Liputan6.com, Jakarta - Plt. Direktur Pelayanan Operasional RSCM Renan Sukmawan menyampaikan kabar duka terkait pasien obesitas asal Tangerang Muhammad Fajri.
“MF berpulang ke Rahmatullah tadi malam pukul 01.25 WIB di hadapan keluarga," kata Renan dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Advertisement
Pasien berbobot sekitar 260kg itu meninggal setelah menjalani perawatan selama 14 hari di RSCM.
Pihak RSCM pun menjelaskan soal pemulasaraan jenazah Fajri. Pemulasaraan jenazah dilakukan mulai pukul 03.45 hingga pukul 05.00 WIB oleh tim pemulasaraan jenazah Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSCM yang terdiri dari 18 orang.
Jenazah dimandikan dan dikafankan secara Islam. Berdasarkan konfirmasi pihak keluarga, jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo dan diberangkatkan setelah ada kepastian kesiapan liang lahat. Jenazah diantar ke peristirahatan terakhir menggunakan mobil jenazah Rumah Duka RSCM.
Dalam proses pemakaman ini, RSCM berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta agar dapat dibuatkan liang lahat dengan ukuran yang lebih dari standar.
Pihak RSCM pun sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan pihak terkait mulai dari keberangkatan hingga pengantaran terakhir ke makam pasien.
Perawatan Fajri Sudah Dilakukan Secara Optimal
Renan menyampaikan, tim dokter dan tim tenaga kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien MF telah berusaha optimal.
Tim dokter multi-disiplin pun dikerahkan untuk melakukan perawatan pada pasien berusia 27 itu. Terapi multidisiplin yang terdiri dari dokter ahli perawatan intensif (intensivis), paru, jantung, pencernaan, saraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, rehabilitasi medik, dan tenaga kesehatan lainnya telah mengoptimalkan segala upaya untuk perawatan pasien obesitas itu agar kembali stabil.
Perawatan yang Sudah Dilakukan dan Kendalanya
Perawatan yang sudah dilakukan yaitu:
- Terapi antibiotik untuk infeksinya
- Terapi alat bantu pernapasan
- Penanganan jantung
- Penanganan ginjal
- Penanganan semua organ yang terganggu akibat gagal organ multiple akibat syok sepsis.
Kendala yang Dihadapi Selama Perawatan
Kendala yang dihadapi selama perawatan pasien lebih ke arah ukuran dan berat badan.
Seperti mengupayakan mencari tempat tidur yang muat, memposisikan pasien, dan sulitnya melakukan prosedur diagnostik tertentu (tidak muat masuk MRI dan CT scan), dan lainnya.
Advertisement
Kondisi Fajri Sebelum Meninggal
Dalam kesempatan yang sama, dokter ICU RSCM Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan soal kondisi Fajri sebelum meninggal.
Dokter yang karib disapa Arta itu mengatakan, dalam sebulan ini Fajri tidak bisa tidur terlentang.
"Memang ada masalah jantung dan kardiorespirasi," kata Arta.
Fajri juga sempat disarankan untuk dibawa ke rumah sakit karena kaki kanannya mengalami infeksi.
"Tapi tidak mau sehingga kondisinya semakin menurun. Saat datang, kondisinya memang tidak baik. Setelah di sini (RSCM), sesak semakin berat sehingga dipasang ventilator dan diberi obat-obatan," jelas Arta.
Perburukan Kondisi
Sayangnya, kondisi Fajri mengalami perburukan.
"Kesadarannya tidak full karena dalam pengaruh obat. Infeksi di kaki semakin berat, ada infeksi di paru yang menimbulkan kejadian syok sepsis," ucap Arta.
Akibatnya, terjadi respons tubuh berat atau multiorgan dysfunction syndrome seperti:
- Kegagalan organ
- Tekanan darah turun
- Ginjal bermasalah.
Maka dari itu, dilakukan terapi pengganti ginjal dan koordinasi dengan dokter pencernaan.
Terkait infeksi yang terjadi, dijelaskan bahwa kondisi imun Fajri sudah menurun. Maka dari itu, kuman-kuman di sekitar yang biasanya tidak memberi dampak buruk pada orang pada umumnya akan berdampak serius pada Fajri.
Advertisement