Sempat Dikira Disembuyikan Mahluk Halus, Pencari Tawon di Banyuwangi Ditemukan Tewas Penuh Luka

Aris (50, seorang pencari tawon di Banyuwangi ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh penuh luka. Tiga hari sebelum ditemukan meninggal dunia, Aris berpamitan kepada keluarganya untuk mencari tawon di wilayah Desa Wonosobo.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 21 Jun 2023, 19:04 WIB
Jasad pencari tawon yang ditemukan tewas penuh luka dievakuasi ke rumah sakit terdekat (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Aris (50, seorang pencari tawon di Banyuwangi ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh penuh luka. Tiga hari sebelum ditemukan meninggal dunia, Aris berpamitan kepada keluarganya untuk mencari tawon di wilayah Desa Wonosobo.

Warga pun mencari ke sana kemari hingga tiga hari itu. Bahkan, warga mencarinya setiap hari sambil membawa obor hingga perabotan rumah tangga. Warga Desa Wonosobo menganggap, pencarian Aris tak kunjung ketemu diduga disembunyikan oleh makhluk halus.

Menurut warga, lokasi penemuan warga itu terkenal wingit atau angker. Beruntung, jasad Aris berhasil ditemukan meski dalam keadaan tidak bernyawa.

Sekretaris Desa Wonosobo Rudi Siliworo mengatakan, jenazah sudah ditemukan pada Selasa 20 Juni 2023 sekitar pukul 09.30 WIB di wilayah Curah Kluntung.

“Sudah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, lokasinya dikenal tenget (angker) di Curah Kluntung,” jelas Rudi Siliworo Rabu (21/6/2023).

Kapolsek Srono AKP A Junaidi membenarkan jika warga setempat menemukan pria pencari tawon dengan kondisi meninggal dunia. Sebelumnya pada Sabtu 17 Juni 2023, istri korban khawatir dengan suaminya yang berpamitan mencari tawon tidak pulanh sampai larut malam.

“Jadi sang istri khawatir. Lalu keesokan harinya melaporkan kepada kepala dusun. Namun sampai tiga hari tidak ketemu juga,” ucapnya AKP Junaidi.

Namun, hari ini korban ditemukan di kebun petai dalam keadaan tengkurap ke tanah dengan penuh luka.


Korban Patah Tulang di Leher

Sarang tawon baluh berukuran jumbo mengantung di Perempatan Jalan Prof DR Suharso Purwokerto, dan kerap menyerang pengguna jalan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo/ TRC BPBD/BMS)

Berdasarkan pemeriksaan medis dan pihak kepolisian terdapat luka pendarahan luka di kepala dan patah tulang di leher korban.

Selain itu, hasil olah TKP, polisi juga menemukan bambu sepanjang 4 meter masih menyangkut di pohon petai.

Kemudian, hasil dan keterangan dari pihak medis korban meninggal dunia akibat terjatuh dari pohon petai. Sejauh ini, medis menyampaikan tidak di temukan tanda – tanda kekerasan di tubuh korban.

“Korban dinyatakan meninggal dunia diduga akibat jatuh dari pohon petai,” ucap Kapolsek Srono.

 

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya