Siagakan 15 Bus, 200 Lebih Jemaah Haji Indonesia Bisa Diangkut Safari Wukuf di Arafah

Rangkaian puncak ibadah haji yang diawali dengan wukuf di Arafah tinggal sepekan lagi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 15-16 bus yang akan digunakan untuk safari wukuf jemaah Indonesia yang sakit.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Jun 2023, 14:10 WIB
450 Bus Sholawat siap melayani mobilitas jemaah haji Indonesia selama di Makkah, Arab Saudi selama 24 jam nonstop. (MCH PPIH Arab Saudi 2023)

Liputan6.com, Makkah - Rangkaian puncak ibadah haji yang diawali dengan wukuf di Arafah tinggal sepekan lagi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan 15-16 bus yang akan digunakan untuk safari wukuf jemaah Indonesia yang sakit.

Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah Andi Ardjuna Sakti mengatakan, belasan bus yang telah dimodifikasi tersebut diperkirakan dapat menampung lebih dari 200 jemaah haji Indonesia.

"Sekitar enam bus untuk jemaah yang hanya bisa berbaring. Satu bus bisa untuk sekitar 8 bed (tempat tidur). Jadi total kurang lebih untuk 48 jemaah," ujar Ardjuna di Makkah, Selasa 20 Juni 2023.

Kemudian, lanjut dia, kurang lebih 9 bus disiapkan untuk jemaah sakit yang bisa duduk. Setiap bus akan digunakan untuk sekitar 25 jemaah atau 50 persen dari kapasitas tempat duduk. Hal itu karena selain jemaah haji, bus juga akan memuat perlengkapan medis penunjang.

Bus-bus jemaah safari wukuf ini rencananya akan masuk Arafah pada waktu wukuf, 9 Zulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023 siang, selepas zuhur.

"Harus bareng disafariwukufkan, berjejer 15-16 bus bersamaan masuknya ke sana," ungkap Ardjuna.

Jemaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, menurut Ardjuna, akan disafariwukufkan oleh pihak rumah sakit. Sementara jemaah yang tidak memungkinkan mengikuti safari wukuf, maka akan dibadalhajikan oleh petugas.

Paling lambat hari terakhir sebelum wukuf atau 8 Zulhijah, sudah ada keputusan tentang jemaah haji yang ikut safari wukuf atas fasilitas petugas maupun jemaah yang dibadajlhajikan.

"H-1 kita coba sepakat, tanggal 8 Dzulhijjah sore atau malam. Umpamanya besok kita akan berangkat, InsyaAllah malam kita sudah pegang (datanya)," ujar Ardjuna.

Penilaian jemaah yang akan mengikuti safari wukuf dilakukan oleh petugas kesehatan kloter. Para jemaah yang memenuhi kriteria safari wukuf akan dievakuasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah untuk diberangkatkan bersama-sama ke Arafah.

"(Pelaksanaan safari wukuf) sekitar 1-2 jam berada di Arafah," imbuh Ardjuna.

 


Skrining Tentukan Jemaah Perlu Safari Wukuf

Otoritas Arab Saudi tengah menyiapkan tenda-tenda untuk jemaah haji di Arafah. Puncak ibadah haji akan dimulai dengan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023 mendatang. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)(FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo mengungkapkan, pihaknya akan melakukan skrining terhadap para jemaah haji Indonesia untuk menentukan siapa saja yang perlu disafariwukufkan.

Hal ini mengingat banyaknya jemaah Indonesia yang masuk kategori risiko tinggi (Risti). Dari total sekitar 229.000 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci, 70-75 persen di antaranya merupakan kelompok risti.

Hal ini juga tak terlepas dari banyaknya jumlah jemaah lanjut usia (lansia) yang diberangkatkan tahun ini. Total ada sekitar 67 ribu atau 30 persen jemaah haji Indonesia adalah lansia.

"Diskrining lagi untuk masuk kategori safari wukuf nantinya," ujar Liliek di Makkah.

Jika dirinci, kata dia, setiap kelompok terbang (kloter) yang berjumlah antara 300-400 jemaah, 50 orang di antaranya merupakan jemaah risti yang perlu dipantau secara teratur. "Teman-teman dari kesehatan haji di kloter memantau perkembangannya 2 hari sekali," katanya.

Dari 50 jemaah risti per kloter, tim kesehatan akan kembali melakukan skrining untuk menentukan apakah jemaah tersebut bisa wukuf secara mandiri atau harus disafariwukufkan.

"Dari yang nominasi itu akan diperiksa dokter spesialis di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Makkah," ujar Kapuskes Haji Kemenkes.

Safari wukuf merupakan upaya pemerintah memberangkatkan jemaah haji yang sedang sakit untuk ibadah wukuf di Arafah menggunakan bus khusus pada 9 Zulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023. Nantinya, jemaah cukup berdiam diri di dalam bus selama 30 menit sebagai syarat sah haji.

