Liputan6.com, Jakarta - Musim pancaroba berkaitan dengan cuaca buruk yang kerap membuat anak mudah terkena batuk pilek.
Sebenarnya, batuk pilek merupakan respons tubuh untuk melawan zat yang dianggap berbahaya dan mencegah zat tersebut masuk ke saluran napas bawah.
Advertisement
Namun, jika dibiarkan, tentu batuk pilek dapat membuat anak tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Berkenaan dengan hal ini, dokter spesialis anak di RS Pondok Indah Jakarta, dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, mengungkap beberapa cara penanganan batuk pilek pada yang tepat. Apa saja?
Cukupi Asupan Cairan Si Kecil
Cynthia mengungkap, asupan cairan yang cukup dapat mempercepat proses penyembuhan batuk anak.
“Dengan minum air cukup, saluran napas menjadi tidak kering dan lendir menjadi encer sehingga mudah untuk dikeluarkan,” katanya, seperti mengutip keterangan resmi RS Pondok Indah pada Selasa, 20 Juni 2023.
Berikan Madu kepada Anak
Menurut Cynthia, konsumsi madu juga penting untuk anak yang sedang batuk dan pilek. Sebab, madu memiliki kandungan antibakteri yang mampu melawan infeksi penyebab batuk.
“Cukup berikan satu sendok makan saja untuk anak-anak dengan usia di atas 1 tahun,” ungkapnya.
Berikan Makanan dan Minuman Hangat
Lebih lanjut, mengonsumsi makanan dan minuman hangat juga diperlukan anak yang batuk pilek, mengutip Cynthia.
“Konsumsi makanan dan minuman yang hangat dan berkuah dapat membantu melegakan gejala yang timbul,” tutur wanita tamatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
Istirahat Cukup
Cynthia juga menegaskan pentingnya istirahat cukup. Hal ini karena tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan mikroorganisme, terutama virus dan bakteri.
“Tidur juga mempercepat pemulihan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak,” kata Cynthia.
Posisi Tidur yang Nyaman
Sebagai orangtua, penting untuk memastikan anak tidur dengan posisi yang tepat dan nyaman.
“Berikanlah bantal ekstra di bagian kepala anak agar saluran udara menjadi lebih terbuka, sehingga lendir dapat berkurang,” ujar Cynthia.
Ia juga menyarankan untuk menghindari posisi tidur telentang. Sebab, posisi tersebut akan membuat lendir menumpuk di tenggorokan dan mengganggu pernapasan anak.
“Juga atur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin, tetapi juga tidak terlalu pengap untuk memudahkan pernapasannya,” Cynthia menambahkan.
Advertisement
Menggunakan Humidifier
Selain itu, penting juga untuk menggunakan humidifier di kamar anak. Humidifier adalah alat pelembap udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara.
“Humidifier mampu mencegah saluran udara menjadi kering,” kata Cynthia.
Mandi dengan Air Hangat
Menurut Cynthia, anak tentu tetap harus mandi saat sedang sakit batuk pilek.
Selain untuk menjaga kebersihan, mandi juga dapat membuat tubuh anak lebih nyaman. Alhasil, anak juga dapat tidur lebih lelap.
“Selain itu, menghirup uap air hangat juga dapat membantu melegakan hidung yang tersumbat,” tambah Cynthia.
Jangan Langsung Beri Antibiotik
Tak lupa, Cynthia juga menganjurkan para orangtua agar sebaiknya tidak langsung memberikan obat antibiotik pada anak.
“Sebaiknya, tidak langsung memberikan obat antibiotik kepada anak yang mengalami flu atau batuk dan pilek tanpa petunjuk dokter,” ungkapnya.
Sebab, Cynthia melanjutkan, pemakaian antibiotik tanpa resep justru berisiko menyebabkan resistensi bakteri pada tubuh anak terhadap antibiotik itu.
“Segeralah bawa anak berkonsultasi dengan dokter spesialis anak jika kondisi batuk pileknya tidak kunjung membaik atau menunjukkan gejala yang semakin berat setelah 1-2 minggu,” tutupnya menyarankan.
Advertisement