Bank Banten Catatkan Laba 2,77 Miliar di Mei 2023

Jika pada Mei 2022 Bank Banten mencatatkan rugi 14,01 miliar, namun di bulan yang sama tahun ini, perseroan mencatatkan laba 2,77 miliar.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 21 Jun 2023, 19:00 WIB
Public expose PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau dikenal dengan Bank Banten. (Pramita/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sekian lama merugi, akhirnya PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau dikenal dengan Bank Banten, merasakan laba di Mei 2023. Meski begitu, masih banyak pekerjaan rumah perusahaan yang harus dibenahi. Pasalnya, pada kuartal I 2023, bank daerah tersebut masih membukukan rugi.

Dalam public expose, Managemen Bank Banten memaparkan kinerja keuangan posisi di Maret atau kuartal I 2023. Meski memaparkan kinerja kuartal I, managemen juga memaparkan posisi keuangan bank pada Mei 2023, dimana mennunjukan sejumlah pos keuangan mengalami perbaikan dan peningkatan.

“Dari sisi pendapatan bunga bersih, perseroan mampu mencatatkan kenaikan sebesar Rp 14,97 miliar atau naik 22 persen per Mei 2023, jika dibandingkan dengan Mei 2022. Kenaikan ini juga didukung dari penurunan biaya bunga sebesar 17 persen,” tutur Eko Virgianto, Direktur Kepatuhan Bank Banten, Selasa (21/6/2023).

Lalu, pada presentasi yang ditampilkan terlihat, jika pada Mei 2022 perseroan mencatatkan rugi 14,01 miliar, namun di bulan yang sama tahun ini, perseroan mencatatkan laba 2,77 miliar.

Menurut Eko, Efisiensi yang dicanangkan Manajemen Bank Banten sepanjang 2023 membuahkan hasil yang positif, hal ini tercermin dari penurunan biaya operasional lainnya sebesar 32 persen menjadi Rp 25,25 miliar per Mei 2023 (MoM) dibandingkan posisi Mei 2022 sebesar Rp 37,36 miliar.

Biaya Umum dan Tenaga Kerja juga mengalami penurunan 42 persen dan 10 persen. Sehingga posisi Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) menyusut hingga 28 persen (MoM) menjadi sebesar 94 persen per Mei 2023 dari posisi Mei tahun lalu sebesar 122 persen.

 


Rugi Menyusut

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten (BEKS). (Istimewa)

Prestasi yang dicetak Bank Banten pada Mei saja, sementara catatan di kuartal I harus ada sejumlah perbaikan perseroan yang harus dilakukan. Pasalnya, perseroan masih mencatatkan adanya kerugian periode Januari hingga Maret 2023.

Angka tersebut menurun atau menunjukan angka perbaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.

“Bila pada kuartal pertama merugi Rp 35,46 miliar, tahun ini menyusut 19 persen menjadi Rp 28,60 persen,” ungkap Eko.

Meski begitu, perseroan tetap optimis bila keuntungan atau laba akan kembali diraih pada kuartal II hingga kuartal akhir 2023. Pasalnya, direksi dan komisaris Bank Banten mengaku, perseroan tengah bekerja secara maksimal dan prima, untuk meraih hasil yang positif.

 


Efisiensi

Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami mengungkapkan, salah satu penopang kinerja adalah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Di sisi lain, Bank Banten juga fokus dalam melakukan penguatan dari sisi kredit dan operasional.

“Perekonomian Banten memiliki potensi yang besar, Pada tahun 2023 postur APBD akumulatif Provinsi bersama Kabupaten/Kota mencapai Rp 40 triliun, dengan proyeksi pertumbuhan diharapkan mencapai 5,5 persen pada akhir 2024 mendatang. Potensi yang besar ini didukung oleh 2.579 perusahaan menengah besar yang beroperasi di Banten, belum lagi berkembangnya area urban baru seperti Balaraja, Maja, dan Cikupa,”katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya