buka Pabrik Luar Negeri?
Sebelumnya, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mencermati potensi ekspansi ke luar negeri. Hal itu merujuk pada permintaan pasar luar negeri yang terus meningkat.
Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Tbk, Haryanto Tjiptodiharjo menuturkan, baru-baru ini perseroan telah ekspor produk Alderon ke sejumlah negara di Asia Tenggara. Antara lain Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
"Kami melihat tiga negara ini cuaca atau temperature-nya sama seperti seperti Indonesia. Jadi kalau di Indonesia bisa jalan, mestinya negera-negara itu juga bisa,” kata dia dalam webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (6/8/2022).
Dalam pantauannya, belum ada produsen Alderon di negara-negara itu. Sehingga ini dinilai sebagai peluang perseroan untuk ekspansi melalui pendirian pabrik.
"Jadi kami sedang pelajari, kalau dengan ekspor ini kita berkembang terus dan melayakkan Impack untuk mendirikan pabrik di negara-negara itu. Tinggal tambah mesin, dengan pengalaman produksi di sini, dengan market yang sudah di-estabilished untuk ekspor," imbuh dia.
Pada semester I 2022, pendapatan Impack Pratama Industri tercatat Rp 1,35 triliun, naik 27,52 persen dibandingkan posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,06 triliun. Dari pendapatan tersebut, pendapatan dari luar negeri tercatat sebesar Rp 357,48 miliar, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 318,26 miliar.
Advertisement
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 180 miliar pada 2022.
Direktur PT Impack Pratama Industri Tbk Phillip Tjipto mengatakan, belanja modal akan dialokasikan untuk menunjang operasional perseroan.
"Di tahun 2022, perseroan mencadangkan capex sekitar Rp180 miliar yang akan dialokasikan untuk tanah dan bangunan, mesin, kendaraan, peralatan kantor dan perlengkapan pabrik,” ungkap Phillip Tjipto dalam keterangan resmi, Rabu (8/6/2022). Perseroan memiliki sejumlah target hingga 2023.
Di antaranya mendirikan pabrik plafon uPVC target kuartal III 2022, membangun pabrik FRP ketiga di Melbourne target kuartal I 2023, membuka unit produksi Alderon di negara ASEAN lainnya target dimulai pada 2023, serta mewujudkan digitalisasi kanal distribusi perseroan kepada pelanggan ritel melalui program Customer Relationship Management target 2023.
"Kami juga meningkatkan anggaran IRIC yang sebelumnya Rp 2,3 miliar di 2021 menjadi sebesar Rp 20 miliar di 2022 sampai 2024. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk menunjang inovasi, diversifikasi, dan optimalisasi riset atas produk-produk baru yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri dan limbah pasca konsumsi,” lanjut Phillip.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham IMPC turun 0,81 persen ke posisi Rp 3.670 per saham. Saham IMPC dibuka stagnan Rp 3.700 per saham. Saham IMPC berada di level tertinggi Rp 3.710 dan terendah Rp 3.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 485 kali dengan volume perdagangan 33.788 saham. Nilai transaksi Rp 12,4 miliar.
Sepanjang 2022, saham IMPC menguat 43,92 persen ke posisi Rp 3.670 per saham. Saham IMPC berada di level tertinggi Rp 3.920 dan terendah Rp 2.540 per saham. Total volume perdagangan 684.573.247 saham. Nilai transaksi Rp 2,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 75.919 kali.
Komitmen ESG
Direktur PT Impack Pratama Industri Tbk Sugiarto Romeli mengatakan, perseroan senantiasa berupaya untuk mewujudkan komitmen penerapan ESG. Yakni dengan menerapkan prinsip keseimbangan antara perkembangan bisnis yang berkelanjutan dan neraca keuangan yang kuat.
Sebagai komitmen terhadap program ESG, perseroan telah selesai melakukan pemasangan panel surya di atap pabrik Unit 1 Cikarang dan Distribution Center Surabaya.
Saat ini dilakukan proses pemasangan di pabrik Unit 2 Cikarang. “Setelah terpasang semua maka akan menurunkan emisi CO2 estimasi sebesar 4.783 ton per tahun dan menghemat biaya listrik estimasi sebesar Rp 1,1 miliar per tahun”, imbuhnya.
Advertisement