Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu (21/6/2023). Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG.
Dikutip dari data RTI, IHSG melambung 0,63 persen ke posisi 6.702,62. Indeks LQ45 menguat 0,62 persen ke posisi 954,68. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.702,62 dan terendah 6.635,67.
Advertisement
Sebanyak 280 saham menguat dan 240 saham melemah. 218 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.129.732 kali dengan volume perdagangan 15 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.945.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan merosot terpangkas 1,25 persen.
Sementara itu, sektor saham energi menanjak 0,53 persen, sektor saham basic mendaki 0,62 persen, sektor saham industri bertambah 0,53 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,85 persen, dan sektor saham siklikal naik 1,36 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,88 persen, sektor saham properti menanjak 0,51 persen, sektor saham teknologi menguat 1,27 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,24 persen dan sektor saham transportasi melompat 1,12 persen.
Adapun penguatan IHSG terjadi di tengah pemerintah Indonesia yang umumkan pencabutan status pandemi COVID-19 menjadi endemi.Namun, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menuturkan, status pandemi COVID-19 tidak terlalu pengaruhi. Hal ini karena semenjak COVID-19 berkurang sudah mulai memutar ekonomi.
Herditya menilai, penguatan IHSG secara teknikal rebound lantaran belum ada sentimen yang begitu pengaruhi ke pasar saham. Ia menilai, sentimen yang adalah pelaku menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
“Untuk sentimen yang beredar diperkirakan pelaku pasar menanti hasil RDG BI. Disamping itu nampaknya masih dipengaruhi akan perlambatan permintaan global setelah China memangkas suku bunga pinjamannya,” tutur dia.
Ia menambahkan, investor juga menanti testimoni bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) terkait arah kebijakan suku bunga.
Top Gainers-Losers pada 21 Juni 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SINI melompat 25 persen
- Saham PORT melompat 20,34 persen
- Saham GOLD melompat 19,38 persen
- Saham AYLS melompat 15,87 persen
- Saham HOMI melompat 15,84 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham DEWI melemah 14,88 persen
- Saham ESTA melemah 14,81 persen
- Saham BEBS melemah 14,75 persen
- Saham ZYRX melemah 12,70 persen
- Saham ERTX melemah 11,59 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 469,3 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 393,6 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 297,4 miliar
- Saham ASII senilai Rp 260,1 miliar
- Saham PTBA senilai Rp 239,7 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham SAGE tercatat 59.962 kali
- Saham PAMG tercatat 42.572 kali
- Saham KAYU tercatat 27.599 kali
- Saham NTBK tercatat 27.198 kali
- Saham BEST tercatat 19.300 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik Beragam
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan Rabu, 21 Juni 2023 mengikuti wall street yang merosot. Selain itu, indeks acuan di bursa saham China melemah yang didorong sektor saham teknologi dan sektor saham lainnya.
Dikutip dari CNBC, bursa saham China anjlok. Indeks Shenzhen turun 2,18 persen ke posisi 11.058,63. Koreksi indeks Shenzhen tersebut didorong saham pendidikan dan teknologi.
Indeks Shanghai tergelincir 1,31 persen ke posisi 3.197,9. Indeks Hang Seng merosot 2 persen yang didorong sektor saham perawatan kesehatan dan teknologi. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,56 persen dan indeks Topix bertambah 0,49 persen.
Indeks ASX 200 melemah 0,26 persen ke posisi 7.314,9. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,7 persen ke posisi 2.582,63. Indeks Kosdaq merosot 1,21 persen ke posisi 875,7.