4 Gejala Katarak Paling Umum, Salah Satunya Perubahan Warna pada Objek yang Dilihat

Katarak atau kekeruhan pada mata dapat berujung disabilitas netra jika tak ditangani dengan tepat dan cepat. Ini 4 gejalanya yang paling umum.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Jun 2023, 18:00 WIB
Katarak atau kekeruhan pada mata dapat berujung disabilitas netra jika tak ditangani dengan tepat dan cepat. Ini 4 gejalanya yang paling umum. Foto: KMN EyeCare.

Liputan6.com, Jakarta Katarak atau kekeruhan pada mata dapat berujung disabilitas netra jika tak ditangani dengan tepat dan cepat. Namun, sering kali di tahap awal, pasien tidak menyadari bahwa matanya sudah mengalami katarak.

Pasien katarak bisa saja menganggap bahwa penglihatannya kabur karena terdapat gangguan seperti debu, masalah perubahan refraksi atau ukuran kacamata, dan sebagainya.

Pada tahap awal katarak, biasanya kekeruhan hanya terjadi pada sebagian kecil dari massa lensa. Seiring berjalannya waktu, derajat katarak akan semakin parah ditandai dengan lensa yang bertambah keruh, keras dan tebal. Sehingga, menutup sebagian besar bahkan semua bagian lensa mata. Maka, penglihatan juga akan bertambah buram.

Menurut tulisan yang ditinjau ulang oleh dokter spesialis mata Maria Magdalena Purba, katarak dapat memengaruhi salah satu atau kedua mata. Gejala katarak yang paling umum dirasakan meliputi:

Penglihatan Menjadi Kabur

Seiring berkembangnya katarak, penglihatan seseorang akan menjadi kabur seperti berkabut. Semakin parah derajat katarak, semakin buruk pula tajam penglihatan.

Lebih Sensitif Terhadap Cahaya

Orang yang mengalami katarak mungkin merasa lebih sensitif terhadap cahaya terang. Cahaya terang dapat menyebabkan silau dan ketidaknyamanan di mata.

Terjadi Perubahan Warna pada Objek yang Dilihat

Katarak dapat menurunkan sensitivitas kontras sehingga warna yang biasanya terlihat terang dan cerah mungkin tampak lebih kusam atau pudar.

Penglihatan Ganda

“Beberapa orang dengan katarak mungkin melihat objek ganda,” mengutip keterangan pers KMN EyeCare soal gejala katarak yang ditinjau ulang oleh Maria Magdalena Purba, Kamis (22/6/2023).


Operasi Jadi Satu-satunya Jalan Terbaik

Hindari Disabilitas Netra dengan Operasi Katarak, Begini Prosedurnya. Foto: Freepik

Katarak yang dibiarkan dan tidak diobati dapat menyebabkan terjadinya tunanetra. Sejauh ini, belum ada obat-obatan yang terbukti efektif untuk mengatasi katarak.

Pengobatan yang sudah terbukti efektif untuk mengatasi katarak adalah melalui operasi katarak.

Operasi katarak adalah prosedur yang dapat membantu mengembalikan penglihatan yang hilang karena katarak. Selama operasi, lensa yang keruh karena katarak akan diangkat dan diganti dengan lensa buatan.


Operasi Katarak dengan Teknologi Fakoemulsifikasi

Saat ini, operasi katarak bisa dilakukan dengan teknologi canggih yang disebut fakoemulsifikasi. (sumber: unsplash)

Saat ini, operasi katarak bisa dilakukan dengan teknologi canggih yang disebut fakoemulsifikasi.

Dalam metode operasi ini, lensa yang mengalami katarak akan dipecah menjadi partikel-partikel kecil terlebih dahulu, kemudian disedot keluar dari mata hingga bersih.

Teknologi fakoemulsifikasi membuat pasien yang menjalani operasi katarak merasa nyaman dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Selain teknologi, peralatan dan bahan habis pakai (BHP) yang digunakan juga harus yang berkualitas tinggi. Pada prosedur operasi katarak, bisa digunakan lensa intraokular dari perusahaan kelas dunia seperti Alcon, Johnson & Johnson dan Zeiss.


Operasi Katarak dengan SDM Berkualitas

Keberhasilan operasi katarak juga tak lepas dari peran sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini tenaga kesehatan yang berkualitas. (Istimewa)

Keberhasilan operasi katarak juga tak lepas dari peran sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini tenaga kesehatan yang berkualitas.

Para dokter spesialis mata yang menangani katarak harus terlatih dan berpengalaman. Sementara itu, setiap perawat juga perlu disiapkan dan dilatih agar andal di bidang pelayanan mata.

Tak lupa, para tenaga kesehatan juga harus mampu mengedukasi pasien soal teknologi dan alat-alat yang dipakai sebelum menjalani operasi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan akses informasi. Maka akses komunikasi dengan pasien perlu sangat diperhatikan. Rumah sakit mata yang baik adalah yang menyediakan layanan Call Center, Emergency Call, Website, serta WhatsApp untuk memudahkan jalur komunikasi dengan pasien dan calon pasien.

“Harapannya, dengan banyaknya pilihan sarana komunikasi ini, pasien mudah dalam mendapatkan informasi seputar pendaftaran hingga konsultasi dengan dokter spesialis mata.”

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya