Liputan6.com, Jakarta - Di antara minuman herbal, jamu cekok telah jadi salah satu yang diandalkan para orangtua dalam mengatasi anak susah makan. Ramuannya terdiri dari berbagai macam rempah, termasuk adas manis.
Melansir Britannica, Selasa, 20 Juni 2023, adas manis dijelaskan sebagai tanaman yang tingginya bisa mencapai 0,75 meter. Daun di dekat pangkalnya bertangkai panjang dan sederhana, sedangkan daun di sepanjang batang majemuk bertangkai lebih pendek.
Advertisement
Bunga tanaman bernama latin Pimpinella anisum ini cenderung kecil berwarna putih kekuningan. Buahnya adalah schizocarp, yakni buah kering yang terbentuk dari beberapa karpel terpisah. Panjangnya sekitar 3,5 mm dan memiliki lima bubungan punggung memanjang.
Kandungan minyak atsiri dalam adas manis sekitar 2,5 persen, dan komponen utamanya adalah anethole. Selain sebagai bahan jamu, adas manis banyak digunakan untuk membumbui kue kering, termasuk roti khas Jerman yang disebut anisbrod.
Di wilayah Mediterania dan Asia, adas manis biasa digunakan dalam hidangan daging dan sayuran. Selain, tanaman ini juga dibuat jadi teh herbal yang menenangkan dan telah digunakan secara medis sejak zaman prasejarah.
Melansit Web MD, adas manis adalah obat tradisional di seluruh dunia yang digunakan untuk segala hal, mulai dari mengatasi batuk dan pilek, hingga masalah perut. Para ilmuwan pun telah mencari tahu proses kimia di balik manfaat tanaman ini dan mengidentifikasi lebih banyak kegunaan adas manis.
Meningkatkan Kesehatan Darah
Biji adas mengandung konsentrasi zat besi relatif tinggi, yang merupakan komponen penting dari protein sel darah merah yang disebut hemoglobin. Jika hemoglobin dalam darah Anda tidak mengandung cukup zat besi, itu tidak dapat melakukan tugasnya mengangkut oksigen ke jaringan tubuh Anda.
Kekurangan zat besi yang sedang berlangsung dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang menyebabkan gejala seperti:
- Lemas
- Kelelahan
- Sulit berkonsentrasi
- Masalah pencernaan
- Pengaturan suhu tubuh yang buruk
Mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti biji adas manis, dapat menjaga kesehatan darah dan mengurangi risiko anemia defisiensi besi.
Perawatan Depresi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji adas manis dapat mengurangi gejala depresi klinis. Pada tikus, adas manis meredakan gejala depresi seefektif dua antidepresan.
Lebih banyak penelitian pada manusia perlu dilakukan, tapi beberapa penelitian telah menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk minyak adas manis dalam mengobati depresi terkait sindrom iritasi usus besar.
Advertisement
Kesehatan Pencernaan
Sekitar satu dari setiap 10 orang di AS menderita tukak lambung, yaitu robekan atau lubang yang menyakitkan pada lapisan lambung maupun usus kecil bagian atas. Peneliti menemukan bahwa adas manis dapat mengurangi asam lambung pada tikus dan melindungi lapisan lambung dari kerusakan. Tapi, butuh lebih banyak penelitian untuk memahami seberapa baik adas manis bekerja di perut manusia.
Pereda Gejala Menopause
Meski merupakan bagian alami dari proses penuaan pada wanita, menopause dapat menyebabkan gejala tidak nyaman. Penelitian awal menunjukkan bahwa adas manis dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan "semburan panas," dengan meniru efek estrogen dalam tubuh.
Penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk memastikan proses ini dan menentukan apakah adas manis dapat meredakan gejala menopause lain.
Kesehatan Kulit
Studi tabung reaksi menunjukkan bahwa adas manis dapat menghambat pertumbuhan jamur penghasil infeksi tertentu. Salah satu jamur yang terkena adalah ragi Candida albicans, yang menyebabkan infeksi jamur vagina dan sariawan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah adas manis dapat melawan pertumbuhan Candida albicans dan jamur lain pada manusia.
Serba-serbi Jamu Cekok
Sementara, Ketua Umum Persatuan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, menjelaskan melalui pesan suara pada Liputan6.com, 7 Maret 2023, bahwa sesuai namanya, jamu cekok merupakan pemberian jamu segar dengan cara dicekok.
"Biasanya diberikan untuk anak balita dengan tujuan meningkatkan nafsu makan dan menguatkan imunitas," katanya. Sementara, dalam penelitian berjudul "Ramuan Jamu Cekok Sebagai Penyembuhan Kurang Nafsu Makan pada Anak: Suatu Kajian Etnomedisin," mengutip situs web Universitas Indonesia, jamu cekok juga dipercaya bisa menyembuhkan diare, perut kembung, cacingan, serta batuk dan pilek pada anak-anak.
Ketika ditanya manfaat jamu cekok yang sudah teruji secara klinis, dr. Inggrid menyebut bahwa sampai saat ini memang belum ada hasil uji klinis paling tinggi. Ia menyebut, "Tapi, (sudah ada) uji praklinis pada tikus dan penelitian klinis case series pada anak balita. (Studi dilakukan dengan) langsung dicobakan (pada anak), lalu dipantau dalam jangka waktu dua bulan, apakah ada peningkatan berat badan secara bermakna."
Ia memaparkan, "Pemberian jamu cekok secara teratur, seminggu atau dua kali seminggu, diharapkan bisa membuat berat badan (anak naik) signifikan karena nafsu makan yang meningkat, dan penelitian itu hasilnya baik. Tapi, memang belum sampai tahap uji klinis paling tinggi."
Lebih lanjut ia menyebut, jamu cekok aman dikonsumsi anak-anak, apalagi tradisi pemberian minuman tradisional ini sudah dilakukan sejak dahulu. "Secara pengalaman empirik, terbukti aman," sebutnya.
Namun demikian, dr. Inggrid menegaskan, pemberian jamu cekok atau minuman herbal apapun tidak dianjurkan untuk anak berusia di bawah enam bulan. "Jadi, ketika sudah diberi makanan pendamping ASI (MPASI), baru boleh dicobakan pemberian jamu cekok," katanya.
Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Advertisement