Top 3 Islami: Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijah Serta Peristiwa Besar di Baliknya

Top 3 Islami: Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijah Serta Peristiwa Besar di Baliknya

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Jun 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi puasa Dzulhijah

Liputan6.com, Jakarta - Saat kita telah memasuki bulan Dzulhijah. Tak heran jika pernah-pernik mengenai amal ibadah di bulan Dzulhijah selalu menarik perhatian, termasuk di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (20/6/2023).

Artikel mengenai niat dan keutamaan puasa tanggal 1 Dzulhijah menyita perhatian pembaca. Jarang yang mengetahui, bahwa terdapat keutamaan-keutamaan khusus hari per hari puasa Dzulhijah, antara 1-9 Dzulhijah.

Hal itu tak lepas dari peristiwa besar yang terjadi pada rangkaian hari-hari terbaik sepanjang tahun ini.

Berikutnya adalah jadwal puasa Dzulhijah, versi pemerintah dan Muhammadiyah. Sementara, artikel ketiga yakni rincian keutamaan puasa Dzulhijah hari per hari, hingga puasa Tawiyah dan Arafah.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:


1. Lafal Niat Puasa Tanggal 1 Dzulhijah Hari Ini, Keutamaan dan Peristiwa Besar di Baliknya

Ilustrasi Membaca Niat Puasa Dzulhijjah Credit: pexels.com/pixabay

Umat Islam dianjurkan berpuasa sunnah pada awal Dzulhijah, antara tanggal 1-9 Dzulhijah. Sementara, pada 10,11,12 dan 13 Dzulhijah, umat Islam dilarang berpuasa karena merupakan hari raya Idul adha dan hari Tasyrik.

Pemerintah menetapkan awal Dzulhijah jatuh pada Selasa 20 Juni 2023. Karenanya puasa tanggal 1 Dzulhijah dimulai hari ini.

Berikut adalah niat puasa selama bulan Dzulhijah. Niat puasa ini juga bisa diterapkan antara tanggal 1 Sampai 7 Dzulhijah, sebelum niat khusus puasa Tarwiyah dan Arafah.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Arab-latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

Salah satu hal yang membedakan puasa sunnah dengan puasa wajib adalah dari niatnya. Jika lupa saat malam hari, niat puasa Dzulhijjah dapat dilakukan siang hari sebelum tergelincirnya matahari.

Selain itu, jikapun meninggalkan puasa sunnah, maka tidak berdosa. Ini berbeda dari puasa wajib, terkecuali ada udzur yang memaksa meninggalkan puasa.

Selengkapnya baca di sini


2. Jadwal Puasa Hari 1-9 Dzulhijah versi Pemerintah dan Muhammadiyah, Lafal Niat dan Keutamannya

Ilustrasi Muslimah Berdoa Credit: shutterstock.com

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan beragam ibadah pada bulan Dzulhijah. Dzulhijah atau Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Salah satunya yakni puasa sunnah antara 1-9 Dzulhijah. Puasa sunnah ini disebut pula dengan puasa Dzulhijah, termasuk di dalamnya puasa Tarwiyah dan Arafah.

Tata cara puasa sunnah Dzulhijjah sama dengan puasa-puasa lainnya, yakni sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Hal yang membedakan dengan puasa wajib adalah dari niatnya. Jika lupa saat malam hari, niat puasa Dzulhijjah dapat dilakukan siang hari sebelum tergelincirnya matahari.

Berikut adalah niat puasa selama bulan Dzulhijah.

Selengkapnya baca di sini


3. 9 Keutamaan Puasa 1-9 Dzulhijah, Keinginan Terkabul hingga Bebas Siksa Kubur

Sudahkah kamu mengetahui niat Puasa Dzulhijjah? (Sumber foto: sayidaty.net)

Pada 10 hari pertama Dzulhijah, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal dan ibadah. Salah satunya yakni puasa Dzulhijah, yang dilaksanakan pada 1-9 Dzulhijah.

Menilik ketetapan pemerintah, maka puasa Dzulhijah dimulai hari ini, Selasa (20/6/2023). Sedangkan puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan pada 27 dan 28 Juni 2023.

Rasulullah SAW menyebut berbagai keutamaan puasa Dzulhijah. Di antaranya, tercantum dalam hadis berikut,

Dilipatgandakan Pahala

“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi).   

Maksud dari setara dengan satu tahun puasa pada hadis di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan. (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

Selengkapnya baca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya