Liputan6.com, Jakarta - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) berencana melepas saham salah satu entitas usahanya. Perseroan melalui anak usahanya, PT Multi Nasional Kimia (MNK) berencana menjual saham sebagian besar saham PT Multi Nasional Kemitraan (MNKT) kepada PT BME Indonesia (BME).
Sebagai gambaran, Perseroan saat ini tercatat sebagai pemegang saham MNK dengan porsi 50 persen. Kemudian 25 persen saham MNK dimiliki oleh PT Pupuk Kujang, dan sisa 25 persen lainnya dimiliki Yayasan Dana Abadi Karya Bakti.
Advertisement
Sementara MNK merupakan pemegang saham MNKT dengan porsi 100 persen. Jumlah saham MNKT yang akan dijual yakni sebanyak 33.250 lembar yang mewakili 49 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan MNKT. Nilai transaksi yang dibayarkan oleh BME adalah sekitar Rp 215,67 miliar setara USD 13,71 juta, menggunakan kurs Rp 15.731 per USD.
"Jual beli saham MNK di MNKT kepada BME, yang merupakan salah satu perusahaan jasa peledakan terbaik di dunia, diharapkan dapat menciptakan kerja sama dengan partner strategis dan meningkatkan kemampuan dan keahlian, serta mengembangkan kegiatan jasa peledakan secara khusus melalui anak perusahaan perseroan, yaitu MNKT," jelas manajemen Ancora Indonesia Resources dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (20/6/2023).
Selain itu, perseroan juga berharap penjualan tersebut juga mendorong MNKT mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar, memperoleh dana segar untuk mengurangi utang perseroan, serta meningkatkan kemudahan dalam mendapatkan akses ke pembiayaan lainnya.
Private Placement, Ancora Indonesia Akan Terbitkan 607,5 Juta Saham untuk Konversi Utang
Sebelumnya, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), emiten bergerak di usaha pertambangan, perdagangan hingga industri akan menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (15/5/2023), PT Ancora Indonesia Tbk menggelar private placement untuk memperbaiki kondisi keuangan perseroan. Hal ini dalam rangka menyelesaikan utang perseroan sehingga diharapkan dapat meringankan beban keuangan dan memperbaiki struktur keuangan perseroan.
Hal ini mengingat berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, jumlah terutang perseroan kepada kreditur baru sebesar USD 19.958.591 atau setara Rp 313,96 miliar (dengan nilai tukar Rp 15.731). Utang itu terdiri pokok sebesar USD 12.358.200 atau setara Rp 194,40 miliar serta bunga dan denda sebesar USD 7.600.391 atau setara Rp 119,56 miliar.
Manajemen mengatakan, sehubungan dengan kegagalan perseroan untuk membayar jumlah yang telah jatuh tempo tersebut, perseroan dan kreditur baru telah menyepakati suatu surat kesepakatan di mana perseroan dan kreditur baru setuju utang perseroan sejumlah Rp 194,40 miliar akan dikonversi menjadi saham baru melalui private placement berdasarkan harga konversi dan sisanya USD 8.499.209 yang merupakan jumlah yang terutang per 30 Juni 2023 akan diprofil ulang sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam surat kesepakatan.
Ancora Indonesia Resources akan menerbitkan saham baru sebanyak 607.521.388 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui private placement.
Advertisement
Konversi Utang
Perseroan menyatakan meski pelaksanaan private placement ini dilaksanakan tidak dengan berupa setoran tunai, tetapi private placement tetap memberikan efek peningkatan modal disetor sebagai komponen ekuitas yang berasal dari hasil konversi atas utang perseroan kepada kreditur baru menjadi saham baru.
"Pelaksanaan private placement akan meningkatkan jumlah ekuitas perseroan menjadi USD 25.204.655 dan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas,” tulis perseroan.
Adapun penurunan rasio utang terhadap ekuitas akan meningkatkan fleksibilitas perseroan dalam mencari pembiayaan baru yang dibutuhkan di masa mendatang,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan private placement dilakukan dalam rangka konversi atas utang perseroan dan tidak terdapat pelaksanaan private placement yang dibayar secara tunai sehingga pemakaian private placement adalah sebagai penyelesaian pinjaman atau kewajiban keuangan perseroan kepada kreditur baru sesuai dengan kesepakatan dalam surat kesepakatan.
"Dana yang diperoleh dari perjanjian kredit telah digunakan perseroan untuk meningkatkan kepemilikan saham dalam PT Multi Nitrotama Kimia dan akuisisi 60 persen saham PT Bormindo Nusantara,” tulis perseroan.
Adapun yang bertindak sebagai kreditur baru perseroan yaitu Island Spice Investments Limited (ISIL). ISIL tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. Setelah private placement dilaksanakan, persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan atau dilusi sebanyak 25,60 persen.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni 2023.