Liputan6.com, Berlin - Tabloid Jerman, Bild, surat kabar dengan penjualan terbesar di Eropa, akan mengganti sejumlah pekerja editorial dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hal tersebut disampaikan perusahaan kepada stafnya melalui email.
Sebagai bagian dari program penghematan senilai 100 juta euro atau sekitar Rp1,4 triliun yang ditujukan untuk memulihkan profitabilitas, surat kabar tersebut juga untuk mengatur ulang bisnis regionalnya melalui langkah yang diperkirakan akan memicu ratusan pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Advertisement
"Peran sejumlah editor, staf produksi percetakan, sub-editor, korektor, dan editor foto tidak akan ada lagi seperti sekarang ini," demikian menurut email yang dikirimkan pemilik perusahaan sekaligus penerbit Bild, Axel Springer, seperti dilansir The Gurdian, Rabu (21/6/2023).
Pesan tersebut muncul menyusul pengumuman kepala eksekutif Bild, Mathias Döpfner, pada Februari 2023 bahwa mereka akan murni menjadi perusahaan media digital.
Döpfner sendiri telah melakukan perombakan personel yang radikal di tabloid tersebut, dalam upaya membalikkan kinerja keuangan dan serangkaian skandal.
"Produk teknologi AI seperti ChatGPT dapat membuat jurnalisme independen lebih baik dibanding sebelumnya atau menggantikannya," ungkap Springer.
Lebih lanjut, Springer memperkirakan AI akan segera menjadi lebih baik dalam pengumpulan informasi dibanding jurnalis manusia. Springer juga meyakini bahwa hanya penerbit yang membuat konten orisinal terbaik, seperti jurnalisme investigasi dan anotasi, yang akan bertahan.
Bild tidak memiliki perkiraan langsung atas jumlah pekerjaan yang pada akhirnya akan hilang karena teknologi AI.
Springer bukanlah penerbit pertama yang melirik teknologi AI. BuzzFeed tahun ini juga mengumumkan akan menggunakan AI untuk memperbanyak konten dan kuis online. Demikian juga halnya dengan Daily Mirror dan Daily Express.
Produk AI Canggih tapi...
Produk AI seperti ChatGPT dapat dengan canggih menjawab berbagai pertanyaan pengguna, membuat artikel hingga puisi dan karya fiksi. Namun, responsnya terkadang tidak akurat.
Men's Journal dan situs web teknologi Cnet adalah bagian dari mereka yang menggunakan teknologi AI untuk menghasilkan artikel yang kemudian dipindai oleh editor manusia. Dan Cnet mengakui pada Januari bahwa proyek tersebut memiliki keterbatasan setelah laporan bahwa lebih dari setengah artikel harus diperbaiki.
Asosiasi Jurnalis Jerman (DJV) mengkritik rencana Bild, memperingatkan bahwa PHK di Bild akan "membantai sapi perah grup".
"Langkah itu tidak hanya antisosial terhadap karyawan, tetapi juga sangat bodoh secara ekonomi," kata DJV.
Advertisement