 


Cek Fasilitas di Arafah, Menag Jajal Kasur hingga Mobil Golf untuk Jemaah Haji

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengecek langsung persiapan layanan puncak ibadah haji di Arafah yang dilakukan oleh pihak Masyariq atau Muassasah. (Foto: MCH PPIH Arab Saudi 2023).

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengecek langsung persiapan layanan puncak ibadah haji di Arafah yang dilakukan oleh pihak Masyariq atau Muassasah. Beberapa fasilitas yang ditinjau adalah tenda dan toilet untuk jemaah haji, termasuk juga dapur untuk konsumsi mereka.

Dia juga meninjau fasilitas tambahan berupa mobil golf yang disiapkan untuk menunjang mobilitas dan evakuasi jemaah haji Indonesia selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Hari ini, saya mengecek persiapan di Arafah yang dilakukan Masyariq. Saya kira sejauh ini bagus. Ada beberapa yang belum selesai dan mereka menjanjikan dua hari selesai,” ujar Yaqut Cholil Qoumas di Arafah, Selasa 20 Juni 2023.

Dia juga mengapresiasi komitmen Masyariq terkait penambahan jumlah toilet untuk jemaah haji Indonesia. “Dan ini yang paling krusial. Saya melihat, janji tahun lalu ditepati untuk penambahan toilet. Alhamdulillah, mudah-mudahan tahun depan ditambah lagi toiletnya karena masih banyak lahan yang kosong bisa dipakai untuk menambah toilet,” tuturnya.

Menteri yang akrab disapa Gus Men ini mengatakan, penambahan fasilitas toilet sangat penting mengingat jumlah jemaah Indonesia kebanyakan adalah perempuan. Sebab, perempuan umumnya memerlukan waktu yang lebih lama ketika berada di toilet ketimbang laki-laki.

“Ini baguslah, lebih luas, lebih bersih dibanding sebelumnya. Alhamdulillah, mudah-mudahan jemaah kita bisa beribadah dengan baik. Toilet juga disiapkan untuk difabel,” katanya.

Saat meninjau tenda-tenda di Arafah, Gus Men sempat duduk di atas kasur mencoba kualitas alas tidur yang disiapkan untuk jemaah haji Indonesia. Di bawah kasur juga telah membentang karpet merah. Tahun ini merupakan kali pertama ada layanan kasur dari Masyariq untuk jemaah.

“Fasilitas tenda yang jelas AC-nya lebih dingin. Ada penambahan AC di tenda. Sehingga lebih dingin. H-2 sebelum wukuf di Arafah, Insyaallah semua sudah siap selesai. Tidak ada kekhawatiran. Nanti H-2 kita cek lagi. Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh pihak Masyariq benar-benar diwujudkan,” ucapnya.

 


Menag Melihat Persiapan Dapur

Melihat kondisi dapur katering untuk jemaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Suci melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Selain tenda dan toilet, Gus Men juga melihat persiapan dapur Arafah. Selama di Arafah, makanan bagi jemaah Indonesia akan dimasak di dapur-dapur yang telah disiapkan. Sehingga, kesiapan dapur menjadi sangat penting karena berkenaan dengan logistik jemaah.

“Saya tadi juga melihat dapur. Dapurnya juga bersih bagus dan layak dibanding saya dulu saat menjadi jemaah haji reguler tahun 2004. Ini sudah sangat jauh berbeda. Alhamdulillah, mudah-mudahan jemaah haji kita bisa terlayani dengan baik,” kata dia berharap.

Menag dan jajarannya juga mencoba fasilitas tambahan berupa mobil golf. Sarana transportasi ini akan digunakan untuk membantu mobilitas jemaah, utamanya yang lanjut usia (Lansia).

“Tahun ini Masyariq menyiapkan mobil golf juga di Arafah. Mobil ini untuk melakukan patroli kalau ada jemaah membutuhkan pertolongan. Sehingga, mobil ini diharapkan bisa mempercepat akses untuk menolong jemaah kita,” kata Gus Men.

Menurutnya, ada 65 mobil golf yang disiapkan pihak Masyariq. Selain di Arafah, mobil ini juga akan digunakan di Mina untuk mengantar jemaah pada titik terdekat dengan jamarat.

“Saya kira peningkatan-peningkatan layanan yang dilakukan Masyariq dan Pemerintah Saudi sudah sangat baik. Ini sesuai dengan kesepakatan yang tahun lalu kita bicarakan,” terang Gus Men.

“Nanti setelah penyelenggaraan ibadah haji selesai, kita akan segera lakukan evaluasi lagi dan saya akan bicara dengan Kementerian Haji terkait dengan perbaikan-perbaikan pelaksanaan di tahun depan,” katanya menandaskan.

Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah. (Infografis: Kemenag)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya