PPP soal Denny Indrayana yang Bahas Anies Baswedan: Politik dan Hukum Jangan Dicampur Aduk

Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyebut Bakal Capres Anies Baswedan bakal dijadikan tersangka kasus korupsi formula E oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Jun 2023, 12:13 WIB
Mantan Wakil Menkumham Denny Indrayana (tengah) memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (27/3/2015). Denny diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi payment gateway di Kemenkumham tahun 2014. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyebut Bakal Capres Anies Baswedan bakal dijadikan tersangka kasus korupsi formula E oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek meminta Denny tidak campur aduk politik dan hukum.

“Seringkali campur adukkan politik dan hukum, sebagai praktisi hukum harusnya asumsi-asumsinya berdasar kerja hukum bukan berdasar persepsi politik. Ada hal yang dipertanyakan, mempertersangkakan Anies itu kan asumsi dan tidak berdasar fakta hukum sama sekali, faktanya KPK masih tahap penyelidikan,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (22/6/2023).

Awiek mengingatkan agar Denny Indrayana tidak membuat gaduh. Selain itu dia menjelaskan, apabila politik dan hukum di campur, maka sebuah kasus dari semula terang benderang menjadi seolah gelap.

“Jadi kalau ada proses hukum yang proses hukum, bukan politik. Jadinya ketika anatra hukum dan politik dicampuradukkan, membuat sesuatu yang terang benderang menjadi seolah tak terang. Sebaiknya Denny tidak buat kegaduhan,” jelas dia.

Selain PPP, Partai NasDem menanggapi santai terkait isu Anies Baswedan bakal dijadikan tersangka kasus korupsi oleh KPK. Isu ini pertamakali dihembuskan oleh Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana.

"Itu kan dari kemarin kan. Denny Indrayana kan selalu bersuara, terkait dengan mungkin dapat informasi yang tidak tepat, tapi apapun itu semua kan berjalan, proses penegakan hukum dilakukan oleh KPK yang terkait dengan formula E misalnya, kan berjalan terus," kata Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni, kepada wartawan.

Sahroni mengaku partainya lebih baik menunggu proses selanjutnya dari KPK ketimbang berandai-andai.

"Nah kita tunggu proses selanjutnya bagaimana. Tapi kalau Denny Indrayana ngomong kan biasa kan ngomong-ngomong aja dia. Ya namanya, mungkin, dapat informasi ya belum tentu bener, belum tentu salah juga," ujarnya.

Namun, kata Sahroni, upaya politik memang selalu dinamis dan tidak selalu lurus dan benar. "Tapi yang namanya upaya politik kan selalu dinamis, tidak selalu mulu arahnya selalu benar, tidak. Dinamis sekali lah," ucap dia.

"Ini kita lihat nanti, dua bulan terakhir misalnya langkah-langkah partai politik mengambil sikap misalnya menentukan dalam situasional saya yakin yang terbaik nanti," imbuhnya.

 


Pernyataan Denny Indrayana soal Anies Baswedan

Diketahui, Denny Indrayana menyebut KPK ngotot ingin segera menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka.

Denny mengungkap KPK telah menggelar ekspose kasus Formula E sebanyak 19 kali demi menjerat Anies Baswedan. Dia mengaku mendengar kabar itu dari anggota DPR.

"Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat," ujar Denny dalam cuitannya di media sosial Twitter, Rabu (21/6/2023).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya